visitaaponce.com

Alvarez Marsal Sebut Tahun Politik Tak Ganggu Arus Investasi di RI

Alvarez & Marsal Sebut Tahun Politik Tak Ganggu Arus Investasi di RI
Iluastrasi pembangunan di IKN, salah satu target masuknya investasi di 2024.(Antara)

Perusahaan jasa konsultansi keuangan global terkemuka Alvarez & Marsal (A&M) meramalkan arus investasi di Indonesia tidak akan terganggu meski memasuki tahun politik di 2024.

Managing Director & Country Head Indonesia A&M Alessandro Gazzini atau disapa Alex menuturkan, dengan memiliki 270 juta penduduk, Indonesia menjadi negara urutan keempat dengan konsumsi terbesar di dunia. Hal ini dianggap menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi Indonesia, sekaligus menjadi daya tarik di mata investor.

"Saya pikir investasi di Indonesia akan cukup stabil. Proses pemilihan presiden di Indonesia sudah sangat demokratis. Dengan konsumsi terbesar keempat di dunia, sudah cukup besar mendorong investasi di sini," ujarnya di Jakarta, Selasa (19/9).

Baca juga: Pemerintah Dorong Geliat Industri Properti

Ia menyebut ada tantangan yang dihadapi negara dalam setiap pergantian presiden. Namun, hal itu dianggap tidak menjadi masalah besar bagi investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Dengan pembangunan infrastruktur yang masif selama ini, Alex meyakini dapat memacu pertumbuhan investasi di Indonesia ke depannya.

"Setiap kepemimpinan presiden selalu memiliki tantangan dalam hal pembangunan. Tapi, saya melihat tidak ada risiko besar yang dihadapi di tahun politik. Pembangunan Infrastruktur sudah cukup baik dan itu mungkin dilihat oleh para investor," ucapnya.

Baca juga: Berpotensi Besar, Luhut Tak Ingin Proyek Xinyi Lepas ke Malaysia

Alex menambahkan berbagai perusahaan, investor, dan institusi pemerintah dibelahan dunia telah bekerja sama dengan Alvarez & Marsal untuk mencari solusi keuangan di tengah permasalahan yang kompleks.

Perusahaan konsultan keuangan itu telah hadir di Indonesia sejak tahun 2021. A&M diketahui telah banyak melakukan restrukturisasi keuangan operasional untuk konsolidasi besar sebuah perusahaan ekuitas. Misalnya saja, telah berhasil menangani penyelesaian klaim ajudikasi PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), lalu menangani restrukturisasi utang keuangan PT. Bumi Resources Tbk (BUMI), dan lainnya.

"Banyak yang mungkin tahu mengenai bank besar Lehman Brothers yang runtuh di 2008. Sejak saat itu kami melakukan restrukturisasi keuangan operasional untuk mereka dan berhasil melakukan konsolidasi," terang Alex.

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat