visitaaponce.com

Ekspor Impor Tiongkok Turun lagi pada Agustus

Ekspor Impor Tiongkok Turun lagi pada Agustus
Foto pada 6 Agustus 2023 memperlihatkan truk melaju di antara kontainer di pelabuhan Nanjing di Nanjing, Provinsi Jiangsu, timur Tiongkok.(AFP/Stringer.)

EKSPOR dan impor Tiongkok kembali merosot pada Agustus. Ini karena negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut berjuang dengan lesunya permintaan global dan perlambatan yang lebih luas.

Namun laju kontraksi melambat dibandingkan bulan sebelumnya dan tidak seburuk yang dikhawatirkan. Pengiriman ke luar negeri merosot 8,8% dalam setahun, kata otoritas bea cukai, Kamis (7/9/2023), dibandingkan dengan penurunan 14,5% pada Juli. Impor juga turun 7,3% dari penurunan 12,4% sebelumnya.

Ekonom yang disurvei oleh Bloomberg News memperkirakan keduanya akan turun sebesar 9%. Terlepas dari pertumbuhan singkat pada Maret dan April, ekspor Tiongkok--yang telah lama menjadi kekuatan pendorong pertumbuhan--terus mengalami penurunan sejak Oktober.

Baca juga: Produksi Industri Jerman Turun lagi di Juli

Pada Juli, harga minyak turun ke level terendah sejak 2020, ketika permintaan global terpukul oleh pandemi covid-19. Ancaman resesi di Amerika Serikat dan Eropa ditambah dengan tingginya inflasi global berkontribusi terhadap melemahnya permintaan internasional terhadap produk-produk Tiongkok pada tahun ini.

Angka-angka perdagangan tersebut merupakan indikasi terbaru bahwa pemulihan Tiongkok pascacovid-19 kehabisan tenaga. Sebelumnya, Tiongkok menikmati lonjakan singkat karena para pejabat menghapuskan langkah-langkah nol covid-19 yang mematikan pertumbuhan pada akhir 2022.

Baca juga: Italia Nilai Kesepakatan Perdagangan Tiongkok tidak Penuhi Harapan

Satu laporan menunjukkan sektor jasa Tiongkok bulan lalu tumbuh jauh lebih lambat dari perkiraan menambah sentimen negatif pada minggu ini. Sektor properti masih dalam gejolak, dengan kegagalan pengembang besar menyelesaikan proyek perumahan, sehingga memicu protes dan boikot hipotek dari pembeli rumah. Pihak berwenang mendapat tekanan yang semakin besar untuk memperkenalkan stimulus baru setelah berbulan-bulan data melemah. (AFP/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat