visitaaponce.com

Presdir PTFI Tepis Isu tentang Gajinya Setahun

Presdir PTFI Tepis Isu tentang Gajinya Setahun
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas menjadi narasumber di Executive Forum Media Indonesia, Jakarta, Kamis (30/3/2023).(Dok MI.)

PRESIDEN Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas menepis isu tidak jelas tentang gajinya di perusahaan tambang itu. Menurut Tony, informasi tersebut termasuk hoaks karena tidak ada orang Indonesia menerima gaji hingga Rp70 miliar.

"Gaji saya Rp70 miliar itu hoaks tetapi ya diaminkan saja. Rasional saja, enggak ada orang di Indonesia yang gajinya Rp70 miliar sebulan atau setahun," kata Tony saat ditemui wartawan di sela-sela acara Indonesia Living Legend Companies Awards 2024 di Jakarta, Rabu (31/1/2024). 

Tony menegaskan hal tersebut karena masih ada informasi yang mengabarkan gajinya mencapai Rp70 miliar. Ia mengaku sampai kini tak paham penyebab informasi semacam itu menerpa dirinya.

Baca juga : Negosiasi Smelter Freeport-Tsingshan di Halmahera Rampung Maret

"Saya juga tidak tahu angka tersebut dari mana," ujarnya. Ia menegaskan semua informasi yang beredar itu sangat tidak benar.

Tanggapan Tony Wenas itu beralasan. Tengok saja, beberapa laporan keuangan perusahaan terbuka, gaji direksi PTFI ternyata bukan yang tertinggi. Beberapa perusahaan terbuka menerima gaji dan tantiem jauh lebih besar daripada direksi PTFI. 

Misalnya PT Bank Mandiri Tbk yang mencatat anggaran bonus dan tantiem direksi mencapai Rp465,35 miliar pada 2022. Apabila bonus dan tantiem dibagi ke 12 anggota direksi Bank Mandiri dengan nominal sama rata, bonus yang didapat masing-masing direksi diperkirakan mencapai Rp38,77 miliar. 

Baca juga : Warga Sekitar Dukung Percepatan Pengesahan Amdal PTFI

Di samping itu, anggaran gaji dan tunjangan direksi Bank Mandiri sebesar Rp236,85 miliar sepanjang 2022. Dengan kata lain, setiap direksi rata-rata menerima sekitar Rp1,64 miliar setiap bulan atau Rp19,73 miliar per tahun.

Di sisi lain, PT Telkom Indonesia Tbk ialah satu satu perusahaan pelat merah yang juga memberikan gaji jumbo kepada eksekutifnya. Dari total sembilan direksinya, perusahaan yang bergerak di bidang teknologi dan informasi ini mengucurkan dana total gaji per tahun mencapai Rp401 miliar per tahun atau Rp33,4 miliar dalam sebulan. Jika dikalkulasikan per orang, gaji per tahun menembus Rp44,6 miliar atau Rp 3,7 miliar untuk gaji per bulan setiap per individu direksi.

Sektor pertambangan lain yang memberikan gaji jumbo kepada direksinya ialah PT Adaro Energy Tbk. Perusahaan yang bermain dalam bisnis batu bara ini memiliki 12 direksi. Total pendapatan kotor yang diberikan dalam setahun menembus US$27 juta atau Rp411,6 miliar. 

Baca juga : PP Presisi Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun

Jika dikonversi menjadi bulanan, gaji yang diberikan secara total kepada para direksinya sebesar Rp34,3 miliar. Lalu untuk gaji per direksi, diasumsikan dalam setahun sebesar Rp34,3 miliar atau dalam sebulan sebesar Rp2 miliar. Angka-angka ini tentu jauh lebih besar dari bonus dan tantiem yang diterima direksi PTFI. (RO/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat