visitaaponce.com

Saat Negara Hadir Bersama PLN Melistriki Hingga ke Pelosok

Saat Negara Hadir Bersama PLN Melistriki Hingga ke Pelosok
Bantuan Light Up The Dream pada Bulan Juli 2023 disalurkan masing-masing unit PLN ke 315 keluarga,(Dok.PLN)

KOLABORASI apik terjalin saat negara dan PLN hadir membangun infrastruktur ketenagalistrikan guna mene­rangi seantero negeri.
Negara hadir dengan meng­alokasikan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada PLN yang tahun ini jumlahnya mencapai Rp10 triliun. 

Di sisi lain, PLN sebagai pelaksana tugas atau kepanjangan tangan pemerintah juga tidak tinggal diam. Para karyawan PLN menyisihkan sebagian pendapatannya menjadi donasi untuk melistriki keluarga kurang mampu. 

Sebanyak 11.819 keluarga kurang mampu di seluruh Indonesia kini dapat menikmati listrik 24 jam berkat bantuan program Light Up The Dream (Listrik untuk Nyalakan Mimpi) PT PLN (Persero). Program yang berasal dari donasi pegawai PLN ini merupakan bantuan penyambungan listrik gratis kepada masyarakat kurang mampu.

Baca juga: Komitmen Nol Emisi Karbon, PLN Kembangkan Pembangkit EBT Secara Prudent

Bantuan Light Up The Dream pada Bulan Juli ini disalurkan masing-masing unit PLN ke 315 keluarga,  yakni 186 keluarga di wilayah Jawa Tengah-DIY, 32 keluarga di Jawa Barat, 24 keluarga di Sumatera Utara, 40 keluarga di Lampung, dan dan sisanya tersebar di Kalimantan Timur, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, Maluku Utara dan Nusa Tenggara Barat.

Slamet Riyadi, warga Kampung Tumbit Melayu, Kabupaten Berau, Kaltim mengatakan, program Light Up The Dream benar-benar mewujudkan mimpinya untuk memperoleh penerangan dari listrik PLN. Slamet mengaku selama ini mendapat penerangan dengan manfaatkan lampu templok.

“Saya sangat bersyukur, saya kaget juga ada petugas PLN. Saya pikir, saya tidak akan mampu menyambung listrik. Tapi PLN mewujudkan mimpi saya, kini tidak hanya terang tapi bisa menggunakan listrik,” ujar Slamet.

Hal sama diungkapkan, petani dari Kecamatan Ranto Baek, Kabupaten Mandailing Natal, Sumut, Tandar, yang selama ini mendapat penerangan dari tetangga. Tandar mengaku sangat terbantu dengan program Light Up The Dream karena penghasilannya tidak mencukupi untuk memasang sambungan listrik PLN.

Baca juga: PLN Pastikan Layanan dan Pasokan Listrik Nasional Aman saat Idul Adha

“Penghasilan saya sebagai petani hanya cukup untuk kebutuhan sehari – hari. Alhamdulillah berkat program dari PLN rumah kami kini telah memiliki listrik sendiri. Semoga program ini menjadi berkah buat kami penerima bantuan,” ujar Tandar.

Kardiyanto, salah seorang nelayan di wilayah Jawa Tengah berterima kasih dengan program donasi pegawai PLN tersebut. Berkat bantuan ini, Kardiyanto mengaku bisa menikmati listrik PLN sendiri di rumahnya setelah bertahun-tahun menyalur dari tetangga.

“Selama ini saya nyalur dari tetangga. Hari ini saya berterima kasih sekali kepada PLN atas sambungan listrik gratis. Saya bisa manfaatkan untuk menyimpan ikan dan udang hasil tambak supaya perekonomian kami juga membaik,” kata Kardiyanto.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, program  Light Up The Dream merupakan wujud nyata komitmen dan kepedulian insan PLN dalam mewujudkan ener­gi berkeadilan serta pemera­taan akses listrik.  

Baca juga: PLN Beri Pelatihan Konversi Motor Listrik ke UMKM Daerah

Menurut Darmawan, dalam program Light Up The Dream pegawai PLN berinisiatif menyisihkan sebagian penghasilan agar keluarga kurang mampu dapat menyambung listrik secara gratis di seluruh Indonesia.

“Program ini berasal dari kepedulian para karyawan PLN untuk mewujudkan mimpi masyarakat yang belum mampu untuk menikmati listrik dari PLN. Melalui program ini, PLN ingin berbagi kebahagiaan. Mudah-mudahan hadirnya listrik ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Darmawan.

Darmawan melanjutkan, program ini juga sekaligus komitmen PLN mendukung upaya pemerintah meningkatkan Rasio Elektrifikasi (RE) di Indonesia. Hal ini dapat mendorong perekonomian dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Listrik menjadi kebutuhan primer masyarakat saat ini, melalui program Light Up The Dream masyarakat dapat melakukan berbagai aktivitas untuk meningkatkan perekonomian mereka,” ujar Darmawan.

Direktur Legal dan Manajemen Human Capital PLN Yusuf Didi Setiarto mengatakan, program Light Up The Dream  PLN hingga pertengahan Juli 2023 telah merealisasikan bantuan pemasangan listrik gratis bagi 11.819 keluarga tidak mampu dengan melibatkan 125 unit  tersebar di Indonesia.

Ke depan, Didi mengatakan, PLN akan terus meningkatkan jumlah realisasi penyaluran bantuan pemasangan listrik gratis ke keluarga kurang mampu di wilayah lainnya.

“Alhamdulillah program ini semakin bertambah penerimanya dan akan terus kita lanjutkan sebagai komitmen untuk mewujudkan mimpi masyarakat kurang mampu mendapatkan listrik secara gratis dan ladang berkah bagi pegawai PLN,” ujar Didi.

Infrastruktur Kelistrikan

Penyertaan PMN untuk PLN sebesar Rp 10 triliun sebagai wajud kehadiran negara, akan digunakan untuk membangun infrastruktur kelistrikan di daerah-daerah terpencil demi mewujudkan energi berke­adilan.

Darmawan menyebut pendanaan pembangunan infrastruktur kelistrikan merupakan kehadiran negara dalam mewujudkan keadilan sosial dan kemandirian energi. Pasalnya, ada 4.700 desa yang masih belum mendapatkan akses listrik PLN, 293 desa belum menikmati listrik sama sekali dan sisanya menikmati secara mandiri.

“Dengan Good Corporate Governance, dana PMN akan digunakan untuk pembangunan listrik di wilayah 3T serta pembangunan infrastruktur kelistrikan lainnya,” tegasnya.

Adapun, pengajuan PMN ini akan didistribusikan untuk sejumlah proyek, yakni mengoptimalkan pasokan listrik di Jawa Madura Bali melalui pembangunan infrastruktur dengan anggaran mencapai Rp 2 triliun.

Selain itu, sebanyak Rp 4,5 triliun akan dialokasikan PLN untuk membangun transmisi yang menghubungkan PLTA ke daerah terpencil di wilayah Kalimantan.

PLN juga menganggarkan Rp 3,5 triliun untuk membangun pembangkit energi baru terbarukan (EBT) berbasis PLTM, PLTA dan PLTMG dan transmisi yang menghubungkan kelistrik­an di wilayah terpencil.

Darmawan menjelaskan saat ini, infrastruktur ketenagalistrikan yang digunakan untuk melayani daerah-daerah 3T membutuhkan biaya investasi per pelanggan yang sangat tinggi. Investasi yang dibutuhkan mencapai Rp 25-45 juta per pelanggan. Dengan tingginya investasi tersebut, pengembangan infrastruktur kelistrikan menjadi tidak feasible.

Baca juga: PLN Insurance Hadirkan Program Perlindungan untuk Pelanggan

“Untuk itu, adanya PMN menjadi bentuk kehadiran negara, di mana PLN akan mewujudkannya dengan membangun infrastruktur energi di seantero nusantara, terutama daerah ter­tinggal, terpencil dan merupakan pengejawantahan keda­ulatan RI di perbatasan antar negara,” tegas Darmawan.

Dan hal itu terbukti dengan masifnya pembangunan infrastruktur di daerah 3T.  Seperti di Di Kabupaten Asmat, Papua Selatan, selama ini belum menikmati listrik dan hidup dalam kondisi gelap gulita.

Kondisi daerah yang berawa tidak menjadi hambatan PLN membangun PLTS di atas tanah rawa. Menjelang kemerdekaan Indonesia ke 78, melalui program Papua Terang, kampung Sona yang semula masyarakatnya hidup dalam gelap gulita pada malam hari akhirnya mendapatkan layanan listrik “Green Energy” (PLTS) dari PLN.

Hal yang sama juga dialami Kabupaten Nabire, Papua Tengah.Lokasi kampung yang terpencil dan jauh dari jaring­an eksisting PLN, menjadi tantangan untuk mewujudkan kampung ini berlistrik. Menjelang kemerdekaan Indonesia ke 78, melalui program Papua Terang,  kampung Masipawa ­akhirnya mendapatkan layanan listrik “Green Energy” dari PLN.

Di Papua, dari 427 desa yang akan dilistriki, hingga Juni 2023 sebanyak 274 desa telah memperoleh aliran listrik. Sisanya sebanyak 153 desa bakal dituntaskan hingga akhir tahun ini. (Uud/S-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat