Selaraskan Langkah Bersama, Perkuat Perkelapasawitan Indonesia
![Selaraskan Langkah Bersama, Perkuat Perkelapasawitan Indonesia](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/689bb96acc6c4272bed12b3c772fdcbe.jpg)
MENTERI Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta seluruh jajarannya agar memperkuat ketahanan pangan termasuk perkelapasawitan Indonesia dan merespon berbagai tantangan global.
"Industri sawit harus didukung karena merupakan komoditas strategis penyumbang besar untuk devisa. Indonesia merupakan produsen dan pemasok kebutuhan minyak terbesar dunia. Diharapkan semua industri sawit Indonesia serta pihak terkait dapat berkolaborasi untuk meningkatkan kesejahteraan petani sawit. Karena kelapa sawit memiliki peranan penting untuk kesejahteraan masyarakat maupun pekebun yang mengelola lahan perkebunan sawit," ujarnya, di Jakarta, Jumat (3/11) lalu.
Indonesia merupakan produsen minyak sawit terbesar di dunia berperan penting dalam pasar minyak nabati global. Bersama dengan Malaysia, kedua negara mendominasi 85% pangsa pasar minyak sawit dunia.
Baca juga: Program Peremajaan Sawit Rakyat Perlu Diperkuat untuk Jaga Produksi
Meskipun di tahun 2023 ini harga sawit kian normal, namun mulai masuknya stok minyak bunga matahari dari Rusia dan Ukraina serta meningkatnya produksi minyak nabati lainnya ke pasar global menyebabkan tingginya stok minyak nabati di negara India yang merupakan salah satu negara importir terbesar minyak kelapa sawit. Oil World menyebutkan, stok di India ini merupakan tertinggi sepanjang sejarah di tengah pemulihan produksi minyak sawit di Malaysia.
Sertifikasi perkebunan kelapa sawit seperti Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) serta Malaysia Sustainable Palm Oil (MSPO) yang menjadi tolak ukur tata kelola yang berkelanjutan hingga saat ini belum diakui oleh Uni Eropa. Pertimbangan langkah-langkah khusus untuk mengintegrasikan petani kecil ke dalam rantai pasokan sangat penting dalam meminimalkan dampak European Union Deforestation Regulation (EUDR) terhadap petani tersebut.
Menghadapi pasar yang tidak menentu tersebut, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menggelar acara 19th Indonesian Palm Oil Conference and 2024 Price Outlook (IPOC 2023) yang telah dilaksanakan pada 1-3 November 2023 di Bali, dengan mengusung tema 'Enhancing Resiliency Amid Market Uncertainty'.
Baca juga: Kelapa Sawit Ideal Penuhi Kebutuhan Minyak Sayur 9,8 Miliar Populasi Dunia
Gelaran IPOC 2023 dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartanto serta dihadiri oleh Menteri Perdagangan yang menyampaikan pembahasan khusus terkait kebijakan dan strategi pemerintah dalam meningkatkan daya saing industri kelapa sawit berkelanjutan.
Konferensi ini memberikan analisis situasi pasar minyak nabati dunia sehubungan dengan peraturan global terkini dan dampaknya terhadap industri minyak sawit, kebijakan minyak sawit Indonesia dan perspektif pasar dari negara-negara importir minyak sawit, sekaligus membahas situasi pasokan dan permintaan minyak sawit di dunia. Termasuk prospek harga untuk tahun mendatang yang dibawakan oleh pembicara-pembicara ahli minyak nabati senior dunia untuk menguak tren harga, seperti Thomas Mielke (Oil World), Nagaraj Meda (Transgraph) dan Dorab Mistry (Godrej International Ltd).
Turut hadir pada acara tersebut, Kementerian Pertanian yang diwakili Sekretaris Direktorat Jenderal Perkebunan Heru Tri Widarto bersama Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma Ardi Praptono, serta Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Prayudi Syamsuri.
Baca juga: Kementan Perjuangkan Akses Pasar Sawit Berkelanjutan di Uni Eropa
"IPOC merupakan wadah para pemangku kepentingan baik tingkat nasional maupun internasional, untuk bersama-sama membahas isu-isu strategis seputar industri kelapa sawit," ujar Heru Tri Widarto.
Selain konferensi, Lebih lanjut Heru mengatakan, acara ini juga menggelar pameran untuk memberikan informasi mengenai perkembangan terkini teknologi, produk, dan layanan di industri kelapa sawit.
"Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat mensinergikan atau menyelaraskan langkah kolaborasi semua pihak terkait, memperkuat upaya strategis dan menemukan solusi jitu untuk menghadapi tantangan industri kelapa sawit kedepannya serta tentunya meningkatkan kesejahteraan pekebun sawit dan insan perkebunan lainnya," harapnya. (RO/S-3)
Terkini Lainnya
Bea Cukai Batam Targetkan Penerimaan 2024 Sebesar Rp659 Miliar
Surplus Neraca Dagang Maret 2024 Diprediksi Lebih Tinggi
3 Pemudik Tewas Usai Tertabrak Truk Tangki di Cipatat
Kara Raih Penghargaan ICSAA 2024
Deforestasi Karena Kelapa Sawit Jauh Lebih Kecil daripada Komoditas Lain
Petani Sawit Swadaya Anggota SPKS di Riau Dapat Sertifikasi RSPO
Harga Referensi CPO pada Juli Menguat
Asahan Dorong Petani Kembangkan Pengolahan Limbah Lidi Sawit
Kehadiran Kelapa Sawit di Tanah Papua Jadi Penopang Ekonomi Rakyat
Pencurian Sawit harus Diatasi Demi Jaga Iklim Investasi
Patroli Ditingkatkan, Pencurian Sawit di Kalimantan Tengah Menurun
Pemerintah terus Dorong Petani Sawit Kantongi Sertifikat ISPO
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap