visitaaponce.com

Inflasi Inggris Tetap Tinggi, Bank Sentral Diperkirakan Naikkan Suku Bunga

Inflasi Inggris Tetap Tinggi, Bank Sentral Diperkirakan Naikkan Suku Bunga
Pembeli memasuki toko di area Soho London pada 18 Juni 2023.(AFP/Henry Nicholls.)

TINGKAT inflasi tahunan Inggris secara tak terduga tetap pada 8,7% pada Mei. Ini menumpuk tekanan pada bank sentral, Bank of England (BoE), dan pemerintah untuk bertindak mengatasi krisis biaya hidup.

Pasar memperkirakan penurunan inflasi dari tingkat April. BoE secara luas diperkirakan menaikkan suku bunga lagi pada Kamis (22/6) untuk memerangi tingkat inflasi yang tertinggi di antara negara-negara G7.

Data terbaru itu merupakan pukulan bagi Perdana Menteri Rishi Sunak. Soalnya, ia menjadikan pemotongan inflasi sebagai prioritas bagi pemerintahan Konservatifnya menjelang pemilihan umum tahun depan.

Baca juga: IndiGo India Cetak Rekor Pemesanan 500 Airbus A320

"Inflasi mengikis tabungan masyarakat dan mendorong kenaikan harga. Pada akhirnya ini membuat mereka lebih miskin," kata Sunak dalam komentar yang disampaikan kepada parlemen menyusul data terbaru. "Tidak pernah mudah untuk membasmi inflasi, tetapi kami akan mengambil keputusan yang sulit dan bertanggung jawab untuk melakukannya."

Pemerintah menolak tuntutan dari guru dan petugas kesehatan negara untuk kenaikan gaji yang mengompensasi tingkat inflasi tinggi. Itu telah menghasilkan aksi mogok selama berbulan-bulan, karena jutaan warga Inggris berjuang dengan harga makanan dan energi yang tinggi.

Baca juga: Biaya Hidup Tinggi, Warga Inggris Beralih Gunakan Microwave

Indeks harga konsumen Inggris diperkirakan mendingin menjadi 8,4% pada bulan lalu. "Sementara itu, inflasi inti, yang menghapus biaya makanan dan energi, tiba-tiba melonjak menjadi 7,1% pada Mei," kata Kantor Statistik Nasional (ONS), Rabu (21/6).

"Inflasi inti naik lagi ke tingkat tertinggi dalam lebih dari 30 tahun," kata Sarah Coles, kepala keuangan pribadi di Hargreaves Lansdown. "Biaya energi yang lebih rendah pada akhirnya akan berpengaruh pada harga barang dan kita akan melihat rasa sakit di supermarket sedikit mereda dalam beberapa bulan mendatang."

Baca juga: Ubah Prediksi Kontraksi, IMF Perkirakan Pemulihan Ekonomi Inggris

"Namun, dalam banyak kasus, ini tidak akan menurunkan harga. Hanya, harga barang akan menjadi lebih lambat untuk lebih mahal," tambahnya.

"Inflasi bulan lalu karena biaya tiket pesawat naik lebih dari setahun yang lalu," kata kepala ekonom ONS Grant Fitzner. "Kenaikan harga mobil bekas, acara musik live, dan gim komputer juga berkontribusi terhadap inflasi yang tetap tinggi," tambahnya. (AFP/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat