Subsidi Pertamax Green 92 Dinilai bakal Beratkan Keuangan Negara
![Subsidi Pertamax Green 92 Dinilai bakal Beratkan Keuangan Negara](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/09/20a6384c84c87256cf9e11c05513dc0d.jpg)
PENGAMAT ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda menilai rencana pemberian subsidi terhadap bahan bakar minyak (BBM) jenis baru Pertamax Green 92 di tahun depan akan memberatkan anggaran pendapatan Belanja Negara (APBN)
Pertamina berencana menghapus BBM pertalite dengan menggantikan produk Pertamax Green 92, percampuran bensin pertalite (RON 90) dengan etanol 7% (E7).
Nailul menyebut beban keuangan akan bertambah dari impor produk etanol. Anggaran subsidi energi di tahun depan pun diperkirakan akan melonjak melebihi tahun ini yang ditargetkan sebesar Rp209,9 triliun dengan rincian Rp139,4 triliun subsidi untuk BBM dan liquified petroleum gas (LPG), serta Rp70,5 triliun untuk subsidi listrik
Baca juga : Demi Kurangi Polusi, IESR Setuju Pertalite Dihapuskan
"Jelas beban negara akan bertambah kalau pertamax green disubsidi. Terlebih etanolnya impor. Lalu, ada keinginan Pertamina minta bea impor etanol dinolkan," ujarnya saat dihubungi Media Indonesia, Jumat (1/8).
Selain itu, Nailul berpandangan jika pertalite dihilangkan akan berdampak pada peningkatan inflasi yang tajam karena selisih pertalite dengan pertamax yang cukup jauh.
Baca juga : Pertamina Bangun TBBM Antisipasi Lonjakan Kebutuhan Energi di Labuan Bajo
Dari keterangan Pertamina sebelumnya, harga Pertamax Green 92 tidak akan jauh berbeda dengan pertalite yang kini dipatok Rp10.000 ribu per liter. Jika dibandingkan, harga pertamax saat ini sebesar Rp13.300 per liter dan untuk Pertamax Green E5 seharga Rp15.000 per liter.
"Di tengah perlambatan global, rencanan subsidi Pertamax Green 92 berbahaya untuk ekonomi kita. Daya beli masyarakat tidak bisa dijaga dan akan menyebabkan ekonomi kita terdampak negatif," terangnya.
"Maka dari itu, mempertahankan pertalite dengan harga saat ini menjadi penting bagi pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat," tambah Nailul.
Dihubungi terpisah, pengamat ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi menegaskan tidak tepat bila pemerintah memberikan subsidi terhadap BBM Pertamax Green 92. Selama ini, katanya, orang-orang mampu saja yang mau menggunakan pertamax.
"Sehingga, tidak pantas jika subsidi Pertamax Green 92 ini dinikmati orang-orang kaya. BBM tersebut tidak perlu disubsidi," tegasnya.
Perihal langkah pemerintah untuk menghadirkan BBM ramah lingkungan dengan bakal mengeluarkan Pertamax Green 92, juga dianggap Fahmy tidak akurat. Pasalnya, untuk memenuhi standar emisi euro 4, maka BBM yang dijual harus memiliki angka oktan (RON) yang tinggi yaitu RON 95 hingga RON 98.
"Rencana pengendalian polusi dengan Pertamax Green 92 juga tidak tepat karena tidak bisa memenuhi standar emisi euro 4. Pemerintah perlu mengkaji dengan benar jika pertalite ini dihapus," pungkasnya. (Z-5)
Terkini Lainnya
Pemerintah Tegaskan Harga Pertalite dan Solar tidak Berubah
Menteri ESDM Ungkap Ada Usulan Harga Pertalite Naik
Realisasikan Subsidi Tepat, Uji Coba QR Code Pertalite Diperluas
Pertamina Dapat Kompensasi Solar-Pertalite sebesar Rp43,52 Triliun
BPH Migas-Pertamina Tegaskan Tak Ada Penghapusan Pertalite
Konsumsi Pertalite di Sumut Melonjak hampir 40% selama Libur Lebaran
Rumah Mewah Dua Lantai Terbakar di Merangin Jambi
Terminal Plumpang Berperan Kunci Pasok Kebutuhan Bahan Bakar di Jabodetabek
Kebakaran Kilang Pertamina Balikpapan, Pasokan BBM Berjalan Normal
Kondisi Warga di Sekitar Kilang Pasca Kebakaran Kilang Pertamina Balikpapan Dipantau
Imbas Konflik Geopolitik Iran-Israel, Pengurangan Subsidi BBM Terbuka Lebar
Menteri ESDM Sebut Subsidi Energi Bisa Bengkak Akibat Eskalasi di Timur Tengah
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap