visitaaponce.com

Erwin Parengkuan Rilis Buku Best Leaders With The Right Mindset

Erwin Parengkuan Rilis Buku Best Leaders With The Right Mindset
Serah terima buku secara simbolis dari Erwin Parengkuan (kanan) kepada tim Gramedia Adi Ekatama (kiri) di Gramedia Grand Indonesia.(MI/Lutfi Sheykal)

ERWIN Parengkuan merilis bukunya yang kesebelas dengan judul Best Leaders With The Right Mindset di Gramedia Grand Indonesia, Rabu (29/11). 

Erwin, yang memulai kariernya di dunia entertaiment sebagai penyiar Prambos pada 1989, adalah Praktisi Komunikasi dan Pembicara Publik Indonesia, Pelatih Profesional, Praktisi Bisnis Berlisensi NLP, Kompetensi Metodologi Instruktur, serta memiliki sertifikat dari London Business School, UK untuk Sertifikasi Kepemimpinan.

Melalui perjalanan dan pengamatan pria kelahiran 4 Februari 1970 itu juga merupakan coach dan mentor kepemimpinan. Hal itu membuatnya tergerak untuk menuangkan pengalaman dan pengetahuan melalui buku, dengan mengangkat topik “Best Leader with the Right Mindset - Jurus Ampuh Mengalahkan Ego, Menavigasi Tim, dan Mengembangkan Bisnis”

Baca juga: Luncurkan Buku, Sudirman Said Ingatkan Soal Kepatutan

Dalam buku ini, pembaca diajak mengupas langkah demi langkah dalam menjadi your best-self. Dalam mencapai diri yang terbaik tentu diperlukannya, kesadaran, disiplin, dan konsisten.

Dilengkapi dengan best practices serta contoh kepemimpinan yang sukses dalam menginspirasi dan memotivasi seseorang dalam jumlah kecil maupun besar. Menjadi pemimpin sukses harus bisa mengendalikan ego yang terdapat dalam diri seseorang.

Nico Wanandy dan Riza Arief Puranto turut menjelaskan bahwa ego menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pola pikir serta hormon yang dapat mendikte seseorang.

Baca juga: Megan Fox Pernah Alami Kehamilan Ektopik, Curahkan Isi Hati Lewat Puisi

“Bagaimana seorang leader mempunyai ego yang pas dan membangun team akhirnya bisnisnya akan bertumbuh,” kata Erwin.

Menjadi leader, menurut Erwin, seharusnya memimpin dari belakang bukan dari depan. 

Menyinggung istilah Tut Wuri Handayani yang populer dan dijalankan di dunia barat. Erwin menyayangkan di negara sendiri tidak menjalankannya dengan baik.

“Ketika ada perhelatan acara penting, yang makan-makan ya bossnya, harusnya yang benar bossnya di belakang dong,” jelasnya.

Leader berada di belakang agar bisa melihat behavior dari team yang dimiliki. Sejatinya seorang leader tidak memilki sifat yang otoriter. 

Menjadi seorang pemimpin dari pandangan Psikolog Ajeng Raviando adalah seseorang yang dapat beradaptasi dengan lingkungan, dapat berkomunikasi, serta tangguh menghadapi masalah.

“Pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang pintar membawa diri, mampu berkomunikasi, tangguh dalam menghadapi masalah perusahaan yang di pimpin,” ungkap Ajeng.

Memiliki kapasitas kemampuan intelektual menjadi salah satu pendukung. Seorang pemimpin yang dapat merealisasikan ide-ide untuk perusahaan agar terus maju merupakan ciri pemimpin yang ideal. Jiwa pemimpin dimulai dari diri sendiri, kemudian lingkup kecil, seperti bersama pasangan, keluarga, dan seterusnya hingga lebih besar.

“Banyak exercise di dalamnya, buku ini dapat membuat mengenali diri kita lebih baik lagi, karena bagaimana pun disaaat kita ingin menjadi pemimpin yang baik harus bisa mengenali diri sendiri dengan baik,” kata Publishing dan Education Director Gramedia Publisher Adi Ekatama. (Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat