visitaaponce.com

Kementan Dorong Industri Pertanian Tingkatkan Produksi Pangan Siap Ekspor

Kementan Dorong Industri Pertanian Tingkatkan Produksi Pangan Siap Ekspor
Menteri Syahrul Yasin Limpo(Dok. KEMENTAN)

KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) terus memastikan hilirisasi digitalisasi pangan dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) melakukan kunjungan ke perusahaan pangan berbasis teknologi, yakni Perwiratama Group di Cianjur, Jawa Barat, pada Rabu (17/5).

Dalam kunjungan tersebut, Mentan mengatakan, pertanian adalah sektor yang paling strategis dan sangat menguntungkan.

"Pertanian itu tidak ada ruginya asal kita serius mengurusnya. Jadi saya berharap para petani dan pengusaha tani terus menguangkan inovasi untuk membuka peluang ekonomi yang jauh lebih besar," kata Mentan, Rabu (17/5).

Baca juga: Tingkatkan Protas Tebu Menuju Swasembada Gula Nasional

Berkaitan dengan hal tersebut, pengusaha pangan berbasis teknologi dari Perwiratama Group, Cecep Muhammad Wahyudin mendukung upaya Kementerian Pertanian dalam meningkatkan produktivitas pangan yang bisa diolah menjadi bahan baku makanan siap ekspor.

"Sesuai yang disampaikan beliau, kementerian saat ini mendorong tokoh tani dan kebetulan kami konsentrasi pada proses digitalisasinya teknologinya jadi memang matching dan sesuai dengan programnya kementan. Tentu kami mendukung upaya Pak Menteri dalam meningkatkan produktivitas bahan makanan siap ekspor," ujar Cecep.

Baca juga: Kementan Siaga Pastikan Ketersediaan Komoditas Pertanian Aman di Musim Kemarau

Cecep juga menjelaskan bahwa Perwiratama Group fokus pada mengintegrasikan sektor peternakan atau pertanian dengan pengolahan.

"Dalam setiap budi daya, harus ada hilirisasi yang siap mengolahnya menjadi makanan siap saji. Itulah yang saat ini dilakukan Perwiratama Group," jelasnya.

"Semi prosesi ini konsentrasinya bukan hanya mengolah produk tapi bagaimana produk itu disesuaikan dengan pasar jadi ada deboning kalau untuk ayam atau sapi atau ikan harus ada parting pemotongan kemudian ada marinating pembumbuan. Jadi semuanya terintegrasi," tambah Cecep.

Cecep juga mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini sedang melakukan aktivasi sistem bottleneck atau antisipasi permasalahan sistem pertanian yang sudah ada di perusahaannya.

"Makanya kita tuh konsentrasinya di supply chain. Jadi kita bisa menyalurkan atau mendistribusikan produk produk hasil pertanian. Dan yang terakhir baru olahan jadi sebenernya dengan tema yang sesederhana itu sudah bisa meningkatkan value chain dari pertanian atau produk produk hasil pertanian di Indonesia," ujarnya. (Fik/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat