visitaaponce.com

Pemerintah Diminta Tetap Fokus Optimalisasi Perbaikan Ekonomi Dalam Negeri

Pemerintah Diminta Tetap Fokus Optimalisasi Perbaikan Ekonomi Dalam Negeri
Suasana gedung bertingkat di Jakarta(Antara)

PEMERINTAH diminta untuk tetap fokus mengupayakan optimalisasi perbaikan ekonomi dalam negeri. Hal itu dinilai menjadi penting di tengah masa transisi pemerintahan dan gejolak perekonomian global.

Hal itu disampaikan Manajer Riset Sekretaris Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Badiul Hadi saat dihubungi, Rabu (21/2).

"Pekerjaan yang bisa dilakukan adalah penyesuaian visi misi presiden baru dengan RPJMN transisi. Isu soal anggaran perlinsos, pendidikan, kesehatan, meningkatkan pendapatan negara, fokus anggaran untuk pertumbuhan ekonomi, penanganan kemiskinan, pengangguran, ketahanan pangan. Itu yang selama ini belum optimal," ujarnya.

Baca juga : 11 Dampak Positif Globalisasi di Berbagai Bidang yang Wajib Kamu Tau

Badiul menilai, pemerintah saat ini memiliki ruang yang amat terbatas untuk melakukan ekspansi fiskal lebih jauh. Keterbatasan itu menurutnya menjadi pagar dari penambahan penggunaan anggaran untuk program atau kegiatan yang direncanakan bakal dilakukan di masa transisi pemerintahan.

Karenanya, dia tak terlalu mengkhawatirkan akan ada gangguan signifikan terhadap anggaran negara di masa transisi tersebut. 

"Ruangnya sangat sempit, terlebih pemerintah periode sekarang akan sampai akhir tahun di Oktober 2024, artinya kalau toh utak-atik juga tidak akan berdampak banyak," kata Badiul.

Baca juga : Ekonomi Indonesia 2024 Berpotensi Tumbuh Hingga 5%

Untuk itu, pemerintahan saat ini diminta untuk tetap fokus mengantisipasi ancaman dari gejolak ekonomi dunia. Anggaran yang ada mesti bisa digunakan sebaik mungkin untuk memitigasi kemungkinan buruk dari dampak dinamika perekonomian global.

"Itu diarahkan pada penanganan dampak perekonomian global, misalnya menyikapi melemahnya ekspor, harga pangan dunia, kemungkinan kenaikan harga minyak mentah, dan lainnya," terang Badiul.

"Memperkuat ketahanan ekonomi lokal seperti penguatan UMKM, penguatan produksi pangan nasional dengan meningkatkan keberpihakan kepada petani melalui ketersedian pupuk, harga pascapanen, dan menekan impor pangan," pungkasnya. (Mir/Z-7)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat