visitaaponce.com

Hutama Karya Garap 2 Proyek Baru Senilai Rp1,2 triliun

Hutama Karya Garap 2 Proyek Baru Senilai Rp1,2 triliun
Bendungan Semantok di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Selasa (20/12/2022). Bendungan tersebut dibangun oleh Hutama Karya.(ANTARA/BARI NASRIP)

PT Hutama Karya (Persero) menggarap 2 proyek baru senilai Rp1,2 triliun yakni Proyek Bendungan Cijurey paket II dan Pembangunan Jaringan Distribusi Utama (JDU) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Benteng Kobema (Seksi Lubuk Puar-Sebakul).

Dalam pembangunan proyek Bendungan Cijurey paket II senilai Rp1,05 triliun yang berlokasi di Desa Sukadamai, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Hutama Karya berkolaborasi dengan PT SAC Nusantara.

Kolaborasi itu dijalankan melalui skema kerjasama operasi (KSO) Hutama-SAC Nusantara, dengan porsi Hutama Karya 70 persen dan SAC Nusantara 30 persen.

Penandatanganan kontrak telah dilaksanakan di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Kamis (31/08) antara Executive Vice President Divisi Sipil Umum sekaligus Kuasa KSO Ari Asmoko dan Komisaris SAC Nusantara Gunawan Lukito.

Baca juga: Hutama Karya Beri Apresiasi ke Pengguna Jalan Tol di Hari Pelanggan Nasional

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo menyatakan bahwa lingkup pekerjaan pada proyek Bendungan Cijurey adalah pekerjaan persiapan, pekerjaan jalan akses inspeksi genangan, pekerjaan bendungan utama, pekerjaan bangunan pengendali sedimen, pekerjaan instrumentasi dan pekerjaan sistem manajemen keselamatan konstruksi (SMKK).

"Hutama Karya sudah memiliki portofolio dalam membangun sejumlah bendungan besar seperti Bendungan Semantok, Bendungan Ameroro, Bendungan Ladongi, dan lain sebagainya. Sehingga kami yakin dalam menyelesaikan Proyek Bendungan Cijurey ini tepat waktu pada 2026 nanti," ujar Tjahjo seperti dilansir dari Antara.

Apabila proyek itu telah rampung nantinya akan memberikan dampak besar yakni mengairi sawah seluas 2.047 Ha di Kabupaten Bogor, air baku sebesar 0,71 m3/detik, Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebesar 2 x 0,5 MW dan dapat mereduksi banjir sebesar 291,47 m3/detik.

"Proyek dengan nilai Rp 1,05 triliun ini, akan mengimplementasikan sejumlah teknologi konstruksi seperti BIM sebagai upaya untuk pengendalian produksi dan kontrol mutu di lapangan dan penggunaan teknologi CCTV yang terkoneksi dengan program Project Management Information System (PMIS) yang dapat dikontrol secara real time," terang Tjahjo.

Sementara untuk Proyek JDU SPAM yang berlokasi di Bengkulu senilai Rp246,8 Miliar, Hutama Karya berkolaborasi dengan PT Gala Karya melalui skema KSO Hutama-Gala, dengan porsi Hutama Karya 65 persen dan Gala Karya 35 persen.

Proyek itu akan mengedepankan keterlibatan masyarakat setempat sebagai tenaga kerja lokal dalam pembangunannya. Penandatanganan kontrak proyek itu telah dilakukan di Kantor Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Bengkulu pada Selasa (15/8) antara Senior Vice President Divisi Sipil Umum Hutama Karya Oktavianus Sitanggang dengan Direktur Utama Gala Karya Ibnu Irawan.

"Proyek Strategis Nasional (PSN) ini ditargetkan rampung pada akhir 2024 mendatang, nantinya akan membantu mengalirkan air minum ke Kabupaten Bengkulu Tengah dengan kapasitas 113 L/ detik, Kabupaten Seluma 62 L/detik dan ke kota Bengkulu 225 L/detik," tutur Tjahjo.

Lingkup pekerjaan pada proyek ini adalah pemasangan pipa High Density Polyethylene (HDPE) yang sering digunakan dalam pengerjaan pengairan air yang awet hingga 50 tahun sehingga perairan akan dipastikan aman untuk waktu yang lama.

Baca juga: Anggarkan Rp21,56 T, Kementerian PU-Pera Bangun 23 Bendungan Baru

Selain itu, Hutama Karya juga mengerjakan pemasangan pipa dengan metode Open Trench (galian terbuka) dan pekerjaan jembatan pipa sepanjang 26.840 m.

"Proses pekerjaan ini nantinya akan dilakukan dengan terus melakukan pengawasan dari sisi manajemen risiko, penerapan sistem K3 yang baik agar para pekerja lebih efektif tanpa khawatir adanya bahaya dan risiko yang ada di lapangan," kata Tjahjo.

Dia juga menjelaskan bahwa dalam konstruksinya, akan diterapkan metode horizontal directional drilling untuk mempermudah pemasangan jaringan pipa air bersih maupun fiber optik dan dilakukan juga pengukuran ulang dengan GPS real time kinematic (RTK).

"Hutama Karya optimistis dapat menyelesaikan proyek dengan tepat waktu dan tepat mutu karena sebelumnya Hutama Karya memiliki portofolio yang baik dalam pengerjaan proyek serupa yakni proyek SPAM Semeru di Jawa Timur dan juga proyek JDU SPAM Mebidang di Medan," imbuh Tjahjo. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat