visitaaponce.com

Putaran Pilpres tidak Berpengaruh pada Perkembangan Usaha dan Ekonomi Indonesia

Putaran Pilpres tidak Berpengaruh pada Perkembangan Usaha dan Ekonomi Indonesia
Ilustrasi event wisata budaya Festival Pesona Minangkabau (FPM)(Dok.MI)

KETUA Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI), Hariyadi Sukamdani menilai bahwa banyaknya putaran dalam pemilihan presiden (pilpres) tidak akan terlalu berpengaruh terhadap perkembangan usaha di Indonesia.

"Kalau kaya gitu kan mengikuti dari kondisi yang ada, mau satu kalau emang kenyataannya gitu ya gapapa. Kalau mau dua karena tidak ada (suara) 50% tercapai ya gapapa juga, intinya gitu sih," kata Hariyadi saat dihubungi pada Selasa (23/1).

Karena bagaimanapun juga, lanjut Hariyadi, pilpres adalah proses demokrasi yang harus diikuti oleh seluruh kalangan, tidak hanya pelaku usaha saja.

Baca juga: KPU Diminta Antisipasi Suara Para Jemaah Haji Jika Terjadi Pilpres Putaran Kedua

"Inikan proses demokrasi tentu kita gak bisa bilang satu lebih bagus dari dua atau dua lebih bagus dari satu, namanya demokrasi kita ikuti saja," imbuhnya.

Terkait dengan perlambatan ekonomi saat pilpres, ia menyebut bahwa pilpres tidak akan terlalu berpengaruh terhadap laju perekonomian di Indonesia.

Baca juga: 

DKPP

Komisioner KPU Bisa Dinyatakan Bersalah dalam Sidang DKPP Soal Pencawapresan Gibran

"Engga juga sih, kalau kita lihat dari pemilu-pemilu yang lalu ada yang pernah dua putaran kan, itu juga gapapa juga, kalau lambat tuh biasanya lebih kepada di pemerintah, yang terkait dengan APBN, APBD, mungkin ada pengaruh. Nah kalau bisnis-bisnis lainnya jalan terus. Enggak ada (pengaruh), kecil pengaruhnya. Jangan lupa ekonomi kita di rumah tangga, bukan oleh APBN kan," tandasnya.

Senada dengan Hariyadi, Wakil Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam mengungkapkan bahwa putaran pilpres juga tidak terlalu berpengaruh terhadap bidang usahanya, namun ia berharap calon presiden yang nanti akan terpilih bisa mencerminkan pilihan rakyat.

"Mau satu atau dua (putaran), yang penting mencerminkan pilihan rakyat dan kepercayaan publik," ujar dia.

Menurutnya, pergerakan ekonomi akan lebih baik lagi apabila pemerintah yang mendatang menerapkan metode yang pro bisnis.

"Ekonomi akan bergairah kalau pemilu sukses membentuk pemerintahan yang pro bisnis & pro job," pungkasnya. (Fal/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat