visitaaponce.com

KUR PMI Bisa Dukung Peningkatan Kemampuan Angkatan Kerja

KUR PMI Bisa Dukung Peningkatan Kemampuan Angkatan Kerja
Ilustrasi(Antara)

Akses pembiayaan mudah dan murah melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) pekerja migran Indonesia (PMI) bisa diimplementasikan dengan baik untuk program peningkatan kemampuan (up-skilling) bagi angkatan kerja muda Indonesia yang ingin menimba ilmu dan pengalaman kerja di Jepang.

Hal itu disampaikan Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) Ferry Irawan selaku kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) pelaksanaan program KUR di Depok, Jawa Barat.

"Sesuai dengan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 1 Tahun 2023 tentang Pedoman Pelaksanaan KUR, KUR PMI dapat diakses oleh Calon Pekerja Magang yang memenuhi persyaratan, antara lain memiliki perjanjian penempatan dan perjanjian kerja yang ditempatkan oleh pelaksana penempatan peserta magang Indonesia, serta memenuhi persyaratan lainnya sesuai dengan ketentuan dari Kementerian Ketenagakerjaan," kata Ferry melalui keterangan resmi, Rabu (28/2).

Baca juga : Prabowo Sependapat dengan Anies Terkait Pekerja Migran Indonesia

Dalam monev tersebut, obyek monev merupakan Penerima KUR BNI dan menjadi peserta pelatihan dari PT Japan Indonesian Economic Center. Program magang ke Jepang yang dibiayai oleh KUR PMI kali ini merupakan program pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bekerjasama dengan Japan Indonesia Association for Economy Cooperation (JIAEC) yang berkantor pusat di Jepang.

Calon peserta magang yang dibiayai KUR memiliki keuntungan berupa keringanan dan kemudahan angsuran pinjaman, karena KUR yang diterima hanya dikenakan bunga 6% p.a dan tanpa diperlukan adanya agunan.

Dengan tenor waktu pinjaman menyesuaikan lama durasi program magang yang rata-rata 3 tahun, maka besarnya cicilan yang dibayarkan hanya sebesar 9%-13% dari total pendapatan per bulan yang bisa mencapai Rp12 juta sampai dengan Rp18 juta atau bahkan lebih, tergantung jenis industri pada perusahaan penerimanya.

Baca juga : Anies Baswedan: Harus Libatkan Aktivis untuk Lindungi Pekerja Migran Indonesia

Terlebih lagi, untuk mengakomodir belum penuhnya gaji pada 3 (tiga) bulan pertama saat pemagangan, maka penyalur KUR memberikan tunda bayar angsuran selama 3 (tiga) bulan tersebut. Oleh karena itu, angsuran pertama dimulai pada bulan ke empat periode pemagangan, atau pada saat gaji telah penuh 100% dibayarkan.

Pemerintah terus mendorong program pengembangan SDM melalui program magang di luar negeri yang dikelola secara profesional dan transparan, sehingga memberikan kepastian, keselamatan dan keamanan calon peserta magang di negara tujuan penempatan.

Pemerintah memberikan bantuan pembiayaan melalui KUR PMI yang sampai dengan 31 Desember 2023 telah terealisasi sebesar Rp31,81 miliar yang disalurkan kepada 1.337 debitur.

Baca juga : Kredit Usaha Rakyat untuk Produktivitas Masyarakat dan Menjaga Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Penyaluran KUR PMI sebesar 95% digunakan untuk pembiayaan penempatan peserta magang ke Jepang, dan sisanya diakses oleh PMI dengan tujuan negara penempatan Taiwan.

Di tahun 2024 ini, diharapkan KUR PMI dapat diakselerasi dan dioptimalkan penyalurannya, sehingga dapat dimanfaatkan dengan baik oleh khalayak yang lebih luas.

Dengan telah berakhirnya moratorium penerimaan pekerja luar negeri di beberapa negara tujuan favorit penempatan PMI seperti Taiwan, Hongkong, Malaysia dan Korea Selatan maka diharapkan calon PMI dan calon Peserta Magang dapat menjadikan KUR sebagai pilihan utama dalam pemenuhan biaya penempatan.

"Hal ini demi menjaga Pahlawan Devisa Indonesia terbebas dari jerat rentenir dan dapat berusaha mendapatkan penghidupan yang lebih baik bagi dirinya dan keluarganya," tandas Ferry. (Mir)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat