ESDM Gas Bumi Jadi Modal Menuju Energi Terbarukan
![ESDM: Gas Bumi Jadi Modal Menuju Energi Terbarukan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/02/6ec6544602d9d2da8e8a5f19c0e4cb83.jpg)
KEMENTERIAN Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bahwa gas bumi menjadi modal penting dalam suksesnya percepatan transisi energi nasional.
Faktor ini disebabkan oleh sifat dari gas yang memiliki operasional yang dianggap mudah dan memiliki emisi yang jauh lebih rendah dari energi fosil.
"Dalam transisi energi, gas bumi menjadi modal untuk tinggal landas menuju energi terbarukan," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji dalam keterangannya, Rabu (22/2).
Baca juga: PLN-Malaysia Jajaki Kerja Sama Pengembangan EBT
Berdasarkan data Kementerian ESDM pada Agustus 2022, potensi gas bumi Indonesia cukup menjanjikan, dengan cadangan sebesar 41,62 triliun kaki kubik (trillion cubic feet/TCF).
Dalam 10 tahun ke depan, Indonesia juga diperkirakan mengalami surplus gas hingga 1.715 juta kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/mmscfd). Kementerian ESDM memilih gas agar lebih dominan, sebagai modal menuju energi terbarukan.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi atau dikenal Lemigas, menegaskan bahwa studi pengembangan komoditas gas mutlak terus dilakukan.
Kepala Lemigas Ariana Soemanto menyebut pihaknya banyak melakukan kajian dan pengujian di lapangan migas maupun laboratorium, terkait dengan teknologi pemanfaatan gas. "Hal ini guna mempercepat transisi energi nasional," tutur Ariana.
Baca juga: Sumber Daya Berlimbah, PGE jadi Motor Pemanfaatan Geotermal
Adapun kegiatan pengujian dan studi bertujuan meningkatkan produksi gas dari lapangan migas. Hal itu ditempuh dengan merancang infrastruktur fasilitas produksi gas dan pemanfaatan gas untuk berbagai sektor, baik sektor rumah tangga, industri, transportasi maupun komersial.
Kegiatan tersebut, lanjut Ariana, dimaksudkan untuk memberikan solusi kepada pemerintah dan sektor industri migas terkait dengan evaluasi mutu dari gas di hulu dan hilir migas.
"Ini termasuk melakukan reduksi emisi dengan pemanfaatan gas suar, penyelidikan kegagalan fasilitas produksi migas karena korosi serta pencegahannya dengan pengujian material," imbuhnya.(OL-11)
Terkini Lainnya
BIG Terus Dorong Penguatan Integrasi Data
Peserta Pre Event IOG SCM Lampaui Target
Manajemen Rantai Pasok Jadi Pilar Penting untuk Capai Target Lifting Migas
Asosiasi Desak Komisi VII Evaluasi Kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu
Mengejar Target Lifting Migas Nasional yang Susut
Jusuf Kalla Jelaskan Bisnis Sektor Migas Antarnegara
Pertamina NRE Targetkan Kapasitas Pembangkit Energi Bersih Capai 6 GW
Penerapan EBT Perlu Komitmen Bersama
PLTS Suplai 100 Persen Listrik untuk Upacara HUT ke-79 RI di IKN
Saratoga Berhasil Akuisisi Kepemilikan Mayoritas Rumah Sakit Brawijaya di Kuartal I Tahun Ini
Tren Bisnis di Sektor Keberlanjutan kian Mendapat Tempat di Tanah Air
DPR dan ESDM Pastikan Skema Power Wheeling Masuk RUU EBET
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap