Penurunan Penerimaan Pajak Indikasikan Tekanan Ekonomi
![Penurunan Penerimaan Pajak Indikasikan Tekanan Ekonomi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/fbdf36c5af69d1a5d31b3ac5a4f44b3e.jpg)
DIREKTUR Kebijakan Publik Center of Economic and Law Studies (Celios) Media Wahyudi Askar mengatakan penurunan penerimaan pajak pada suatu periode tertentu bisa menjadi indikasi adanya tekanan di berbagai sektor ekonomi, termasuk belanja masyarakat. Meski demikian, itu bukan satu-satunya faktor.
Saat ini pemerintah mengubah banyak kebijakan pajak, menurunkan tarif pajak dan memberikan insentif pajak.
"Sehingga secara agregat terjadi penurunan penerimaan, seperti membebaskan pajak barang mewah untuk mobil listrik impor utuh (CBU) dan impor terurai (CKD)," kata Media dihubungi Rabu (28/2).
Baca juga : RI Ketinggalan Adopsi Kendaraan Listrik Dibandingkan Vietnam
Selain itu, ada shifting/ pergeseran yang signifikan dari pekerja formal ke pekerja informal. Tren ini terus meningkat. Pergeseran dari sektor-sektor yang lebih tinggi pajak ke sektor-sektor yang kurang tinggi pajak, telah mempengaruhi penerimaan pajak secara keseluruhan.
"Masalahnya, insentif pajak ini tidak sebanding dengan penguatan investasi di sektor non mineral, yang seharusnya menjadi fokus utama karena berkaitan dengan kesinambungan ekonomi," kata Media.
Memberikan insentif pajak yang berlebihan pada sektor mineral juga sangat problematik, karena bisnis batu bara misalnya, memiliki siklus dan tidak akan selamanya berada pada tingkat produktifitas yang sama.
Baca juga : GM Guyur Dana Insentif EV Senilai Rp1,1 miliar
"Pemerintah justru seharusnya menerapkan windfall tax agar penerimaan pajak Indonesia bisa maksimal untuk membiayai kebijakan perlindungan sosial," kata Media.
Pertumbuhan kendaraan listrik lambat
Head of Research NH Korindo Sekuritas Indonesia Liza C. Suryanata berpendapat pertumbuhan kendaraan listrik dan infrastukturnya di Indonesia masih lambat. Meski memang banyak insentif yang ditawarkan untuk pembelian mobil listrik seperti subsidi sekitar Rp70-80 juta.
Namun kondisi infrastruktur pendukungnya seperti stasiun pengisian baterai belum memadai. Hunian seperti apartemen, pusat perbelanjaan, rest area belum semua memiliki stasiun pengisian baterai mobil listrik.
Baca juga : Aturan Konkret Diperlukan untuk Dukung Transisi ke Kendaraan Listrik
Meski mobil-mobil listrik menawarkan kemampuan berjalan hingga 400 kilo meter sekali baterai penuh, namun kota tujuan belum tentu memiliki stasiun pengisian baterai.
"Itu masih menjadi ganjalan bagi pemilik mobil listrik di Indonesia," kata Liza, pada paparan virtual market outlook 2024.
Hal ini juga terefleksi pada kinerja emiten otomotif Astra Internasional (ASII). Analis Bahana Sekuritas Christine Natasya menjelaskan risiko masih cukup tinggi terutama pemulihan daya beli kendaraan/ alat berat dan peluncuran kendaraan model baru, meski saat ini saham ASII di perdagangkan di price/earning cukup murah, yaitu 6,7x.
Baca juga : Serapan Belanja Rendah Menahun, tak Sehat untuk Perekonomian
ASII mencatatkan laba bersih sebesar Rp 33,9 triliun sepanjang tahun 2023 (+11,5% yoy), setelah mengeluarkan penyesuaian nilai wajar investasi mereka di GOTO dan HEAL (berdasarkan harga penutupan 2023).
Laba bersih segmen otomotif perusahaan turun sebesar 21.8% y-y pada 4Q23, karena marjin laba yang turun atas diskon lebih tinggi, volume penjualan kendaraan roda 4 turun 14,4% yoy dan roda 2 turun 5,8% yoy.
"Pada bulan Januari 2024, pangsa pasar ASII turun menjadi sebesar 54,6% dibandingkan bulan Desember 2023 mencapai 55,9%. Begitu pula dengan segmen alat berat turun 3,4% yoy karena penjualan dan produksi batu bara yang menurun," kata Christine. (Z-4)
Terkini Lainnya
Pertumbuhan kendaraan listrik lambat
Pamapersada dan United Tractors Sabet Penghargaan Bina Mitra UMKM 2024
Bansos tak Efektif Kurangi Angka Kemiskinan
Kontribusi Pasar Modal terhadap Ekonomi Indonesia
BI: Proyek Nexus Lancarkan Sistem Pembayaran Antarnegara
Bertemu Gubernur Jambi, Mardiono Diskusi Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan
PDN Lumpuh, Potensi Kerugian Ekonomi Rp1 Triliun Sehari
Pengembangan UMKM Butuh Strategi yang Tepat
Oasis Central Sudirman Diharapkan Gerakkan Perekonomian Nasional melalui FDI
Kehadiran Kelapa Sawit di Tanah Papua Jadi Penopang Ekonomi Rakyat
Pemda Diharapkan Mampu Optimalisasi Belanja
Komitmen Terpercaya agar Tumbuh Optimal dan Berkelanjutan
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap