visitaaponce.com

Ekonomi Syariah Diprediksi Naik, Investasi sesuai Syariat Islam Menarik

Ekonomi Syariah Diprediksi Naik, Investasi sesuai Syariat Islam Menarik
Founder Kelompencapir Dewi Tenty Septi Artiany (lima dari kiri).(Dokpri)

BERDASARKAN analisa, ekonomi syariah pada 2024 diprediksi akan naik. Ditambah lagi, pemerintah berkomitmen menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah di tahun ini.

"Prediksi itu harus disikapi oleh notaris untuk ikut mendukung dan memperkaya pemahaman tentang transaksi syariah. Harapannya setiap kegiatan yang dilakukan akan menjadi milestone bagi Kelompok Notaris Pendengar, Pembaca, dan Pemikir (Kelompencapir) untuk tetap konsisten sebagai suatu kelompok diskusi yang keberadaannya dapat memberikan manfaat bagi para anggotanya dan masyarakat luas," tutur Founder Kelompencapir Dr. Dewi Tenty Septi Artiany dalam seminar hukum bertajuk Pembiayaan melalui Penerbitan Obligasi dengan Prinsip Syariah Dalam Rangka Mendorong Ekonomi di Sektor Riil, Jakarta, Kamis (1/2). Seminar ini digelar dalam rangka memperingati hari ulang tahun Kelompencapir ke-4.

Dirjen Administrasi Hukum Umum Kemenkum dan HAM Cahyo Rahadian Muzhar menilai tema seminar kali ini sangat menarik karena berkaitan dengan upaya pemulihan perekonomian pascapandemi covid-19. Menurutnya, obligasi merupakan alternatif bagi para investor yang ingin berinvestasi dengan mengikuti syariat Islam.

Baca juga : Inilah Pilihan Investasi Bisa Jadi Sumber Penghasilan di Tahun 2024

"Obligasi merupakan alternatif yang dapat dipilih oleh investor dengan imbal hasil yang lebih menarik daripada bunga deposito. Investor yang menghendaki investasi yang sesuai dengan aturan atau syariat Islam, dapat memilih obligasi syariah yang mengikuti syariat dalam cara kerjanya atau dikenal dengan sukuk," ujar Cahyo.

Dengan melihat populasi penduduk muslim di Indonesia, Cahyo mengatakan Indonesia memiliki potensi besar untuk bisa menjadi pemimpin keuangan syariah di tingkat global. Sebab, menurutnya, Indonesia memiliki jumlah penduduk muslim terbanyak di dunia, yaitu 240,62 juta jiwa pada 2023 atau sebanyak 86,7% dari seluruh populasi nasional. "Jadi kalau kita lihat komparasi penduduk Islam Timur Tengah dengan Indonesia, Indonesia lebih banyak. Jadi, penjuru atau leader dalam syariah finance harusnya Indonesia. Nah inilah kita perlu bersama-sama dengan pemerintah untuk mencari lagi, menyempurnakan struktur syariah di Indonesia," ungkap Cahyo.

Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet yang memberikan sambutan secara virtual meyakini kelompok diskusi ini telah memberikan banyak kontribusi keilmuan bagi masyarakat meskipun usianya masih terbilang sangat muda. "Di tengah berbagai persoalan kebangsaan yang mengemuka hari ini, kehadiran forum-forum diskusi seperti Kelompencapir akan menjadi oase di tengah dahaga keilmuan masyarakat. Meskipun usia kelompok diskusi ini masih sangat muda atau 4 tahun, tetapi saya yakin dan percaya telah banyak kontribusi pemikiran yang telah disumbangkan," ungkap Bamsoet.

Baca juga : Kelola Aset untuk Masa Depan yang Lebih Cerah Bersama Financial Advisor dari BRI Prioritas

Bamsoet mengatakan pembiayaan melalui obligasi syariah dapat mendorong kegiatan ekonomi sektor riil karena obligasi syariah menjadi investasi yang dapat meningkatkan kapasitas produksi dan menciptakan lapangan pekerjaan. "Ia juga memiliki kontribusi penting sebagai sumber penerimaan negara melalui pajak dan restribusi serta menopang perubahan ekonomi yang sehat dan berkelanjutan," tuturnya.

Namun, kata Bamsoet, saat ini kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan jasa keuangan berbasis syariah masih perlu dibangun karena masih sangat rendah. Di saat yang sama, kualitas layanan jasa dan penggunaan akses keuangan syariah juga masih harus ditingkatkan. "Jika kita mampu memanfaatkan peluang momentum ini dengan baik, bukan tidak mungkin Indonesia bisa menjadi pusat perkembangan keuangan syariah di tingkat regional bahkan di dunia," pungkasnya. 

Kelompencapir juga meluncurkan buku ke-2 berjudul Kapita Selekta Hukum Perdata dan Kenotariatan yang menampilkan tulisan dari 11 anggota Kelompencapir. Dewi menyebut forum diskusi tersebut sudah menyelenggarakan diskusi rutin sebanyak 48 kali dalam kurun waktu 4 tahun. Dengan mengangkat berbagai tema dan narasumber yang beragam, Kelompencapir hadir untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat terkait hukum dan kenotariatan.

Baca juga : Hadirkan Produk Baru Stable Earn, Bibit.id Tawarkan Investasi Jangka Pendek

"Dengan tujuan selalu meng-update pengetahuan, menambah literasi, dan mempertajam soft skill notaris sebagai pejabat umum sekaligus kepanjangan tangan dari kebijakan pemerintah untuk disosialisasikan kepada masyarakat," ujar Dewi. "Pengayaan knowledge tidak hanya dalam forum diskusi tetapi memberikan masukan berupa opini, tulisan di media dan buku, dengan harapan memberikan manfaat lebih kepada masyarakat," lanjutnya.

Dewi pun mengungkapkan berbagai capaian yang diraih Kelompencapir selama 4 tahun ke belakang. Pada Oktober 2023, 15 anggota Kelompencapir mengikuti Pelatihan dan Uji Kompetensi Arbitrase yang diselenggarakan oleh Institut Arbiter Indonesia (Iarbi) bekerja sama dengan FH Unpad. "Alhamdulillah 15 anggota itu lulus menjadi arbiter," terang Dewi. (RO/Z-2)

 

Baca juga : Imbal Hasil Tinggi AS Picu Potensi Penambahan Beban untuk Indonesia

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat