Transaksi E-commerce Tahun 2023 Tembus Rp453,75 Triliun
![Transaksi E-commerce Tahun 2023 Tembus Rp453,75 Triliun](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/01/7eba618af18a8c0233f50521367e9436.jpg)
DEPUTI Gubernur Bank Indonesia Aida S. Budiman mengatakan selama tahun 2023, transaksi e-commerce secara nominal mencapai Rp453,75 triliun. Dalam hal volume, mencapai 3,71 miliar.
"Tren transaksi e-commerce memang meningkat terus karena memang ada perubahan perilaku dari masyarakat," kata Aida, Rabu (17/1/2024).
Kemudian, QRIS cross border yang sudah diimplementasikan di sejumlah negara terus meningkat baik inbound maupun outbound. Khusus untuk transaksi QRIS cross border dengan Singapura, inbound secara bulanan (mtm) telah tumbuh 261%. Untuk nominal, pertumbuhannya sampai 342%.
Baca juga : DPR Pertanyakan TikTok Shop Masih Berjualan di Medsos
"Artinya banyak turis Singapura yang datang ke Indonesia dan menggunakan QRIS, utamanya di Batam, Bintan dan Jakarta," kata Aida.
Baca juga : Jumlah Transaksi E-Commerce Meningkat, Kemendag Perketat Regulasi
Pada Desember 2023, Bank Indonesia baru memulai kerja sama QRIS cross border dengan Uni Emirat Arab. Setelah MoU structure bilateral cooperation antara dua negara tentang kebanksentralan, akan dilanjutkan MoU terkait turunannya misalnya untuk sistem pembayaran.
Berikutnya, dengan Korea Selatan, Bank Indonesia sudah ada pembicaraan pada selesai bilateral meeting. Pihak Korea sedang mendalami.
"Sehingga ada tahapan, setelah MoU antar bank sentral, antar industri, setelah itu ada pengembangan interlinking, uji coba sandbox baru implementasi. Mudah-mudahan di tahun 2024 bisa implementasi untuk hal-hal tersebut," kata Aida.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan BI terus mengakselerasi digitalisasi karena saat ini 70% penduduk Indonesia merupakan milenial.
Setiap tahun bila jumlah penduduk naik 2%, artinya dalam lima tahun mayoritas penduduk adalah milenial, yang digital savvy.
Studi Bank Indonesia menunjukkan digitalisasi transaksi pembayaran termasuk perluasan QRIS maupun BI Fast dan juga meningkatnya e-commerce, ternyata menurunkan inflasi, khususnya inflasi inti.
Dengan digitalisasi transaksi ekonomi keuangan, transaksi perdagangan besar maupun khususnya ritel melalui platform digital menimbulkan kompetisi harga.
"Kompetisi harga ini yang juga menurunkan inflasi khususnya inflasi inti," kata Perry. (Z-8)
Terkini Lainnya
Aplikasi Temu Dinilai akan Sulit Hadir di Indonesia
Reputasi Toko di Marketplace Jadi Hal Penting di Dunia E Commerce
Rayakan Harbolnas, Tokopedia Usung Kampanye Beli Lokal
Argaming Shop Penuhi Kebutuhan Gamers dari Amatir Hingga Pro
Awas! Penipuan Iming-iming Barang Harga Murah Jelang Hari Raya
Bantu Pasang Iklan Online, TokoTalk Rilis Fitur Integrasi Facebook Ads
BI Sumbar Dorong Peningkatan Transaksi melalui KPPD
3 Strategi untuk Perkuat Pembiayaan UMKM
OJK Harapkan Ada Penurunan Rasio Kredit Macet Perbankan
BI Catat Aliran Modal Asing di Pasar Keuangan Domestik
Polda Metro Gandeng BI Teliti Uang Palsu Senilai Rp22 Miliar
Uang Palsu Rp22 Miliar Sedianya Ditukar Uang yang akan Dimusnahkan BI
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap