Temui Warga Rempang, Bahlil Ingatkan Pentingnya Realisasi Investasi di Daerah
MENTERI Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia melakukan kunjungan ke beberapa titik di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau, Senin (18/9).
Kepada warga setempat, ia menekankan pentingnya realisasi sebuah investasi di suatu daerah untuk mendongkrak perekonomian.
Kunjungan tersebut dilakukannya dalam rangka mendengarkan aspirasi masyarakat Pulau Rempang yang terdampak akibat pengembangan proyek hilirisasi kuarsa dari Tiongkok, Xinyi Glass Holdings Ltd, di Pulau Rempang.
Baca juga : Kontras: Kekerasan Aparat di Pulau Rempang Pelanggaran HAM
Bahlil mengunjungi kediaman Gerisman Ahmad, warga Kelurahan Rempang Cate, yang merupakan Koordinator Umum Kekerabatan Masyarakat Adat Tempatan (Keramat) Rempang-Galang.
Bahlil memberikan penjelasan secara kekeluargaan mengenai kebijakan pemerintah terkait investasi di Rempang yang menyebabkan pemukiman warga harus dipindahkan.
Baca juga : Berpotensi Besar, Luhut Tak Ingin Proyek Xinyi Lepas ke Malaysia
"Bapak, ibu, semua tahu bahwa tidak ada negara atau provinsi manapun yang maju hanya karena dibiayai lewat anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Tidak ada. Kita perlu investasi untuk menggerakkan perekonomian sebuah daerah," ucapnya dalam keterangan resmi.
Xinyi Group berencana akan berinvestasi membangun hilirisasi pasir kuarsa di Kawasan Rempang dengan total investasi mencapai Rp300 triliun, dengan tahap pertama investasi sebesar US$11,5 miliar atau setara Rp174 triliun sampai dengan 2080.
Bahlil mengaku telah mendengarkan aspirasi dari warga Rempang yang enggan digeser ke Pulau Galang di Pulau Batam. Saat ini, lanjutnya, pemerintah mengusahakan untuk memberikan solusi terbaik agar masyarakat setempat mau pindah dari area Pulau Rempang.
Hak Warga Rempang
Menteri Investasi juga menerangkan apa saja yang menjadi hak-hak warga Rempang yang mengalami pergeseran hunian, yakni pemerintah akan memperhatikan hak kesulungan, yaitu hak atau warisan yang diteruskan kepada seseorang dalam sebuah keluarga.
"Saya sudah punya data dari teman-teman yang melakukan pendataan. Kami tidak mungkin mendzalimi hak kesulungan dari saudara-saudara saya yang sudah ada di sini secara turun-temurun," tuturnya.
"Tetapi, kalau ada saudara-saudara saya yang juga datang, mohon maaf yang baru itu perlakuannya beda dengan saudara-saudara kita yang sudah secara turun-temurun di wilayah Rempang ini," ungkap Bahlil.
Berdasarkan hasil Rapat Koordinasi Percepatan Pengembangan Investasi Ramah Lingkungan di Kawasan Pulau Rempang yang dilakukan pada, Minggu (17/9) bersama menteri-menteri terkait, telah disepakati beberapa hal. Yakni, per kepala keluarga yang mengalami pergeseran akan diberikan tanah 500 meter dalam bentuk sertifikat hak milik.
Lalu, diberikan rumah tipe 45 senilai Rp120 juta. Namun jika harga rumahnya melebihi dari Rp120 juta, kelebihannya tetap akan dibayarkan oleh pemerintah dengan mekanisme penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP).
"Kalau katakanlah hasil penilaiannya benar Rp500 juta, maka Rp120 juta ini dibiayai langsung dan ditambah lagi dengan Rp380 juta, sehingga menjadi Rp500 juta. Jadi yang berlebih itu pasti dibayarkan sesuai dengan aturan yang ada,” ujarnya.
Selain menjelaskan terkait dengan fasilitas hunian tetap yang akan diberikan kepada warga terdampak, Bahlil juga menjelaskan perihal fasilitas yang didapat oleh warga selama masa tunggu pembangunan rumah yang diperkirakan akan memakan waktu kurang lebih enam sampai tujuh bulan.
Bahlil mengungkapkan, setiap Kepala Keluarga (KK) akan mendapatkan uang untuk biaya sewa rumah dan biaya hidup selama rumah hunian tetap belum selesai dibangun.
Dalam kesempatan yang sama, Gerisman Ahmad menyampaikan aspirasinya kepada Menteri Investasi yang telah turun secara langsung ke masyarakat dengan membawa berbagai solusi. Ia meminta pemerintah untuk tetap menjaga tanah Rempang yang sudah dihuni lama oleh warga setempat.
“Saya menonton di televisi penandatanganan perusahaan Xinyi Glass yang disaksikan oleh Presiden Jokowi. Di situ, maruah negara yang dipertaruhkan. Inilah saya minta kita bersama-sama mencerna itu. Kemudian berpikir dengan kepala dingin,“ imbuhnya. (Z-5)
Terkini Lainnya
Bamsoet Ungkap Rencana Maju Menjadi Ketum Golkar
BKPM: Indonesia Negara Pertama Bangun Ekosistem Baterai Mobil Terintegrasi
DPR Semprot Bahlil Soal Investasi Asing di IKN
Ormas Kelola Tambang, Bahlil: Masyarakat Kecil juga Diberikan
Anggap tidak Adil, DPR Cecar Bahlil soal Ormas Kelola Tambang
Bahlil: PBNU akan Kelola Tambang Batu Bara Eks Bakrie Grup
Uang Rp1 Triliun PT Taspen Diputar ke 3 Jenis Investasi Fiktif
KPK Dalami Investasi Sukuk yang Dilakukan PT Taspen
SKK Migas Kejar Kenaikan Investasi Hulu hingga 17%
Kunker di 2 Perusahaan, Pj Gubernur Jateng Cek Kondisi Ketenagakerjaan dan Perkembangan Usaha
PTPP Penuhi Kewajiban Obligasi dan Sukuk Mudharabah Tepat Waktu
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap