visitaaponce.com

Kenapa Bank Asing Melepas Bisnis di Indonesia

Kenapa Bank Asing Melepas Bisnis di Indonesia?
Ilustrasi perbankan(Freepik)

OTORITAS Jasa Keuangan (OJK) secara aktif mendorong kolaborasi antara bank dalam negeri dan bank asing yang masih beroperasi di Indonesia. Tujuan dari kerjasama ini adalah untuk terus menyediakan solusi layanan perbankan terbaik di Indonesia.

Keputusan beberapa bank asing untuk meninggalkan atau melepas bisnis di Indonesia merupakan langkah strategis yang umumnya diambil dengan tujuan untuk lebih memfokuskan diri pada strategi tertentu atau fokus pada segmen tertentu hingga fokus pada investasi dalam digitalisasi.

"Meski demikian, bank asing tetap mempertahankan proposisi nilai mereka sebagai lembaga dengan jaringan global, yang menjadi keunggulan terutama bagi nasabah segmen institusional dan corporate," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan Dian Ediana Rae, Jumat (12/1).

Baca juga: Mengapa Kinerja Reksa Dana Tertekan di 2023?

OJK memastikan perubahan dalam struktur bisnis ini didukung oleh kerangka kerja yang mendukung persaingan sehat, melindungi kepentingan konsumen, dan menjaga stabilitas keseluruhan sistem keuangan.

OJK berkomitmen untuk bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan terkait untuk memastikan transformasi ini memberikan dampak positif bagi industri perbankan di Indonesia, mempromosikan persaingan yang sehat, melindungi konsumen, dan menjaga stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan.

Baca juga: OJK Ungkap Kondisi Laporan Pemeriksaan Saham CUAN

Pergeseran fokus yang dilakukan oleh bank asing di Indonesia tercermin dari beberapa faktor kunci yang menjadi landasan strategi bisnis global mereka.

Keunggulan utama bank asing terletak pada statusnya sebagai lembaga keuangan dengan jaringan global, yang memberikan nilai tambah, terutama bagi nasabah segmen institutional dan corporate.

Pemusatan perhatian pada corporate banking dan commercial banking menjadi suatu strategi yang diambil guna memanfaatkan kelebihan kompetitif, terutama melalui pelayanan khusus dan solusi keuangan yang dirancang sesuai dengan kebutuhan perusahaan multinasional.

Fokus pada sektor korporat memungkinkan bank asing memberikan layanan yang lebih terfokus dan terpersonalisasi, menyediakan solusi keuangan yang lebih sesuai dengan kompleksitas kebutuhan perusahaan Multinasional.

Baca juga: NIM Bank di Indonesia Tinggi Terjadi Karena Kesalahan Masa Lalu

Keputusan ini juga sejalan dengan kemampuan bank asing untuk membawa inovasi melalui penerapan teknologi dan digitalisasi, yang tidak hanya meningkatkan efisiensi internal lembaga, tetapi juga memperkuat daya saing mereka di pasar Indonesia.

Dengan mengalihkan perhatian dari segmen bisnis retail, bank asing dapat lebih efektif menyesuaikan layanan mereka dengan tuntutan dan dinamika pasar Indonesia. Selain itu, strategi ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan sektor perbankan di Indonesia, melalui pemberian solusi keuangan yang lebih inovatif dan terkini kepada perusahaan-perusahaan di tanah air.

Oleh karena itu, pergeseran fokus ini tidak hanya mencerminkan strategi adaptasi bank asing terhadap kondisi pasar, tetapi juga potensial untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan perbankan yang mereka tawarkan di Indonesia.

OJK juga melihat meski sejumlah bank asing mengurangi fokus bisnis di Indonesia, investor luar negeri masih tertarik menanamkan modal di sektor perbankan dalam negeri. Pertumbuhan ekonomi positif dan demografi Indonesia yang besar menarik minat investor mencari pertumbuhan jangka panjang.

Dukungan kebijakan pemerintah, termasuk upaya mempermudah regulasi dan memberikan insentif pajak dan kemudahan izin TKA memberikan sinyal positif. Inovasi dan digitalisasi di sektor perbankan menjadi faktor penentu menariknya bank asing bagi investor luar negeri.

Kemitraan strategis dengan bank lokal dapat memperkuat posisi bank asing di pasar yang terus berkembang, menunjukkan bahwa investasi asing di sektor perbankan Indonesia tetap relevan.

Bank asing yang menggabungkan adaptabilitas, inovasi, dan kemitraan strategis memiliki peluang baik untuk sukses dalam lingkungan bisnis yang dinamis.

Secara keseluruhan, bank asing di Indonesia menunjukkan pemulihan yang solid pasca pandemi dengan fondasi yang kokoh. Total aset, DPK, dan kredit bank asing secara agregat mengalami pertumbuhan positif dalam 1 dekade terakhir, meski terdapat penurunan DPK pada tahun pandemi 2020. Risiko kredit menunjukkan perbaikan progresif, tercermin dari tren penurunan rasio NPL dan Loan at Risk.

Ketahanan likuiditas dan permodalan bank asing tergolong baik, dengan rasio LDR yang melebihi 100%, dipengaruhi oleh sumber dana yang mencakup modal dan dana dari luar negeri. Rentabilitas menunjukkan tren perbaikan, terutama didukung oleh pendapatan treasury.

"Proposisi bank asing sebagai lembaga dengan jaringan global tetap menjadi nilai tambah, terutama bagi nasabah segmen institusional dan corporate. Dengan demikian, bank asing tetap menjadi pemain yang relevan dalam mendukung perekonomian Indonesia," kata Dian. (Try/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat