Aprindo Bisnis Ritel Sedang tidak Baik-Baik Saja
![Aprindo : Bisnis Ritel Sedang tidak Baik-Baik Saja](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/d3c8d9ed9dcb15059cd0d899e79f5c4a.jpg)
KETUA Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey mengatakan bahwa saat ini bisnis ritel di Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Hal itu dikarenakan saat ini perkembangan bisnis ritel di Indonesia hanya berhasil tumbuh sebesar 3,2 persen pada kuartal II-2023.
"Rata-rata pertumbuhan bisnis ritel di Indonesia itu hanya 3,2 persen di semester I-2023 ini," kata Roy dalam konferensi pers Rafaksi Minyak Goreng, di Jakarta, Jumat (18/8).
Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2023 tumbuh sebesar 5,17 persen. Dalam pertumbuhan ini, konsumsi rumah tangga menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2023 yang mencapai 53,31 persen.
Baca juga: Wamendag: Kita Harus Terus Majukan Ritel di Indonesia
Namun menurut Roy, pertumbuhan ekonomi tersebut sangat berbanding terbalik dengan pertumbuhan bisnis ritel saat ini, yang justru sedang mengalami pelemahan.
"Kondisinya memang sekarang ini ritel sedang tidak baik-baik saja. Yang saya sampaikan sangat kontraproduktif disaat pertumbuhan bagus tapi ritel justru menurun," ujarnya.
Baca juga: Ketepatan Data Menentukan Capaian Target Angka Kemiskinan
Selain itu, Roy juga mengungkapkan bahwa saat ini bisnis ritel sedang mengalami ketidakpastian serta terdapat beberapa tantangan. Ia menyebut, pada saat ini masyarakat cenderung tidak membelanjakan uangnya ke sektor ritel. Melainkan, masyarakat lebih memilih belanjakan uangnya untuk kebutuhan lain.
"Suasana sekarang masih melihat situasi dan kondisi, sehingga ada kecenderungan untuk belanja dan simpan dulu uangnya. Kita tahu pengeluaran masyarakat bukan untuk kebutuhan pokok, tapi sekarang lebih mengutamakan pendidikan karena sedang musim sekolah. Ada juga yang menahan belanja agar lebih secure," tuturnya.
Untuk itu, Aprindo meminta pemerintah agar lebih memperhatikan pengusaha ritel saat ini. Hal itu dikarenakan bisnis ritel sangat memberikan kontribusi dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia.
"Aprindo menginginkan pemerintah harus memperhatikan ritel. Jika tidak, maka ritel tidak akan memberikan dampak untuk perekonomian. Kalau ritel bagus maka akan berpengaruh pada perekonomian dan itu bisa membuat pertumbuhan ekonomi lebih bagus lagi," ujarnya. (Fik/Z-7)
Terkini Lainnya
CSAP Catatkan Pendapatan Rp16,45 Triliun pada 2023
Indoritel Pacu Ekspansi Entitas Anak dan Asosiasi
Rupiah Merosot, MAP Bakal Sesuaikan Harga Jual Ritel
Kecerdasan Buatan untuk Usaha Ritel
Kimia Farma Catatkan Kenaikan Pendapatan pada 2023
Penjualan Online Tinggi, Produk ini Buka Kesempatan bagi Distributor Bergabung
Citibank Serukan Pentingnya Pendidikan untuk Dukung Perekonomian
Pendidikan Berkualitas Unsur Penting Peningkatan Ekonomi
Industri FMCG Punya Potensi Pasar Besar di Tengah Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Wapres Inginkan Industri Asuransi Syariah Terus Bertumbuh
Menkeu: Perkuat Sinergi Tingkatkan Investasi Hijau
Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat Bisa Ditingkatkan di Atas 5%
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap