visitaaponce.com

Faisal Basri Sebut Elon Musk Ogah-ogahan Investasi di Indonesia

Faisal Basri Sebut Elon Musk Ogah-ogahan Investasi di Indonesia
Bos Tesla Elon Musk(AFP Photo)

EKONOM senior Universitas Indonesia Faisal Basri menilai Direktur eksekutif Tesla, Elon Musk, ogah-ogahan berinvestasi di Indonesia. Sejak 2020 hingga saat ini, perusahaan produsen mobil listrik itu belum menyepakati perjanjian kerja sama dengan pemerintah Indonesia.

Faisal pun menyinggung respons Elon yang pernah menerima kedatangan Presiden Joko Widodo di Amerika Serikat, pada 15 Mei 2022, dengan hanya memakai kaos.

"Buat apa lagi datangi kantor Elon Musk itu, (sempat) diterima dengan kaos oblong, malu-maluin saja. Sampai sekarang masih bujuk, kita enggak perlu lah penjelasan itu," katanya dalam Executive Forum: Genjot Investasi di Tahun Politik di JW Mariott, Jakarta, Rabu (7/6).

Baca juga : Tahun Politik, BKPM: Laju Investasi Juga Dipengaruhi Kondisi Global

Faisal menuturkan saat ini Tesla tengah fokus untuk menggunakan katoda berbahan besi lithium iron phosphate atau LFP sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik mereka, ketimbang menggunakan bijih nikel limonit dan kobalt. Indonesia diketahui tidak memiliki produk litium tersebut.

"Sekarang ini Elon Musk mengembangkan baterai tidak berbasis nikel, karena baterai berbasis nikel itu mahal sekali. Terus, Indonesia sok-sokan melarang ekspor (nikel)," ungkap Faisal.

Baca juga : Faisal Basri: Investasi Zaman Jokowi Paling Lambat Tumbuh

Sebelumnya, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut rencana investasi Tesla masih tahapan negosiasi dan membutuhkan waktu tidak sebentar.

"Masuknya investasi dari suatu perusahaan tidak semudah menjentikkan jari," ujar Luhut dalam keterangan resmi, Senin (23/5).

Sejak pertemuan delegasi Indonesia di pabrik perakitan kendaraan listrik Tesla di Austin, Texas, pada 26 April lalu, pihak Kemenko Marves dan tim dari Tesla terus melakukan negosiasi secara intensif.

"Tim dari Tesla bergerak cepat. Mereka sudah datang ke Indonesia awal bulan ini (Mei) mengunjungi beberapa pabrik pengolahan nikel. Kita juga merespons cepat untuk menunjukkan keseriusan dan support kita," pungkas Luhut. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat