Menko PMK Jurusan SMK dan Vokasi harus Sesuaikan Kebutuhan Dunia Kerja
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengungkapkan perlu adanya reorientasi jurusan dan integrasi antara dunia erja dan pemerintah daerah. Langkah itu dibutuhkan agar para lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) dan vokasi bisa langsung masuk ke dunia kerja.
"SMK harus melakukan reorientasi agar program-program yang dibuka itu betul-betul sesuai dengan kebutuhan kerja. Itu harus berorientasi dengan tenaga kerja lokal domestik," ujar Muhadjir melalui keterangan tertulis, Rabu (1/5).
Ia menjelaskan setiap daerah harus membuat perencanaan tenaga kerja yang berbeda dengan menyesuaikan kebutuhan industri di wilayah masing-masing.
Baca juga : SMKN 1 Balikpapan dan Politeknik Negeri Banjarmasin Jawara Kompetisi K3TAB 2023
"Kalau itu sudah dilakukan dengan baik, saya yakin kita bisa memastikan mereka yang berusia produktif mendapatkan pekerjaan yang tepat, dan tentu saja mendapatkan insentif penghargaan yang wajar sesuai standar yang sudah dilakukan," terangnya.
Menko PMK menyampaikan integrasi antara SMK dengan dunia kerja telah tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi. Dalam peraturan tersebut juga telah diatur strategi perlibatan aktif semua pihak terkait dari unsur Pemerintah, Pemerintah Daerah, Kamar Dagang Indonesia (KADIN), perguruan tinggi, lembaga pelatihan, dan seluruh masyarakat.
"Artinya kita sudah memiliki modal yang kuat dari aspek kebijakan sebagai dasar untuk berkreasi dan berkontribusi dalam pendidikan dan pelatihan vokasi serta konektivitasnya dengan dunia kerja dan industri," jelasnya.
Baca juga : Gap Antara Sekolah dan Industri Penyebab Tingginya Angka Pengangguran
Lebih lanjut, Muhadjir mengatakan, selain keterampilan dan kecakapan kerja, lulusan SMK perlu juga disiapkan mental siap kerja. Pasalnya, saat ini pendidikan SMK masih terus menitikberatkan fokus pada pembelajaran keterampilan dan kecakapan kerja.
"Saya melihat pendidikan terutama di SMK terlalu berat di pengetahuan an kehalian dasar. Namun, dari sisi mental itu belum dipersiapkan dengan baik. Pembentukan mental justru penting. Mental dia untuk bekerja dan tekun itu mutlak," jelasnya.
Menurutnya penanaman mental kerja dilakukan supaya para lulusan bisa menekuni pekerjaan dan memiliki sikap positif untuk bisa fokus dan mengeksplorasi diri.
"Walaupun seterampil itu, walaupun cakapnya dia miliki, tanpa mental yang baik akan sia-sia di dunia kerja," tandas Muhadjir. (Z-11)
Terkini Lainnya
Pemerintah Sosialisasikan Pengembangan Sistem Informasi Pasar Kerja
SMK Asy-Syarif Mitra Industri Hadir untuk Mewujudkan Impian Siswa Bekerja di Luar Negeri
Agar Calon Mahasiswa tidak Pandang Sebelah Mata PTN Vokasi
Ketat, Seleksi Pendidikan Tinggi Vokasi pada SNBT 2024
Genjot Kompetensi, Kemendikbudristek Magangkan LKP Barista di Industri Kopi
Jumlah Peminat Prodi Vokasi Tahun Ini Mengalami Peningkatan
Ini Dampak Pelemahan Rupiah terhadap Sektor Industri
Baru disahkan, Ini Dampak Perpres Industri Gim
Kadin Respons Positif Practice Leaders Sebagai Panduan Berinvestasi
Milestone Setengah Abad Murinda Iron Steel, Komitmen pada Kualitas dan Inovasi
Kehadiran Kelapa Sawit di Tanah Papua Jadi Penopang Ekonomi Rakyat
Liga Esports Nasional Digulirkan Lagi, Memperebutkan Hadiah Rp3,2 Miliar
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap