Menkeu Sebut JICA Tertarik Lakukan Ekspansi di Proyek MRT
![Menkeu Sebut JICA Tertarik Lakukan Ekspansi di Proyek MRT](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/02/baa29ddaec0dd3033d020863986bd8ca.jpg)
LEMBAGA asal Jepang, yakni Japan International Cooperation Agency (JICA), menunjukkan ketertarikan untuk melakukan ekspansi pembangunan proyek Moda Raya Terpadu (MRT) di sekitar wilayah Jakarta.
JICA juga menyatakan minatnya untuk mendukung upaya penanggulangan banjir di Indonesia. Hal itu diungkapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani saat berkunjung ke Jepang.
"Ada beberapa proyek yang menjadi perhatian JICA. Pertama adalah MRT, ekspansi dari Jakarta agar bisa lebih lengkap. Sehingga bisa memberikan pelayanan yang lebih lengkap kepada seluruh arus mobilitas, terutama di Jakarta dan sekitarnya," jelasnya, Selasa (14/2).
Baca juga: Tahun Depan, MRT Jakarta Siap Bangun Dua Rute Baru
Lebih lanjut, dia mengatakan pemerintah menyambut baik ketertarikan JICA untuk berekspansi di proyek MRT. Pasalnya, lembaga resmi pemerintah Jepang itu memiliki segudang portofolio yang cukup apik dalam pembangunan infrastruktur.
Proyek kedua yang menarik minat JICA ialah ihwal penanggulangan banjir di Indonesia. Bendahara Negara mengungkapkan JICA juga memiliki keahlian dalam mendukung penanggulangan banjir. Di Tokyo misalnya, JICA mendukung penanggulangan banjir dengan beragam pembangunan di bawah tanah.
"Mereka menyampaikan bahwa di Tokyo dibangun berbagai proyek untuk bisa menanggulangi dan mengantisipasi kemungkinan terjadinya banjir, dengan melakukan berbagai pembangunan di bawah tanah," tutur Ani, sapaan akrabnya.
Baca juga: Menteri ESDM Klaim Pasokan Gas untuk Industri Pupuk Aman
"Sehingga melihat frekuensi dari bencana alam yang sering terjadi, termasuk di Indonesia, JICA memiliki ketertarikan untuk bisa membantu di dalam menanggulangi banjir," sambungnya.
Berdasarkan data yang dimiliki pemerintah, loan portofolio yang berasal dari JICA di Indonesia tercatat ¥551 miliar, atau setara Rp63,18 triliun (kurs: Rp114,60 per ¥1). Portofolio itu tersebar di sejumlah kementerian/lembaga, seperti Kementerian Perhubungan senilai ¥277 miliar.
Kemudian, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat senilai ¥204 miliar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ¥8 miliar, Bappenas ¥7 miliar, serta PT PLN dan Pertamina senilai ¥55 miliar.(OL-11)
Terkini Lainnya
Pengunduran Diri Gantz Tambah Tekanan pada Netanyahu
Iuran Tapera Jadi Perdebatan, REI Usul Dana Pendampingan
Rapat di Komisi I, Wamenhan Keceplosan Sebut Periode Selanjutnya sebagai Pemerintahan Jokowi-Gibran
Kantor Pemerintahan belum Layak Dipindahkan ke IKN
Australia-Indonesia Pererat Kerjasama Hubungan Indo-Pasifik di Forum Air Dunia
PDIP Mulai Bahas Sikap Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran
2 Investor Eropa Mundur dari Proyek Nikel, ESDM: Kita Cari Mitra Lain
2 Investor Eropa, BASF dan Eramet Hengkang dari Proyek Nikel di Maluku
Pluang Bantu Investor Muda Kenali Pasar Saham dengan Baik
Bappebti: Perlu Pemahaman Komprehensif untuk Transaksi Aset Kripto
Provinsi Kaltim Gandeng Investor Tiongkok
Bitcoin Lesu Didorong Perubahan Outlook Suku Bunga AS
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap