Cerita InspiratifAlumni Polbangtan yang SuksesJadi Peternak Kambing
![Cerita Inspiratif Alumni Polbangtan yang Sukses Jadi Peternak Kambing](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/03/6860afce03bc998883780c2c9dd19983.jpg)
KERJA keras dan tidak mudah menyerah. Setidaknya, itu dua modal utama Tedi, 24, alumni Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dari Polbangtan Bogor yang sukses menjadi peternak domba saat ini.
Meskipun pernah berkali-kali gagal membangun usaha, bahkan hingga menanggung kerugian jutaan rupiah, Tedi tidak menyerah dan dapat bangkit kembali.
Dia saat ini memiliki peternakan kambing di kaki Gunung Gede Pangrango, tepatnya di Desa Pasir Buncir, Kecamatan Caringin, Bogor, Jawa Barat. Peternakan domba Tedi memiliki kapasitas kandang yang mampu menampung lebih 100 ekor domba.
Baca juga: Politeknik Lingkup Kementan Kembali Buka Penerimaan Mahasiswa Baru
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan seluruh program yang dirancang Kementerian Pertanian (Kementerian) berpusat pada penguatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pertanian.
Setiap Insan Pertanian Bangun Pertanian Indonesia
“Setiap insan pertanian terus berkarya dan berusaha membangun pertanian Indonesia, meningkatkan produksi, memperkuat rantai nilai dan mendongkrak ekspor komoditas pertanian," ujar Syahrul.
Menurut Mentan SYL, pertanian memiliki potensi yang luar biasa. Potensi yang bisa menghasilkan. Kita berharap generasi muda bisa menggarap sektor ini, karena pertanian ibarat merpati yang tidak pernah ingkar janji.
Baca juga: Mahasiswa Polbangtan Kementan Komitmen Majukan Peternakan Indonesia
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa peningkatan produktivitas pertanian dilakukan melalui peningkatan kualitas, kapasitas, dan pengetahuan SDM pertanian.
"Sektor pertanian akan menjadi lapangan kerja menarik, prospektif dan menguntungkan dan dapat berdampak pada penurunan angka pengangguran serta terjadinya urbanisasi,” kata Dedi.
Tedi menceritakan, ketika baru mulai merintis usaha domba saat dibangku kuliah, sekitar beberapa bulan berjalan proses jual beli domba kambing tersendat akibat pelanggan telat membayar transaksi pesanan domba kambing
“Saat itu baru awal sudah dibenturkan masalah cukup besar,” ungkap Tedi. Namun kejadian itu tidak membuatnya menyerah, salah satu sumber semangatnya adalah dukungan orangtua.
Belajar dari Komplain Warga
Selain itu, ia pun belajar dari pengalaman saat beberapa kali menghadapi komplain warga yang mempersoalkan lokasi kandang, sehingga pada akhirnya ia mesti merelokasi kandang, jauh dari pemukiman warga.
Tedi pernah melakukan Sistem Gaduh, pemeliharaan ternak di mana pemilik hewan ternak mempercayakan pemeliharaan ternaknya kepada penggaduh hewan ternak dengan imbalan bagi hasil.
Baca juga: Kementan Siap Kirim Alumni Polbangtan Magang di Jepang
Namun usaha pemeliharaan kambing domba yang dilakoninya juga tidak berlangsung lama. Sebab dia merasa usaha dengan sistem gaduh tersebut margin keuntungan domba domba turun dan pendapatannya juga tidak banyak.
Saat itulah dia kemudian mencoba beralih ke usaha jual beli dan peternakan domba. Jual beli domba, awalnya ia melakukan usaha jual beli domba secara tradisional dari pasar ke pasar.
Gagal Tapi Tetap Tak Menyerah
Tedi menambahkan, dalam usaha peternakan domba, adanya kasus kematian domba pasti akan ada. Kendati demikian, salah satu cobaan terberatnya adalah saat modal usahanya masih berada di konsumen yang macet membayar.
"Belajar. Mulai lagi. Dari tahun ke tahun akhirnya ketemu (resep bisnisnya) ya mungkin baru empat tahunan ini,” katanya lagi.
Baca juga: Perluas Akses Pasar, Polbangtan Malang Bentuk Korporasi di Tulungagung
Belajar pada peternak yang sukses, Tedi mengaku tidak malu untuk belajar dari pengusaha yang lebih dulu sukses.
Selain mengambil ilmunya juga untuk motivasi dan inspirasi. ia terus menimba ilmu bahkan ke peternak yang lebih besar hingga ke kawasan Bogor, Jawa Barat
Tidak berhenti di situ, Tedi terus meningkatkan kapasitas usahanya dengan pembuatan kandang baru dan penambahan populasi kambing domba, salah satunya dengan pengajuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang ditawarkan pemerintah melalui arahan Kementan. (RO/S-4)
Terkini Lainnya
Kembali Buat Gebrakan, Mentan Libatkan Para “Jawara” Peternakan Sediakan Daging dan Susu
Kementan Gencar Sosialisasikan Kebijakan Pengembangan Tebu Rakyat
Kementan Melepas Ekspor Ubi Jalar ke Jepang dan Korea Selatan
BPS: Nilai Tukar Petani (NTP) Nasional Alami Kenaikan Mencapai 118,77
Kambing Perah, Jurus Baru Dukung Persusuan Nasional
UGM dan Kementan Pecahkan Rekor Muri Minum Susu dengan Peserta Terbanyak
Pelantikan Ketua IKAWIGA, Alumni Miliki Peran Strategis bagi Perguruan Tinggi
Alumni 2024 Kampus UPI Cibiru Raih Beasiswa di NDHU Taiwan
Rayakan HUT Ke-34, Ikatan Keluarga Dhira Brata 1990 Gelar Bakti Sosial
Status PTN BH Bisa Tingkatkan Kualitas Pendidikan
Ikatan Alumni Fisika FMIPA USU Bertekad Wujudkan PLTN di Indonesia
Merayakan Hardiknas 2024, Hara Dipta Membakar Inspirasi
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap