visitaaponce.com

Amerika dan Indonesia Bermitra di Bidang Energi Bersih dengan Nuklir

Amerika dan Indonesia Bermitra di Bidang Energi Bersih dengan Nuklir
Laboratorium radiasi Pasar Jumat, kawasan sains dan teknologi (KST) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Kawasan Nuklir.(MI / ADAM DWI)

AMERIKA Serikat (AS) dan Indonesia bermitra mengembangkan program energi bersih nuklir. Kemitraan ini dilakukan untuk mendukung keseriusan Indonesia dalam menggunakan teknologi reaktor modular kecil (small modular reactor/SMR) untuk memenuhi tujuan keamanan energi dan iklim.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Sung Y. Kim, dan Wakil Asisten Utama Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Ann Ganzer, dan Badan Perdagangan dan Pembangunan AS (USTDA) secara resmi mengumumkan Memorandum of Agreement dan hibah afiliasi, Jumat (17/3) kemarin. 

Di bawah perjanjian ini, USTDA telah memberikan hibah kepada PLN Indonesia Power untuk membantu menilai kelayakan teknis dan ekonomi pembangkit listrik tenaga nuklir yang diusulkan, yang berlokasi di Kalimantan Barat. Hal ini akan mencakup rencana pemilihan lokasi, rancangan pembangkit listrik dan sistem interkoneksi, penilaian dampak lingkungan dan sosial awal, penilaian risiko, perkiraan biaya, dan tinjauan peraturan.

Baca juga: Sudah Saatnya Indonesia Gunakan Energi Nuklir secara Komersial

Selain itu, kerja sama ini akan mencakup pendanaan baru bernilai USD1 juta atau Rp15 miliar untuk pembangunan kapasitas Indonesia berdasarkan kemitraan yang sudah berjalan di bawah Program Infrastruktur Dasar Kementerian Luar Negeri Amerika untuk Penggunaan Teknologi SMR yang Bertanggung Jawab (FIRST). Hal ini mencakup dukungan di berbagai bidang seperti pengembangan tenaga kerja, keterlibatan pemangku kepentingan, regulasi, dan perizinan.

"Pengumuman hari ini tentang kemitraan strategis untuk membantu Indonesia mengembangkan program energi bersih nuklir reaktor modular kecil,” kata Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Sung Y. Kim.

Baca juga: Kacau! 2,5 Ton Bahan Baku Nuklir di Libya Hilang

Indonesia Power memilih NuScale Power OVS, LLC (NuScale) yang berbasis di Oregon untuk melakukan pendampingan dalam kemitraan dengan anak perusahaan Fluor Corporation yang berbasis di Texas dan JGC Corporation di Jepang. Fasilitas dengan 462 megawatt yang diusulkan akan memanfaatkan teknologi SMR NuScale dan memajukan transisi energi bersih di Indonesia.

Proyek ini juga diharapkan bisa mendorong iklim dan akses energi bersih di berbagai tempat penting di dunia dan memiliki potensi - sebagai bagian dari proyek lanjutan demi menciptakan ribuan lapangan kerja, membuka jalan bagi proyek SMR tambahan di Indonesia dan kawasan Indo-Pasifik, menerapkan standar tertinggi untuk keselamatan, keamanan, dan nonproliferasi nuklir. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat