Bulog Sulit Serap Gabah Petani, HPP jadi Kambing Hitam
![Bulog Sulit Serap Gabah Petani, HPP jadi Kambing Hitam](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/10/e0d06e22d169338dece14b2223fb7e2e.jpg)
PERUM BULOG mengaku kesulitan menyerap gabah kering panen (GKP) dari petani karena terbentur peraturan harga pembelian pemerintah (HPP).
Saat ini, HPP untuk GKP ditetapkan sebesar Rp4.450 per kilogram. Namun, pada kenyataannya, harga komoditas tersebut sudah di atas itu. Akhirnya, Bulog tidak bisa menyerap karena petani lebih memilih menjual gabah mereka kepada swasta dengan harga lebih tinggi.
"Itu soal peraturan saja. Kita membeli kan ada batasan harganya. Itu belum berubah. Pak Menko Ekonomi yang menetukan," dalih Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (31/10).
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pun mengamini pernyataan Budi Waseso. Ia mengakui harga GKP di tingkat petani saat ini sedang tinggi. Namun, menurutnya hal tersebut seharusnya tidak menjadi masalah karena itu adalah berkah bagi para pelaku usaha tani.
"Selama ini harga gabah cukup bagus. Saya harus berpihak pada petani saya dong. Harga bagus kan kita harus biarkan," ujar Syahrul.
Berbeda halnya jika harga GKP sedang turun. Dalam kondisi itu, Bulog sebisa mungkin harus menyerap secara cepat demi menghindarkan para petani dari kerugian.
"Kalau harga sedang turun, baru respons harus dilakukan," tuturnya.
Kendati demikian, pemerintah tetap akan mengupayakan agar Bulog bisa membeli GKP petani. Syahrul akan mengidentifikasi daerah-daerah yang masih memiliki stok tinggi untuk kemudian diserap perseroan.
"Satu minggu ini saya mulai stok opname, tentukan di mana yang masih banyak, nanti Bulog akan datang," tandasnya. (OL-13)
Baca Juga: Mentan Tegaskan Pasokan Beras Aman Sepanjang 2022
Terkini Lainnya
Pemerintah Dinilai tidak Serius Tangani Urusan Pangan
100 Hektare Sawah di Pidie Alami Kekeringan
Pastikan Produksi Aman, Kementan Tinjau Langsung Padi hingga Tebu di Cirebon
Kotawaringin Timur Siap Jadi Penyangga Pangan IKN
Antisipasi El Nino, Padi Gogo Dikembangkan di Rejang Lebong
100 Ha Tanaman Pangan Dibabat Akibat Gagal Panen
Mencuri 2 Karung Gabah Padi, Pemuda di Cariu Bogor Diamuk Warga
Bulog Targetkan Serap Lebih 900 Ribu Ton Beras dari Dalam Negeri
Tindakan Bulog Membeli Beras dari Kamboja Dinilai akan Menekan Petani Lokal
Jaga Cadangan Pangan, Bulog Serap 700 Ribu Ton Beras Petani
Produksi Beras belum Pulih Jelang Kemarau, Pengamat: Tidak Ada Jalan Lain Pemerintah Selain Impor Beras
Puncak Panen, Harga Gabah di Indramayu Naik
Manajemen Sekolah Penghalau Ekstremisme Kekerasan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap