visitaaponce.com

Belum Populer, Subsidi Konversi Motor Listrik Masih Sepi Peminat

Belum Populer, Subsidi Konversi Motor Listrik Masih Sepi Peminat
Motor listrik United E-Motor Tech.(MI/Agus)

SEJAK Maret 2023, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menggulirkan bantuan biaya konversi motor listrik sebesar Rp7 juta. Namun, pengajuan subsidi tersebut terbilang masih sepi peminat.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menyampaikan dari target 50.000 unit konversi motor listrik di tahun ini, baru 160 permohonan konversi sepeda motor listrik sudah diajukan konsumen per Kamis (4/5).

"Proses konversi untuk permohonan program ini dilaksanakan oleh Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan EBTKE. Ini sedang dalam tahap pemrosesan," ujar Dadan kepada wartawan, Sabtu (6/5).

Baca juga: Motor Listrik Selis Dapat Bantuan Pembelian dari Pemerintah

Untuk menarik minat masyarakat lebih besar, Kementerian ESDM akan melakukan sosialisasi secara masif bersama stakeholder terkait, termasuk pelibatan key opinion leader (KOL) atau seorang ahli di suatu industri, influencer dan publik figur.

Dadan menambahkan Kementerian ESDM melibatkan Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan dalam proses penerbitan Sertifikat Uji Tipe (SUT) dan Sertifikat Registrasi Uji Tipe (SRUT). Serta, menggandeng Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri untuk perubahan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKP) sebagai sepeda motor listrik.

"Kami juga melibatkan perbankan untuk memfasilitasi pembiayaan proses konversi yang terjangkau," ujar Dadan.

Baca juga: Buka Showroom Baru, Kini Warga Depok Bisa Beli Tangkas Motor Listrik 

Selain itu, pihaknya juga melakukan sosialisasi dengan cara door to door kepada kementerian/lembaga ataupun pemerintah daerah, karena program insentif konversi motor listrik juga ditujukan kepada aparatur sipil negara (ASN) dan pegawai honorer.

Perluas Ekosistem

PT PLN (Persero) berkolaborasi dengan Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) mendukung perluasan ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air dengan menyelenggarakan pameran khusus kendaraan listrik, Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2023 pada 17-21 Mei 2023 di JIExpo Kemayoran Jakarta.

Ketua Umum Periklindo Moeldoko berharap agar Indonesia tidak lagi hanya menjadi penonton dan pasar kendaraan listrik. Ia mendorong agar seluruh stakeholder baik dari pemerintah maupun swasta berkolaborasi membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

“Pemerintah menyiapkan berbagai regulasinya, kemudian PLN sudah baik dalam kesiapan mendorong penggunaan kendaraan listrik. Dengan keterlibatan swasta, diharapkan ekosistem ini bergerak tidak parsial lagi," ucapnya dalam keterangan resmi.

Moeldoko menggarisbawahi bahwa upaya memperluas ekosistem kendaraan listrik perlu digalakkan agar Indonesia tidak tertinggal dibandingkan negara-negara lain.

Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti memastikan pasokan listrik cukup untuk mendukung masyarakat beralih ke kendaraan listrik. Tak hanya itu, dari sisi infrastruktur PLN sudah mengoperasikan lebih dari 616 stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di lebih dari 300 lokasi di seluruh Indonesia.

“Peralihan ke kendaraan listrik ini membantu mengurangi penggunaan energi berbasis impor yang kotor dan mahal ke energi yang bersih dan murah," terangnya.

Selain itu biaya operasional kendaraan listrik juga dikatakan lebih murah dari kendaraan konvensional. Dengan jarak tempuh 10 kilometer (km) untuk mobil dan 50 km untuk motor, membutuhkan listrik sebesar 1,2 kilowatt per hour (kWh)

Dengan asumsi tarif listrik sebesar Rp1.699,53 per kWh maka, hanya diperlukan sekitar Rp2.500. Sedangkan dengan jarak yang sama menggunakan kendaraan berbasis bahan bakar minyak (BBM) membutuhkan 1 liter BBM dengan harga sekitar Rp13.000 per liter.

(Z-9)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat