Rencanakan Keuangan Masa Depan dengan Obligasi dan Reksa Dana BRI, Stop Impulsive Buying
PERENCANAAN keuangan masa depan merupakan hal penting dalam mencapai financial freedom. Sayangnya, hal ini kerap terkendala dengan perilaku impulsive buying.
Perilaku belanja secara impulsif atau impulsive buying merupakan tren yang banyak terjadi saat ini.
Impulsive buying sendiri merupakan sebuah perilaku di mana seseorang cenderung membeli sesuatu hanya berdasarkan keinginan dan tanpa pikir panjang.
Baca juga : Kelola Risiko dan Rencanakan Masa Depan Keuangan yang Mapan Bersama BRI Prioritas
Biasanya, perilaku ini didasari oleh adanya keinginan semata untuk membeli sebuah barang atau jasa yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan.
Berbagai kemudahan dalam berbelanja secara online mendorong perilaku impulsive buying ini menjadi tren yang umum di masyarakat saat ini.
Apalagi, banyaknya diskon dan penawaran yang ada semakin mendorong orang-orang untuk membeli barang hanya atas dasar keinginan dan bukan karena kebutuhan. Mereka cenderung berpikir bahwa diskon atau penawaran tersebut belum tentu datang lagi di kemudian hari.
Baca juga : Satu Solusi untuk Transaksi Bisnis Mudah dan Praktis, Apa itu Qlola by BRI?
Padahal faktanya, perilaku impulsive buying ini justru dapat memberikan dampak negatif pada pelakunya.
Apalagi jika kebiasaan belanja impulsif ini dilakukan secara terus menerus, hal ini bisa mengakibatkan pemborosan yang tentunya dapat mengancam kesehatan finansial.
Tidak hanya mempengaruhi kesehatan finansial, perilaku belanja impulsif juga dapat berdampak negatif pada beberapa hal berikut ini.
Baca juga : Satu Solusi untuk Transaksi Bisnis Mudah dan Praktis, Apa itu Qlola by BRI?
-
Penumpukan Barang Tidak Terpakai
Kebiasaan belanja secara impulsif bisa menyebabkan banyak barang menumpuk di rumah. Karena belanja yang hanya didasarkan pada keinginan semata, barang-barang yang sudah dibeli bisa jadi tidak dibutuhkan atau hanya terpakai sekali sehingga barang yang lainnya akan mubazir.
-
Rentan Terjerat Pinjaman
Baca juga : Monitor Keuangan Perusahaan dengan Mudah Lewat QLola by BRI
Perilaku belanja impulsif bisa mendorong pelakunya untuk mengambil jalan pintas dengan pinjaman. Apabila dilakukan secara terus menerus dan kemampuan finansial tidak mencukupi, bukan tidak mungkin pelaku impulsive buying ini bisa terjerat pinjaman atau kredit.
-
Sulit Merencanakan Keuangan untuk Masa Depan
Belanja secara impulsif ini cenderung membuat pelakunya semakin boros. Mereka rela menghabiskan uang untuk belanja hal-hal tidak penting yang sebetulnya tidak terlalu dibutuhkan.
Baca juga : Kebebasan Finansial Bukan Lagi Mimpi Siang Bolong, dengan BRI Prioritas Bantu Wujudkannya
Hal inilah yang pada akhirnya membuat pengeluaran utama harus rela dikorbankan demi keinginan sesaat. Tak heran, perilaku ini pun membuat pelakunya akan kesulitan mengalokasikan dana untuk masa depan.
Pentingnya Investasi untuk Terhindar dari Masalah Finansial karena Impulsive Buying
Anda tentu saja harus menghindari perilaku impulsive buying agar kondisi finansial Anda tetap terjaga dan stabil.
Baca juga : Semakin Kuat dan Hebat, BRI Cetak Laba Rp60,4 Triliun
Salah satu cara menghindarinya adalah dengan memahami kembali definisi keinginan (wants) dan kebutuhan (needs). Dengan demikian, Anda bisa membedakan apakah belanja yang Anda lakukan atas dasar kebutuhan atau hanya keinginan semata.
Untuk itulah, penting bagi Anda untuk menyusun skala prioritas sebelum melakukan pembelian barang. Anda bisa menggunakan skala perencanaan keuangan dengan alokasi 40% - 30% - 20% dan 10%.
Porsi 40% dapat dialokasikan untuk jenis kebutuhan rutin, akomodasi dan kebutuhan pokok lainnya. Sebanyak 30% dari dana Anda bisa dialokasikan untuk cicilan atau kredit dengan porsi kredit produktif harus lebih dari 15%.
Baca juga : Rencanakan Keuangan yang Mapan Bersama Layanan Financial Advisory BRI Prioritas
Sebanyak 20% dari dana Anda bisa digunakan untuk proteksi dan investasi. Sementara itu, 10% sisanya dapat Anda gunakan untuk dana sosial atau bantuan lainnya.
Adapun untuk porsi 20% yang dialokasikan untuk proteksi dan investasi, Anda dapat menggunakan instrumen investasi yang ditawarkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. (BRI).
Sebagai salah satu lembaga keuangan tepercaya di Indonesia, hadir dengan sejumlah instrumen investasi melalui Layanan Wealth Management BRI. (S-4)
Terkini Lainnya
BRI Blokir 1.049 Rekening Terkait Judi Online pada Juli 2023 hingga Juni 2024
Panen Hadiah Simpedes 2024 Hadir Lagi! Yuk, Raih Keberuntungan Melalui Tabungan BRI
BRI Catat Setoran ke Kas Negara Capai Rp192,06 Triliun sejak 2019
BRI Kembali Dinobatkan sebagai Perusahaan Terbesar di Indonesia dalam Daftar Forbes Global 2000 Tahun 2024
Panduan dan Tips Menemukan Rumah Impian di BRI REI Expo Manado 2024
3 Cara Growpreneur by BRI Dorong UMKM Naik Kelas
Rupiah Menguat ketika Imbal Hasil Obligasi AS Menurun
Targetkan Pendapatan Tumbuh 20 Persen pada 2024, Emiten INPP Lakukan Hal Ini
IHSG 4 Juni 2024 Ditutup Menguat 63,12 Poin
Bagaimana Dana Peserta Tapera Dikelola? Berikut Penjelasannya
Sentimen Global Buat IHSG Terpuruk pada April 2024
Chandra Asri Pacific Raup Pendapatan Bersih US$472 juta di Kuartal I 2024
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap