visitaaponce.com

KREDIT yang disalurkan oleh perbankan tumbuh positif. Bank Indonesia menyampaikan, penyaluran kredit pada Juni 2023 tercatat sebesar Rp6.636,1 triliun, tumbuh 7,7% (yoy). Namun, melambat setelah bulan sebelumnya tumbuh 9,5% (yoy).

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono, Kamis (27/7), mengatakan, perkembangan ini sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit pada debitur perorangan (9,1%, yoy) dan debitur korporasi (6,4%, yoy).

Berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan penyaluran kredit pada Juni 2023 disebabkan oleh perkembangan Kredit Modal Kerja, Kredit Investasi, maupun Kredit Konsumsi.

Baca juga : BI : Peredaran Uang Pada Juni 2023 Relatif Stabil

Kredit Modal Kerja (KMK) tumbuh 6,5% (yoy) pada Juni 2023, setelah bulan sebelumnya tumbuh 8,1% (yoy). Perkembangan KMK bersumber dari sektor keuangan, real estat, dan jasa perusahaan yang tumbuh 23,8% (yoy) pada bulan laporan, setelah tumbuh 28, 1% (yoy) pada Mei 2023, terutama pada sub sektor Perantara Keuangan Lainnya (Non Bank) Leasing di DKI Jakarta.

Kredit investasi (Kl) pada Juni 2023 tumbuh 8,4% (yoy), melambat setelah tumbuh 11,6% (yoy) pada bulan sebelumnya, terutama bersumber dari sektor industri pengolahan serta sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan.

Baca juga : Penyaluran Kredit Baru di Triwulan II-2023 Terindikasi Meningkat

Kredit investasi sektor industri pengolahan pada Juni 2023 tumbuh 7,9% (yoy), melambat setelah tumbuh 16,4% (yoy) pada Mei 2023, seiring perkembangan kredit pada sub sektor industri pulp, kertas dan karton di DKI Jakarta.

Kredit investasi sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan tumbuh 6,0% (yoy), stagnan setelah bulan sebelumnya tumbuh 6,4% (yoy), terutama pada kredit sub sektor perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat.

Sementara itu, kredit konsumsi (KK) tumbuh 9,1% (yoy) pada Juni 2023, sedikit melambat setelah tumbuh 9,7% (yoy) pada bulan sebelumnya, terutama didorong oleh perkembangan kredit pemilikan rumah (KPR), kredit kendaraan bermotor (KKB), dan keedit multiguna.

Penyaluran kredit sektor properti tumbuh 8,9% (yoy) pada Juni 2023, naik dari bulan sebelumnya yang sebesar 7,9% (yoy), terutama disebabkan oleh perkembangan kredit pemilikan rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA).

Kredit KPR/KPA tumbuh 10,6% (yoy) pada Juni 2023, naik dari bulan sebelumnya yang sebesar 7,7% (yoy), disebabkan oleh pertumbuhan kredit KPR Tipe 22 s.d. 70.

Kredit konstruksi tumbuh 5,1% (yoy) pada periode laporan, naik dari bulan sebelumnya yang sebesar 4,3% (yoy), khususnya pada Konstruksi Bangunan Jalan Tol di DKI Jakarta dan Jawa Tengah.

"Di sisi lain, kredit real estate tumbuh 11,6% (yoy), melambat setelah bulan sebelumnya tumbuh 16,8% (yoy), terutama pada kredit real estate gedung perkantoran," kata Erwin.

Penyaluran kredit kepada UMKM pada Juni 2023 tumbuh 7,1% (yoy), setelah tumbuh 7,5% (yoy) pada bulan sebelumnya. Pertumbuhan penyaluran kredit UMKM terutama pada Kredit UMKM skala mikro (39,8%, yoy). Berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan kredit UMKM di Juni 2023 dipengaruhi oleh kredit investasi dan modal kerja.

Suku bunga bank turun

Pada Juni 2023, suku bunga simpanan dan suku bunga kredit tercatat menurun. Rata-rata tertimbang suku bunga kredit tercatat 9,34%, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 9,37%.

Sementara itu, suku bunga simpanan_ berjangka tercatat menurun pada tenor 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan, masing-masing sebesar 4,20%; 4,50%; dan 4,70% pada Juni 2023, setelah pada Mei 2023 tercatat masing-masing sebesar 4,51%; 4,71%; dan 5,02%.

"Sementara itu suku bunga tenor 1 bulan tercatat sebesar 4,47% pada bulan laporan, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 4,20%, sedangkan tenor 24 bulan tercatat stabil sebesar 5,06%," kata Erwin. (Z-4)