Sosialisasi Tanda Label Hemat Energi Perlu Digencarkan
![Sosialisasi Tanda Label Hemat Energi Perlu Digencarkan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/06/36d457b1ac8cd9fff734018cca5d52f7.jpeg)
MASYARAKAT Indonesia cenderung tidak memperhatikan label tanda hemat energi (LTHE) saat membeli air conditioner (AC) split. Mereka membeli AC split lebih mempertimbangkan harga terjangkau, daya listrik rendah, dan promosi.
“Ini tantangannya, apalagi bila berhadapan dengan ibu-ibu. Mereka cenderung melihat harganya, tanpa melihat label tanda hemat energi (LTHE). Sama-sama AC low watt, tetapi mereka pilih AC yang harganya lebih murah,” ujar Direktur Konservasi Energi Ditjen Energi Baru Terbarukkan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Gigih Udi Atmo saat diskusi bertemakan Memperluas Sosialisasi Tanda Label Hemat Energi, di Jakarta, Jumat (23/6).
Baca juga: Ada Dua Pilihan dalam Energi: Kurangi atau Bayar
Menurutnya, hal yang harus diperhatikan saat membeli AC split adalah label tanda hemat energi.
Gigih menambahkan, teknologi semakin maju dan meningkat efisiennya. Semakin tinggi bintang yang tertera di label, semakin hemat energi. Namun, harga jualnya mahal.
“Sama-sama low watt, tetapi perhatikan label tanda hemat energinya. Kalau yang tertera dalam label itu bintang lima, semakin hemat energi. Memang harganya mahal, tapi biaya tagihan listrik tiap bulannya lebih murah ketimbang AC low watt bintang satu atau dua,” ungkap Gigih.
Gigih melanjutkan Ditjen EBTKE Kementerian ESDM gencar melakukan sosialisasi label hemat energi.
Dalam berbagai cara, pihaknya melibatkan sejumlah pihak seperti asosiasi, praktisi, produsen sampai sosialisasi langsung ke ibu-ibu PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga).
Sosialisasi juga dilakukan lewat media massa, televisi, dan media sosial. Ini dilakukan agar masyarakat cermat memilih produk.
Saat ini, lanjut dia, Ditjen EBTKE Kementerian ESDM mulai melakukan kerja sama dengan marketplace dalam memperluas sosialisasi label hemat energi.
Baca juga: Pemadaman Lampu Serentak Efektif Mampu Menghemat Energi
Sebagai informasi, pada Januari 2015 Kementerian ESDM menetapkan peraturan untuk produsen AC. Peraturan bertujuan bagi produsen pembuat AC yang masuk Indonesia lebih meningkatkan efisiensi energi listrik agar pengguna menikmati AC hemat listrik.
Label AC hemat energi, kata dia, merupakan suatu upaya pemerintah dalam mengurangi emisi global. Label AC hemat energi ini hanya ada pada produk yang lolos uji berdasarkan ketentuan dari pemerintah.
"Label hemat energi ini hal yang wajib dibubuhkan produsen untuk membendung produk-produk buangan dari negara lain masuk Indonesia," tutupnya.
Hadir juga pembicara pada diskusi yang didukung Sharp itu yakni, Presiden Ashrae Indonesia Chapter Herlin Herlianika, Dirut PT Indonesia Digital Pos Syarif Hidayatullah, Sekjen Gabungan Perusahaan Industri Elektronik dan Alat-alat Listrik Rumah Tangga Indonesia Daniel Suhardiman, Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sri Wahyuni, dan CEO CLASP Christine Egan.
Baca juga: Tips Hemat Listrik Agar Cek Tagihan Listrik Tiap Bulan Lebih Hemat
Presiden Ashrae (Asosiasi Global bidang Heating, Ventilating, Air Conditioning dan Refrigeration) Indonesia Chapter Herlin Herlianika mengatakan dari hasil survei Ashrae Indonesia Chapter, hanya 5% masyarakat Indonesia pengguna AC split. Dari jumlah itu, hanya 6,5% yang mengetahui label tanda hemat energi.
“Ashrae terpanggil mengkampanyekan ini. Kami harap label hemat energi ini bisa dikenal dan dipahami masyarakat Indonesia."
Dirut PT Indonesia Digital Pos yang menaungi Indopos.co.id dan Indoposco Syarif Hidayatullah mendorong dukungan insan media atas kampanye kesadaran isu lingkungan. Ini mengingat dampak pemberitaan media massa atas isu lingkungan sangat signifikan.
Pengurus Harian YLKI Sri Wahyuni mengatakan guna mewujudkan green energy transition diperlukan regulasi dan kebijakan yang fair.
"Seperti tarif terjangkau bagi konsumen, keandalan pelayanan yang terjaga, dan menjaga keberlangsungan operator energi nasional," pungkasnya. (RO/S-2)
Terkini Lainnya
Tekan Emisi Karbon, Sosialisasi AC Hemat Energi Perlu Ditingkatkan
Pemerintah Tegaskan Harga Pertalite dan Solar tidak Berubah
2 Investor Eropa Mundur dari Proyek Nikel, ESDM: Kita Cari Mitra Lain
Indonesia Miner: Perpanjangan Ekspor, Pemerintah Dukung Industri Tambang
Keandalan Pipa Gas Cirebon-Semarang Tahap I Dipastikan Terjaga
Subsidi Listrik Tidak Tepat Sasaran, DPR Cecar Pemerintah
YLKI Pertanyakan Ditundanya Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan
Cek Platform di aduansalahsusu.id untuk Laporkan Pelanggaran Promosi Kental Manis
Aduan Pinjol Masih Marak, YLKI Minta Pemerintah Jangan Pasif
Makin Merajalela, Masyarakat Diimbau Waspadai Pupuk Palsu
Iuran Pariwisata dari Tiket Pesawat, YLKI: Tidak Kreatif
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap