Pemerintah tak Hanya Andalkan Konsumsi Rumah Tangga
PEMERINTAH memastikan tak akan bergantung sepenuhnya pada kinerja konsumsi rumah tangga untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Komponen lain seperti investasi dan perdagangan juga bakal diupayakan untuk tetap kuat dan menopang pertumbuhan ekonomi nasional.
"Itu kita combine, konsumsi juga, belanja pemerintah juga, ekspor dan impor, investasi. Itu akan kita dorong. Jadi bukan hanya mengandalkan konsumsi saja," jelas Plt. Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Ferry Irawan saat dijumpai pewarta di kantornya, Jakarta, Jumat (5/5).
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), konsumsi rumah tangga masih menjadi mesin utama pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I 2023. Komponen pengeluaran itu tercatat tumbuh 4,54% secara tahunan (year on year/yoy) dan berkontribusi hingga 52,88% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Baca juga: Perekonomian Indonesia Tumbuh 5,03% di Triwulan I 2023
Ferry mengatakan, angka pertumbuhan konsumsi rumah tangga itu berpotensi naik pada triwulan II 2023. Itu karena ada momen lebaran dan pemberian tunjangan hari raya (THR) yang secara umum bakal mendongkrak konsumsi masyarakat.
"Tidak cuma THR sebetulnya. Bagaimana kita memastikan aktivitas ekonomi tetap jalan, itu strategi kita juga. Kenapa di triwulan II penting, pertama lebaran itu dicombine dengan kebijakan lain, kita harapkan multiplier-nya besar," jelas dia.
Baca juga: Perdagangan Karbon, Pemerintah Tekankan Pentingnya Sertifikasi dan Ketelusuran
Pemerintah, lanjut Ferry, juga terus melanjutkan agenda reformasi struktural untuk mendongkrak kinerja perekonomian dalam negeri. Salah satu yang paling nyata dari implementasi agenda tersebut ialah realisasi investasi yang cukup apik di triwulan I 2023.
Data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)/Kementerian Investasi mencatat realisasi investasi di triwulan I 2023 mencapai Rp328,9 triliun, atau tumbuh 16,5% dibanding tahun lalu. Ferry mengatakan, pemerintah akan berupaya menjaga iklim investasi di Tanah Air agar geliat penanaman modal dapat bertumbuh dan terjaga.
Selain itu, pemerintah juga akan menggali peluang sektor perdagangan luar negeri. Pengambil kebijakan meyakini perlambatan ekonomi global saat ini masih menyisakan peluang untuk Indonesia menumbuhkan kinerja dagang.
"Meski (ekonomi global) melambat, tapi ada beberapa negara yang growth-nya masih bagus. Kita bisa menyasar produk apa yang cocok dengan negara tersebut dan kita punya, itu kita lihat. Negara seperti Tiongkok, India, itu masih sangat bagus," pungkas Ferry. (Mir/Z-7)
Terkini Lainnya
Ketergantungan Konsumsi Dalam Negeri Sebabkan Impor Indonesia Naik
Pemerintah Jamin Hak Masyarakat yang Butuh Elpiji Subsidi
Pacu Industri untuk Dongkrak Pertumbuhan
CoRE Beri Catatan Ekonomi Indonesia di Awal Tahun
Kebutuhan Masyarakat Tinggi sebabkan Kejahatan Meningkat
Pelambatan Indeks Keyakinan Konsumen Diprediksi Terjadi Hingga Maret
Studi: Mayoritas Masyarakat Senang Berbelanja Barang Kemasan Konsumen
Rupiah Menguat saat Investor Antisipasi Inflasi Konsumsi Pribadi AS
Ini Batasan Konsumsi Gula dan Garam pada Anak
Cukup Serat Kurangi Risiko Alergi pada Anak
Daya Beli Terjaga, Potensi Masyarakat Lindungi Aset Terbuka Lebar
BPKH Suplai 76 Ton Bumbu untuk Konsumsi Jemaah Haji
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap