visitaaponce.com

BI Peredaran Uang Pada Juni 2023 Relatif Stabil

BI : Peredaran Uang Pada Juni 2023 Relatif Stabil
Ilustrasi(Antara)

BANK Indonesia mencatat uang beredar dalam arti luas (M2) pada Juni 2023 tumbuh stabil. Posisi M2 tercatat sebesar Rp8.372,6 triliun, atau tumbuh 6,1% (yoy), relatif sama dengan pertumbuhan bulan sebelumnya.

M2 meliputi meliputi M1, uang kuasi (mencakup tabungan, simpanan berjangka dalam rupiah dan valas, serta giro dalam valuta asing), dan surat berharga yang diterbitkan oleh sistem moneter yang dimiliki sektor swasta domestik.

Perkembangan uang beredar ini terutama disebabkan oleh pertumbuhan komponen uang kuasi (mencakup tabungan, simpanan berjangka dalam rupiah dan valas, serta giro dalam valuta asing).

Baca juga : Pedaran Uang Februari Stagnan, Tabungan Rupiah Tumbuh

Pada Juni 2023, uang kuasi dengan pangsa 43,8% dari M2, tercatat sebesar Rp3.666,1 triliun pada Juni 2023, atau tumbuh 9,1% (yoy), sedikit melambat setelah bulan sebelumnya tumbuh 10% (yoy).

"Pertumbuhan uang kuasi terutama disebabkan oleh pertumbuhan simpanan berjangka sebesar 7,0% (yoy) pada Juni 2023, melambat setelah tumbuh 8,0% (yoy) pada Mei 2023," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono, Kamis (27/7).

Di sisi lain, giro valas tumbuh 24,6% (yoy) pada bulan laporan, naik dari bulan sebelumnya tumbuh 22,6% (yoy). Tabungan lainnya tercatat terkontraksi sebesar 0,6% (yoy) pada Juni 2023, setelah tumbuh 5,1% (yoy) pada Mei 2023.

Baca juga : BI Minta Perbankan Turunkan Suku Bunga Kredit

Komponen uang beredar dalam arti sempit (M1) tumbuh 3,9% (yoy) pada Juni 2023, sedikit naik setelah tumbuh 3,4% (yoy) pada bulan sebelumnya.

"Tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu dengan pangsa 47,3% terhadap M1, tercatat Rp2.216,7 triliun pada Juni 2023, tumbuh 2,3% (yoy), naik dari 1,4% (yoy) di bulan sebelumnya," kata Erwin.

Uang kartal yang beredar di masyarakat pada Juni 2023 sebesar Rp879,8 triliun, atau tumbuh 7,9% (yoy), naik dari 4,8% (yoy) pada Mei 2023.

Baca juga : Uang Beredar Oktober Masih Tumbuh Positif Meski Melambat

Giro rupiah tercatat tumbuh 4,1% (yoy), melambat setelah tumbuh sebesar 5,5% (yoy) pada bulan sebelumnya. Dana float uang elektronik pada Juni 2023 tercatat sebesar Rp11,3 triliun dengan pangsa sebesar 0,2% terhadap M1, tumbuh 20,2% (yoy), naik dari bulan lalu yang sebesar 18,9 % (yoy).

Di sisi lain, komponen surat berharga selain saham dengan pangsa 0,3% terhadap M2, terpantau terkontraksi 4,4% (yoy) pada Juni 2023, membaik setelah bulan sebelumnya terkontraksi 13,8% (yoy).

 

Baca juga : Uang Beredar September Tumbuh Tipis, Kredit dan DPK Relatif Stabil

Faktor yang Mempengaruhi

Berdasarkan faktor yang memengaruhi, perkembangan M2 pada Juni 2023 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit.

Penyaluran kredit pada Juni 2023 tumbuh 7,7% (yoy), melambat setelah tumbuh 9,5% (yoy) pada bulan sebelumnya, sejalan dengan penyaluran kredit produktif.

Di sisi lain, aktiva luar negeri bersih pada bulan laporan tumbuh 3,1% (yoy), setelah tumbuh 9,2% (yoy) pada bulan sebelumnya.

Baca juga : Baru Dirilis BI, Ini Aturan Turunan PP 36/2023 tentang DHE SDA

Sementara itu, tagihan bersih sistem moneter kepada Pemerintah Pusat tumbuh 1,7% (yoy), setelah terkontraksi 19,8% (yoy) pada Mei 2023.

"Hal itu didorong oleh kewajiban sistem moneter kepada Pempus yang tumbuh sebesar 7,4% (yoy) pada Juni 2023 terutama dalam bentuk simpanan, setelah bulan sebelumnya tumbuh 31,4% (yoy)," kata Erwin.

Sementara itu, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) pada Juni 2023 tercatat Rp7.799 triliun, tumbuh 6,4% (yoy), stagnan setelah bulan sebelumnya tumbuh 6,9% (yoy). Perkembangan itu dipengaruhi oleh pertumbuhan DPK Korporasi (10,2%, yoy) dan Perorangan (4,5%, yoy).

Baca juga : BI : Nilai Tukar Rupiah bakal Lebih Kuat di 2024

Pada Juni 2023, giro tercatat tumbuh 9,5% (yoy), stagnan setelah bulan sebelumnya tumbuh 10% (yoy). Tabungan tumbuh 3% (yoy), relatif stabil dibandingkan Mei 2023. Sementara itu, simpanan berjangka tumbuh 7,1% (yoy), setelah tumbuh 8,3% (yoy) pada bulan sebelumnya. (Z-4)

 

Baca juga : Penghimpunan DPK dan Penyaluran Kredit Melambat di November

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat