Polemik Tiktok Shop, Dukungan Mengalir untuk Rencana Revisi Permendag
FENOMENA Tiktok Shop yang mampu menghasilkan penjualan fantastis, rupanya tidak begitu saja berdampak positif bagi perekonomian Indonesia. Mungkin memberikan kenikmatan bagi sebagian pihak, tapi nyatanya juga mematikan kelompok lainnya.
Rencana revisi Peraturan Menteri Perdagangan nomor 50 Tahun 2020 tentang Perizinan Usaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Elektronik (PPMSE) disambut positif oleh sebagian pelaku usaha, dan salah satunya ialah CEO dusdusan.com Ellies Kiswoto.
Ellies mengaku mendukung Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki yang mendorong revisi Permendag 50/2020. Sebab, jika tidak dibenahi regulasinya, bisa mengancam eksistensi usaha lokal.
"Dari sisi pengusaha sebenarnya kami sangat apresiasi dan support statemen dari Pak Teten bahwa regulasi harus dibenahi, lebih diperbaharui," kata Ellies di Jakarta, Jumat (22/9).
Baca juga: Pemerintah Dituntut Berani dan Tegas Tertibkan TikTok Shop
Ellies menilai, sistem yang diterapkan Tiktok Shop seperti memonopoli pasar. Sebagai media sosial, Tiktok menyerap data para penggunanya. Data tersebut kemudian diproses melalui alogaritma intelegensi artifiisial atau kecerdasan buatan, sehingga proses membaca keinginan setiap penggunanya begitu cepat dan akurat.
"Yang kita kasihan kan UMKM yang di tengah, bahwa mereka berusaha untuk berwiraswasta, berjualan, mereka terpukul, apalagi di Tiktok itu mayoritas barang-barang yang laku itu barang impor, itu yang harus kita hati-hati, karena market kita diambil barang impor," imbuhnya.
Masalah lain yang cukup signifikan yakni Tiktok Shop belum ditarik pajak penghasilan (PPh) dan pajak penambahan nilai (PPN). Sehingga membuat kesenjangan harga yang begitu jauh dengann barang dagangan UMKM maupun toko offline.
"Di Tiktok masih belum pungut pajak, jadi misal kita iklan di Facebook itu kita ditarik PPH 20 persen, misalnya iklan Rp 100 juta, Rp 20 juta langsung masuk ke kantor pajak, di Tiktok itu masih free, jadi penjual-penjual di Tiktok juga semua tidak dikenakan pajak mau berapapun menjual," jelas Ellies.
Kondisi ini membuat Tiktok Shop begitu digdaya, bahkan bisa memberikan penawaran harga yang begitu rendah. Sebab, penjualan tidak perlu menghitung biaya PPh dan PPN seperti yang diterapkan oleh UMKM atau toko offline.
Baca juga: Pemerintah Minta Masukan mengenai Kontroversi Tiktok Shop
Alhasil, munculnya Tiktok Shop begitu membuat UMKM sangat terpukul, bahkan tak sedikit yang gulung tikar. Berdasarkan kajian Ellies, sektor yang paling besar terdampak yakni produk-produk dengan kategori mudah impor, memiliki nilai tinggi namun volumenya kecil. Contohnya fesyen dan skincare.
"Penurunan omzet kan dari hulu ke hilr, bukan hanya di hilir si A, B, C tetapi dari tengah-tengah. Ini yang dulunya konveksi jalan sekarang semua pada gulung tikar, penjualan yang dulunya di Tanah Abang segitu ramainya sekarang sampai kosong," ungkap Ellies.
Melihat fakta tersebut, Ellies menilai perbaikan regulasi dari Kemendag sangat mendesak segera disahkan. Karena semakin lama dibiarkan akan berpotensi semakin memukul pelaku UMKM.
"Memang dari Kementerian UMKM, dari pak Jokowi selalu support UMKM, cuma support UMKM ini tidak bisa berjalan tanpa disupport peraturan yang jelas, apakah peraturan dari Kemendag, impor, ketatnya pelabuhan seperti apa, dan juga dari pajak, jadi semua kementerian itu harus bekerja sama mencapai satu goal pak Jokowi," pungkas Ellies. (Z-6)
Terkini Lainnya
Anies Sering Ditertawai Anak-anaknya saat Mulai Live Tiktok
Anies Baswedan Live TikTok, Langsung Tembus 300 Ribu Viewer
Keluhan Pedagang Tanah Abang: TikTok Shop Hancurkan Harga Barang
Rintih Tangis Lesti! Shopee Live Jadi Alasan di Balik Air Mata Kebahagiaan Lesti
TikTok akan Larang Pengguna Hadirkan Tautan dari E-Commerce Lain
Menggali Keunikan Produk Lokal Kabupaten Sumbawa bersama Program Bale Berdaya
Shopee Ungkap Tren Produk Lokal Favorit Paling Banyak Dicari di Seluruh Indonesia
Pamapersada dan United Tractors Sabet Penghargaan Bina Mitra UMKM 2024
Pengembangan UMKM Butuh Strategi yang Tepat
Forum Komunikasi Mandailing, Pelaku Ushaha Harap Ada Perbaikan Ekonomi di Tingkat UMKM
Raffi Ahmad akan Menggelar Festival UMKM Bandung Barat
Lingkungan Perempuan Pancasila
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap