Bank Sentral Eropa Naikkan Suku Bunga lagi atau Tidak
![Bank Sentral Eropa Naikkan Suku Bunga lagi atau Tidak?](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/09/0676bfb4d032241ac604181ea93c1bca.jpg)
PARA penentu suku bunga zona euro menghadapi tantangan terberat dalam perjuangan panjang mereka melawan inflasi yang sangat panas pada Kamis (14/9/2023). Ini terjadi ketika mereka memutuskan akan menaikkan suku bunga lagi atau akhirnya menghentikan kampanye tersebut yang belum pernah terjadi.
Bank Sentral Eropa (ECB) sedang berjuang untuk menavigasi data yang dapat mendorong mereka ke arah berlawanan. Kini harga-harga terus meningkat dengan cepat, tetapi prospek di kawasan mata uang tunggal juga memburuk dengan cepat.
Bank sentral untuk 20 negara pengguna euro telah menaikkan suku bunga sebesar 4,25 poin persentase sejak Juli tahun lalu untuk memerangi harga konsumen yang tidak terkendali. Namun para analis berbeda pendapat mengenai mereka akan menerapkan penaikan 25 basis poin lagi atau tidak. Ini akan menjadi penaikan ke-10 berturut-turut dan membuat suku bunga deposito mencapai rekor tertinggi atau mengambil jeda.
Baca juga: Jerman Halangi Akuisisi Penuh Startup Satelit oleh Tiongkok
Apakah ECB akan menaikkan suku bunganya, "Untuk terakhir kalinya. Masih belum pasti," kata ekonom Berenberg Bank, Holger Schmieding.
Di satu sisi, prospek kawasan mata uang tunggal tampak suram. Data terbaru menunjukkan pertumbuhan kuartal kedua zona euro hanya mencapai 0,1% atau lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. UE pada Senin memangkas perkiraan PDB 2023 dan 2024 untuk kawasan mata uang tunggal.
Baca juga: Tiongkok Sebut Penyelidikan Subsidi Mobil UE akan Berdampak Negatif
Itu khususnya menunjukkan kelemahan di Jerman. Negara dengan perekonomian terbesar di Eropa ini sedang berjuang untuk bangkit kembali setelah terjerumus ke dalam resesi pada pergantian tahun, akibat perlambatan industri, tingginya biaya energi, dan melambatnya ekspor ke mitra-mitra utama seperti Tiongkok.
Jeda?
Data yang lemah telah memicu seruan kepada ECB untuk menghentikan siklus penaikan suku bunga karena khawatir hal ini dapat memperdalam penurunan. Presiden Christine Lagarde akhirnya membuka pintu untuk melakukan hal tersebut pada pertemuan terakhir bank tersebut di Juli.
Di sisi lain, harga konsumen, yang mulai melonjak setelah invasi Rusia ke Ukraina akibat melonjaknya harga energi, terus meningkat tajam. Hal ini akan mendukung argumen untuk menaikkan biaya pinjaman lagi dengan tujuan semakin menekan permintaan dan memperlambat inflasi.
Kenaikan harga konsumen tidak berubah sebesar 5,3% pada Agustus. Ini jauh di atas target dua persen ECB. Meskipun inflasi telah melambat sejak tahun lalu karena turunnya harga energi, para pejabat kini khawatir bahwa faktor-faktor lain, khususnya kenaikan upah di pasar tenaga kerja yang ketat, membuat inflasi tetap tinggi.
Data tersebut menimbulkan, "Kebingungan yang sangat rumit," kata ekonom ING Carsten Brzeski. "Kami memperkirakan akan terjadi perdebatan sengit dengan hasil yang hampir sama." Bahkan jika ECB memilih untuk tetap mempertahankan kebijakannya pada Kamis, para analis masih berpendapat bahwa ECB kemungkinan memberlakukan setidaknya satu kenaikan suku bunga lagi pada pertemuan berikutnya.
Hal ini akan serupa dengan yang telah dilakukan oleh Federal Reserve AS. The Fed mengambil jeda pada Juni sebelum melanjutkan menaikkan suku bunga lagi pada Juli. The Fed dan Bank of England akan mengadakan pertemuan berikutnya seminggu setelah ECB. (AFP/Z-2)
Terkini Lainnya
Jeda?
Apple Eropa Sediakan Perangkat Lunak Deteksi Kerusakan
IHSG Ditutup Menguat Lampaui 6.950
Sri Mulyani Laporkan Kondisi Ekonomi ke Presiden Jokowi
Negara-Negara di Eropa Selatan Cari Cara Atasi Obesitas Pada Anak
Prabowo: Israel akan Terkucilkan jika tidak Mau Gencatan Senjata
Nyamuk Harimau Invasi Eropa Bawa Wabah Demam Berdarah Dengue
Harga Minyak ke Puncak dalam Lima Bulan, Emas Cetak Rekor Lagi
Inflasi Melambat di Prancis, Meningkat di Italia
Inflasi masih Kaku akan Pertahankan Suku Bunga Zona Euro
Inflasi Zona Euro Terus Turun pada Februari
Inflasi Zona Euro ke Level Terendah dalam Dua Tahun Terakhir
Ekonomi Prancis Menyusut di Triwulan III karena Inflasi Melambat
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap