visitaaponce.com

Pemerintah Terus Berkoordinasi dengan BI Jaga Stabilitas Ekonomi

Pemerintah Terus Berkoordinasi dengan BI Jaga Stabilitas Ekonomi
Menteri Keuangan Sri Mulyani(AFP)

MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan pemerintah selaku otoritas fiskal akan terus berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI), otoritas moneter, untuk menjaga stabilitas perekonomian dalam negeri.

"Dari sisi moneter dan fiskal kita bekerja sama sangat erat dengan Bank Indonesia agar kita bisa melakukan penyesuaian untuk beradaptasi dengan tingkat tekanan baru ini," ujarnya dalam  yang dikutip pada Senin (22/4).

Penyesuaian dari sisi fiskal, kata Sri Mulyani, dilakukan pemerintah dengan tetap memastikan anggaran negara dapat berperan sebagai peredam gejolak yang efektif dan kredibel.

Baca juga : Sri Mulyani: Kondisi Rupiah Relatif Baik di Tengah Penguatan Dolar AS

Di lain sisi, defisit anggaran juga dijaga untuk tetap berada di bawah 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB) guna memastikan keberlanjutan dan kesehatan fiskal negara.

"Kita harus memastikan dan lebih selektif dalam sisi pengeluaran sebenarnya, dan memastikan bahwa pendapatan yang juga akan meningkat, karena hal ini lebih kuat karena sebagian dari pendapatan kita sebenarnya dalam denominasi Forex (foreign exchange) yang juga dapat digunakan secara maksimal," kata Sri Mulyani.

Sementara kebijakan moneter dalam menghadapi tekanan global saat ini diarahkan untuk menahan gejolak berlebih, baik itu melalui kebijakan suku bunga maupun kebijakan makroprudensial yang dimiliki.

Baca juga : Dolar AS Bisa Tembus Rp15.400 di Semester II-2023

"Jadi saya pikir Indonesia akan terus tangguh dalam situasi seperti ini, tapi kita juga harus sangat waspada," terang Sri Mulyani.

Dia turut meyakini fundamen perekonomian dalam negeri masih cukup kuat. Tekanan eksternal yang kali ini dihadapi diyakini dapat dilalui seperti sebelumnya saat gejolak terjadi selepas pandemi covid-19.

Sri Mulyani optimistis ekonomi Indonesia tetap mampu tumbuh sesuai dengan target yang telah ditetapkan, yakni di kisaran 5%. Dia juga meyakini upaya-upaya perbaikan struktural ekonomi yang telah dilakukan akan dilanjutkan oleh pemerintahan berikutnya.

"Termasuk terus memajukan industri yang bersifat hilir, sehingga nilai tambah daya saing akan semakin memberikan penyangga bagi Indonesia," pungkas Sri Mulyani. (Z-8)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat