visitaaponce.com

Inflasi Zimbabwe Melonjak ke 131,7

Inflasi Zimbabwe Melonjak ke 131,7%
Para pria mengelilingi bus yang baru saja tiba di Harare dari Afrika Selatan pada 22 Maret 2022 membawa bahan makanan.(AFP/Jekesai Njikizana.)

TINGKAT inflasi Zimbabwe melonjak menjadi 131,7% pada Mei. Ini karena dampak dari perang Ukraina menghantam ekonomi negara itu yang sudah babak belur.

Inflasi mencapai tiga digit untuk pertama kali sejak Juni tahun lalu dengan harga minyak goreng dan roti melonjak lebih tinggi akibat invasi Rusia ke Ukraina. Pemerintah pekan lalu mencoba menekan harga dengan menangguhkan bea masuk bahan pokok seperti minyak goreng, beras, dan tepung.

Inflasi sudah mencapai 96,4% pada April. Ini dikatakan Badan Statistik Nasional Zimbabwe dalam suatu pernyataan, Rabu (25/5).

Kekurangan mata uang asing membuat perusahaan lokal berjuang untuk membeli pasokan dari luar negeri untuk memproduksi barang di Zimbabwe. Perang di Ukraina telah memutus pemasok utama gandum ke Zimbabwe dan mengurangi pasokan bahan kimia pertanian untuk tanaman lokal.

Baca juga: Argentina Longgarkan Kontrol Mata Uang demi Tarik Investasi Migas

Kenaikan harga menghidupkan kembali ingatan hiperinflasi yang terlihat lebih dari satu dekade lalu ketika inflasi melonjak begitu jauh di luar kendali. Akibatnya, bank sentral pada 2008 mengeluarkan uang kertas 100 triliun dolar yang kini telah menjadi barang koleksi.

Pemerintah kemudian membuang mata uang lokal dan mengadopsi dolar AS dan rand Afrika Selatan sebagai alat pembayaran yang sah. Namun pada tahun 2019 pemerintah memperkenalkan kembali dolar Zimbabwe, yang nilainya sudah menurun dengan cepat. (AFP/OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat