Sektor Perbankan Tunjukkan Ketangguhan di Tengah Ketidakpastian Global
![Sektor Perbankan Tunjukkan Ketangguhan di Tengah Ketidakpastian Global](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/05/a04b17dbebda06de8ce64681d59523e0.jpg)
Industri perbankan Indonesia menunjukkan ketangguhan yang signifikan di tengah guncangan ekonomi global dan fluktuasi politik dalam negeri. Menurut laporan terbaru dari Tim Analitik Kredit Rating Indonesia (KRI), yang dilakukan oleh Gromy Purba dan Samuel Sitorus, perbankan tidak hanya bertahan tetapi juga mencatatkan pertumbuhan yang menjanjikan.
Tercatat, pada Februari 2024, penyaluran kredit meningkat sebesar 11% dari periode yang sama ditahun sebelumnya, yakni mencapai lebih dari Rp7.094 Triliun. Jumlah deposito juga mengalami lonjakan hingga 5,6% menjadi Rp8.440 Triliun.
"Kami melihat perbaikan signifikan dalam kualitas aset, dengan rasio kredit macet (non-performing loan/NPL) net yang turun menjadi 2,4% pada Februari 2024 dari 2,6% di tahun sebelumnya," ujar Gromy Purba.
Baca juga : Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp1.435 Triliun
Sektor perbankan juga menunjukkan kecukupan modal yang sangat baik, dengan rasio kecukupan modal yang mencapai lebih dari 27,8%. Menurutnya, itu memberikan fondasi yang kuat bagi perbankan untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi yang mungkin muncul.
Keputusan Bank Indonesia untuk menaikkan suku bunga perbankan sebesar 0,25 basis poin menjadi 6,25% pada April 2024 juga mendapat sorotan. Kenaikan itu berhasil menstabilkan nilai tukar rupiah. Namun di sisi lain, itu menimbulkan dampak negatif terhadap kemampuan bayar debitur, khususnya di segmen UMKM, Mikro dan Individual (consumer loan).
"Kenaikan ini memang memberi dampak ke stabilitas moneter, tetapi kita juga harus waspada terhadap tekanan yang ditimbulkannya pada kemampuan bayar konsumen," tutur Samuel Sitorus.
Kendati menghadapi tantangan likuiditas dan potensi peningkatan NPL karena faktor-faktor tersebut, tim KRI optimistis sektor perbankan masih memiliki peluang pertumbuhan yang solid. Kenaikan Net Interest Margin (NIM) menjadi 4,6% menunjukkan potensi yang belum sepenuhnya dimanfaatkan dalam industri perbankan.
"Kami percaya sektor ini mampu beradaptasi dan memanfaatkan peluang yang ada untuk ekspansi lebih lanjut," tandasnya. (RO/Z-11)
Terkini Lainnya
Pamapersada dan United Tractors Sabet Penghargaan Bina Mitra UMKM 2024
Bansos tak Efektif Kurangi Angka Kemiskinan
Kontribusi Pasar Modal terhadap Ekonomi Indonesia
BI: Proyek Nexus Lancarkan Sistem Pembayaran Antarnegara
Bertemu Gubernur Jambi, Mardiono Diskusi Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan
PDN Lumpuh, Potensi Kerugian Ekonomi Rp1 Triliun Sehari
BNI Dorong Pertumbuhan Bisnis Milik Diaspora di Jepang
CLIK Komitmen Perkuat Investasi untuk Dorong Produktivitas
BNI Komitmen Percepat Penyaluran KUR untuk UMKM
Ini Hal yang Boleh dan tidak Boleh Dilakukan saat Menggunakan PayLater
3 Strategi untuk Perkuat Pembiayaan UMKM
OJK Harapkan Ada Penurunan Rasio Kredit Macet Perbankan
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap