Putaran Pilpres tidak Berpengaruh pada Perkembangan Usaha dan Ekonomi Indonesia
![Putaran Pilpres tidak Berpengaruh pada Perkembangan Usaha dan Ekonomi Indonesia](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/01/c2efb4cedb85da126831dd8e2b44c1da.jpg)
KETUA Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI), Hariyadi Sukamdani menilai bahwa banyaknya putaran dalam pemilihan presiden (pilpres) tidak akan terlalu berpengaruh terhadap perkembangan usaha di Indonesia.
"Kalau kaya gitu kan mengikuti dari kondisi yang ada, mau satu kalau emang kenyataannya gitu ya gapapa. Kalau mau dua karena tidak ada (suara) 50% tercapai ya gapapa juga, intinya gitu sih," kata Hariyadi saat dihubungi pada Selasa (23/1).
Karena bagaimanapun juga, lanjut Hariyadi, pilpres adalah proses demokrasi yang harus diikuti oleh seluruh kalangan, tidak hanya pelaku usaha saja.
Baca juga: KPU Diminta Antisipasi Suara Para Jemaah Haji Jika Terjadi Pilpres Putaran Kedua
"Inikan proses demokrasi tentu kita gak bisa bilang satu lebih bagus dari dua atau dua lebih bagus dari satu, namanya demokrasi kita ikuti saja," imbuhnya.
Terkait dengan perlambatan ekonomi saat pilpres, ia menyebut bahwa pilpres tidak akan terlalu berpengaruh terhadap laju perekonomian di Indonesia.
Baca juga:
Komisioner KPU Bisa Dinyatakan Bersalah dalam Sidang DKPP Soal Pencawapresan Gibran
"Engga juga sih, kalau kita lihat dari pemilu-pemilu yang lalu ada yang pernah dua putaran kan, itu juga gapapa juga, kalau lambat tuh biasanya lebih kepada di pemerintah, yang terkait dengan APBN, APBD, mungkin ada pengaruh. Nah kalau bisnis-bisnis lainnya jalan terus. Enggak ada (pengaruh), kecil pengaruhnya. Jangan lupa ekonomi kita di rumah tangga, bukan oleh APBN kan," tandasnya.
Senada dengan Hariyadi, Wakil Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam mengungkapkan bahwa putaran pilpres juga tidak terlalu berpengaruh terhadap bidang usahanya, namun ia berharap calon presiden yang nanti akan terpilih bisa mencerminkan pilihan rakyat.
"Mau satu atau dua (putaran), yang penting mencerminkan pilihan rakyat dan kepercayaan publik," ujar dia.
Menurutnya, pergerakan ekonomi akan lebih baik lagi apabila pemerintah yang mendatang menerapkan metode yang pro bisnis.
"Ekonomi akan bergairah kalau pemilu sukses membentuk pemerintahan yang pro bisnis & pro job," pungkasnya. (Fal/Z-7)
Terkini Lainnya
Baru Pertama Kali ke Luar Negeri? Coba Kunjungi Bangkok
Jawa Barat Dorong Pengembangan Potensi Wisata di 27 Kabupaten Kota
Spa Mengalami Pertumbuhan Tertinggi di Antara Industri Wellness Tourisms Lainnya
Abnon Jaksel: Memperkenalkan Jakarta Selatan melalui Pariwisata dan Kebudayaan Betawi
Dukung Pemberdayaan Desa Wisata demi Tumbuhnya Pusat Ekonomi Baru yang Merata
Program Studi MICE Politeknik Negeri Jakarta Gelar ISCOMICE Ke-2
APPBI Sesalkan Peraturan Pemerintah tidak Mampu Selesaikan Impor Ilegal
Pentingnya Keterlibatan Masyarakat dalam Produksi Migas
Wapres Tekankan Komitmen Pemerintah Perbaiki Industri Siber
Pascapandemi, Nilai Investasi di DPSP Labuan Bajo Capai Rp1 Triliun
Program Studi MICE Politeknik Negeri Jakarta Gelar ISCOMICE Ke-2
Ini Sosok Saslyadi, Ilmuwan Asal Batam Perancang Truk Air dan Prototipe Pesawat Nirawak
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap