Lewat Gelar Rembug Tani Nasional, SPKS Minta Hilirisasi Sawit
![Lewat Gelar Rembug Tani Nasional, SPKS Minta Hilirisasi Sawit](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/209fd454ed65670d8c849243ffccd7ef.jpeg)
PROGRAM biodiesel sawit yang digencarkan oleh Pemerintah masih belum dirasakan manfaatnya secara langsung oleh petani swadaya. Padahal, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tahun 2019 lalu menyatakan, kebijakan mandatori biodiesel didesain salah satunya untuk meningkatkan pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan petani sawit.
Guna memperoleh rekomendasi mandatory biodiesel yang berdampak langsung terhadap petani, Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) mengadakan Rembug Tani Nasional Kelapa Sawit Indonesia. Acara yang diadakan di Aryaduta Hotel Jakarta, Kamis (31/8) tersebut mengusung tema "Pemanfaatan TBS Petani Sawit Swadaya melalui Kemitraan dalam Mendukung Program Biodiesel sebagai Sumber Energi Transisi Berkelanjutan di Indonesia”.
Rembug Tani Nasional tersebut dibuka secara langsung oleh Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.
Baca juga: SPKS Bentuk Wadah Dukung Kesejahteraan Petani dan Konservasi Hutan
Dalam sambutannya, Mentan Syahrul Yasin Limpo mengatakan, kelapa sawit adalah komoditi andalan Indonesia yang memiliki prospek hari ini, besok dan ke depan yang makin terbuka dan makin baik, sehingga menjadi komoditi yang diminati dunia bahkan berkontribusi pada kehidupan bangsa besok yang lebih baik
Menurutnya, sawit bisa menjadi penopang andalan Indonesia dalam segi ekonomi yang berdaya cukup. Indonesia hingga saat ini masih bertahan sebagai negara terbesar penghasil Sawit di seluruh dunia.
Baca juga: SPKS Mendorong Percepatan Sertifikasi Berkelanjutan Petani Sawit
“Oleh karena itu karna ini (sawit) menjadi salah satu kekuatan bangsa ini, community ini mejadi andalan kita, dan kita terbesar didunia,” katanya saat membuka Rembug Tani Nasional yang digelar SPKS.
Dijelaskan Mentan, Rembug Tani Nasional ini sangat penting dan strategis untuk kedepan agar menciptakan upaya maksimal mengenergi petani sawit agar dapat berkontribusi lebih besar bagi dirinya yaitu pendapatan mereka (petani) dan yang lebih besar lagi untuk devisa negara, serta mewujudkan program biodiesel.
"Oleh karena itu saya hadir disini untuk mengenergi lebih kuat," terangnya.
Oleh karena itu, dirinya berharap petani sawit berupaya melakukan akselerasi program peremajaan sawit hingga hilirisasi melalui perbaikan tata kelola sawit secara berkelanjutan. Hal itu untuk menjaga dan meningkatkan produksi.
"Kita sudah masuk biodiesel 40, dan sudah diakui oleh dunia. Bahkan kalau kita masih mau bisa ditingkatkan menjadi biodiesel 100. Tentunya dengan tahapan-tahapan," papar Mentan.
"Saya kira hasil dari Rembug Tani Nasional ini akan merekomendasikan apa-apa yang akan dilakukan pemerintah sehingga keberpihakan terhadap petani menjadi sangat penting dari negara," ucap Mentan Syahrul Yasin Limpo.
Kemitraan Petani Sawit
Dikesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal SPKS, Mansuetus Alsy Hanu mengatakan, kegiatan Rembug Tani Nasional ini untuk membahas kemitraan antara koperasi petani sawit dengan pabrik kelapa sawit yang selama ini mensupplai untuk industri biodiesel.
Hingga saat ini, jelasnya, dari sisi hulunya, petani belum mendapat kejelasan terkait supplai kelapa sawit.
"Di sisi hulu ini kami (petani kelapa sawit) belum jelas mau supplai kemana untuk ikut andil dalam program biodiesel," katanya.
"Oleh karena itu, dalam dialog ini, kami akan membicarakan dan mengupas tuntas terkait kemitraan di sektor hulu antara koperasi petani dengan industri," tambah Mansuetus.
Dirinya menjalaskan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidatonya sudah jelas mengatakan bahwa hilirisasi biodiesel itu harus melibatkan para petani sawit.
Oleh karena itu, Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) ingin menghubungkan para petani ke dalam industri kelapa sawit dalam konteks hilirisasi kelapa sawit.
"Saat ini kan yang menikmati pengusaha sawit. Kita ingin hilirisasi sawit itu harus bertumpu pada koperasi dan kekuatan petani. Hilirisasi harus melibatkan koperasi dan petani," tutupnya. (Z-10)
Terkini Lainnya
Kemitraan Petani Sawit
Harga Referensi CPO pada Juli Menguat
Asahan Dorong Petani Kembangkan Pengolahan Limbah Lidi Sawit
Kehadiran Kelapa Sawit di Tanah Papua Jadi Penopang Ekonomi Rakyat
Pencurian Sawit harus Diatasi Demi Jaga Iklim Investasi
Patroli Ditingkatkan, Pencurian Sawit di Kalimantan Tengah Menurun
Pemerintah terus Dorong Petani Sawit Kantongi Sertifikat ISPO
Kaltim Berencana Bangun Pabrik Biodiesel Lewat Investasi Tiongkok
Mandatori B40 Dapat Hemat Devisa hingga Rp244 Triliun
Konsumsi Kelapa Sawit pada 2024 Diperkirakan Naik
Industri Bioenergi RI Dipukul Diskriminasi Ekspor Eropa hingga Kampanye Negatif
Energi Baru Terbarukan Berjalan Jika Ekonomi dan Sektornya Tumbuh
Bauran EBT 2023 Meleset dari Target, Cuma 13,1%
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap