Pemerintah Diminta Tetap Fokus Optimalisasi Perbaikan Ekonomi Dalam Negeri
![Pemerintah Diminta Tetap Fokus Optimalisasi Perbaikan Ekonomi Dalam Negeri](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/02a53a2d2de911bc6aad1e17ad9ef530.jpg)
PEMERINTAH diminta untuk tetap fokus mengupayakan optimalisasi perbaikan ekonomi dalam negeri. Hal itu dinilai menjadi penting di tengah masa transisi pemerintahan dan gejolak perekonomian global.
Hal itu disampaikan Manajer Riset Sekretaris Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Badiul Hadi saat dihubungi, Rabu (21/2).
"Pekerjaan yang bisa dilakukan adalah penyesuaian visi misi presiden baru dengan RPJMN transisi. Isu soal anggaran perlinsos, pendidikan, kesehatan, meningkatkan pendapatan negara, fokus anggaran untuk pertumbuhan ekonomi, penanganan kemiskinan, pengangguran, ketahanan pangan. Itu yang selama ini belum optimal," ujarnya.
Baca juga : 11 Dampak Positif Globalisasi di Berbagai Bidang yang Wajib Kamu Tau
Badiul menilai, pemerintah saat ini memiliki ruang yang amat terbatas untuk melakukan ekspansi fiskal lebih jauh. Keterbatasan itu menurutnya menjadi pagar dari penambahan penggunaan anggaran untuk program atau kegiatan yang direncanakan bakal dilakukan di masa transisi pemerintahan.
Karenanya, dia tak terlalu mengkhawatirkan akan ada gangguan signifikan terhadap anggaran negara di masa transisi tersebut.
"Ruangnya sangat sempit, terlebih pemerintah periode sekarang akan sampai akhir tahun di Oktober 2024, artinya kalau toh utak-atik juga tidak akan berdampak banyak," kata Badiul.
Baca juga : Ekonomi Indonesia 2024 Berpotensi Tumbuh Hingga 5%
Untuk itu, pemerintahan saat ini diminta untuk tetap fokus mengantisipasi ancaman dari gejolak ekonomi dunia. Anggaran yang ada mesti bisa digunakan sebaik mungkin untuk memitigasi kemungkinan buruk dari dampak dinamika perekonomian global.
"Itu diarahkan pada penanganan dampak perekonomian global, misalnya menyikapi melemahnya ekspor, harga pangan dunia, kemungkinan kenaikan harga minyak mentah, dan lainnya," terang Badiul.
"Memperkuat ketahanan ekonomi lokal seperti penguatan UMKM, penguatan produksi pangan nasional dengan meningkatkan keberpihakan kepada petani melalui ketersedian pupuk, harga pascapanen, dan menekan impor pangan," pungkasnya. (Mir/Z-7)
Terkini Lainnya
Kontribusi Pasar Modal terhadap Ekonomi Indonesia
BI: Proyek Nexus Lancarkan Sistem Pembayaran Antarnegara
Bertemu Gubernur Jambi, Mardiono Diskusi Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan
PDN Lumpuh, Potensi Kerugian Ekonomi Rp1 Triliun Sehari
Ini Dampak Pelemahan Rupiah terhadap Sektor Industri
Industri FMCG Punya Potensi Pasar Besar di Tengah Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Tak Sesuai RPJMN dan Rsntra, Pemerintah Perlu Segera Evaluasi Pembangunan IKN
Puan Maharani: Pemerintahan Baru Harus Leluasa Menyusun APBN
Jokowi: Harus Ada Sinkronisasi Program Pemerintah Pusat hingga Daerah
DPR: Pembahasan Makan Siang Gratis Seharusnya Tunggu RPJMN Baru
Pakar Pendidikan : Literasi Berperan Penting Wujudkan Indonesia Emas 2045
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap