65 Anggaran Riset untuk Biayai Manajemen, DPR Prihatin
![65% Anggaran Riset untuk Biayai Manajemen, DPR: Prihatin!](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/02/dfecfab8ffedeafe39692c2b8d8875ac.png)
ANGGOTA Komisi VII DPR RI, Mulyanto, prihatin mengetahui anggaran riset nasional tahun 2023 yang akan dikelola Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) hanya Rp2,2 triliun. Menurutnya angka ini terendah sepanjang sejarah pembangunan Iptek nasional.
Mulyanto berpesan agar BRIN sebaiknya menggunakan dana untuk penelitian berfokus pada agenda riset prioritas sesuai RIRIN (Rencana Induk Riset Inovasi Nasional)
“Terjadi kontraksi anggaran riset yang dalam, dimana pada tahun 2017 tersedia anggaran sebesar Rp 24.9 triliun atau 0.20 persen terhadap PDB. Kini merosot tinggal hanya sebesar Rp 2.2 triliun atau 0.01 persen terhadap PDB. Menciut lebih dari satu per 20 kalinya,” kata Mulyanto saat dihubungi Media Indonesia.
Total anggaran BRIN untuk tahun 2023 sebesar Rp6,4 triliun, sekitar 65% digunakan untuk kegiatan dukungan manajemen, seperti pembayaran gaji pegawai, perawatan gedung dan kendaraan dan lain-lain. Sisanya sebesar Rp 2,2 triliun atau sebesar 35% digunakan untuk kegiatan penelitian.
“Dengan keterbatasan itu, alih-alih menghemat anggaran dukungan manajemen, langkah yang diambil Kepala BRIN malah penutupan berbagai pusat riset, penghentian berbagai program strategis, pengkompetisian dana riset, penggunaan bersama ruang dan kursi staf, sharing alat lab, pemberhentian para honorer ahli, dan lain-lain dalam rangka menekan biaya operasional riset," ucap Mulyanto.
Mulyanto mengaku heran dengan minimnya alokasi anggaran riset kali ini. Padahal di BRIN duduk dua orang Wakil Ketua Dewan Pengarah BRIN yang juga menjabat sebagai Menteri Keuangan dan Kepala Bappenas. Keduanya berwenang mengatur anggaran dan perencanaan pembangunan nasional. Tapi anehnya anggaran untuk lembaga yang dipimpinnya malah minim.
Ia menyebut minimnya alokasi anggaran riset karena BRIN tidak mampu mengkonsolidasi program semua lembaga riset di bawah naungannya. Kepala BRIN dianggap tidak memiliki visi besar dalam mengembangkan riset nasional.
“Menurut saya BRIN bukan saja tidak mampu mengkonsolidasikan anggaran riset dari berbagai badan litbang kementerian teknis, namun juga tidak mampu menahan agar anggaran riset tersebut tidak dialihkan untuk kegiatan nonriset di kementerian teknis. Dengan peleburan 34 lembaga Iptek ke dalam BRIN, praktis anggaran riset pemerintah terpusat di dalam BRIN, yang pada tahun 2023 dialokasikan sebesar Rp 2.2 triliun atau 0.01 persen terhadap PDB,” jelas Mulyanto. (H-2)
Terkini Lainnya
BRIN Lantik 3 Kepala Organisasi Riset Baru
Bicara Udara dan BRIN Berkolaborasi Tangani Polusi Udara
Badan POM-BRIN Kaji Pemanfaatan AI untuk Pengawasan Pangan Olahan
Indonesia Kekurangan Arkeolog, BRIN Khawatir Peninggalan Kuno akan Hilang
Kaesang Penuhi Syarat Maju Pilkada, Peneliti BRIN: Dugaan Upaya Beri Karpet Merah
BRIN-Korea Selatan Jajaki Kerja Sama Pengembangan MRI di Indonesia
Problem Perundungan di Ruang Pendidikan
Dukung Polri, Komisi III DPR: Ancaman dan Intimidasi Oknum ASN BRIN Mirip PKI
Amerika dan Indonesia Bermitra di Bidang Energi Bersih dengan Nuklir
Dibekali Anggaran Riset 2023 Rp6,4 Triliun, BRIN akan Fokus pada Target
Anies Sebut PLTSa Bantargebang Solusi Atasi 7.800 Ton Sampah DKI
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap