visitaaponce.com

Presiden Jokowi Tunjuk Luhut, Dokter Tirta Berarti Negara Memang sedang Darurat

Presiden Jokowi Tunjuk Luhut, Dokter Tirta: Berarti Negara Memang sedang Darurat
Dokter Tirta Mandira Hudhi (kiri) disuntik vaksin covid-19 di Puskesmas Ngemplak 2, Sleman, DI Yogyakarta, Kamis (14/1).(Antara)

PENUNJUKAN Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebagai koordinator pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat oleh Presiden Joko Widodo menunjukkan kondisi sudah darurat.

"Ketika Presiden Jokowi pilih Pak Luhut, itu berarti kondisi negara memang sedang darurat dan urgent. Karena kita akui background dan leadership Pak Luhut yang luar biasa," kata influencer kesehatan dr Tirta Mandira Hudhi saat berdiskusi dalam program Journalist on Duty bertema Menakar PPKM Darurat Jawa Bali melalui akun Instagram @mediaindonesia, Jumat (2/7).

Baca juga: Bantuan Datang, Oksigen di RSUP Sardjito Aman Sampai Lima Hari

Makanya, lanjut Tirta, Luhut berani mengambil kebijakan yang tidak populis. Termasuk menutup mal, "Saya punya 16 toko di Jakarta ya tutup semua. Saya salut dengan kebijakan ini," ujar dia.

Baca juga: Tirta Sebut Penyangkalan Jerinx akibat Kondisi Tertekan

Presiden Joko Widodo telah secara resmi mengumumkan penerapan PPKM darurat di Jawa dan Bali sejak 3 Juli hingga 20 Juli 2021. PPKM darurat akan meliputi pembatasan aktivitas masyarakat yang lebih ketat daripada yang selama ini sudah berlaku. Luhut Binsar Pandjaitan yang berperan sebagai koordinator PPKM darurat juga telah menebarkan ancaman bagi kepala daerah yang lalai menerapkan aturan PPKM darurat.

Baca juga: Mau Naik KRL saat PPKM Darurat? Ini Syaratnya.

"Publik mendukung tapi berharap konsisten. Jangan cuma narasi. Jangan sampai pejabat a beda dengan pejabat b. Dan Pak Luhut berjanji setiap pejabat yang tidak patuh akan ditindak. Kita tunggu saja," kata Tirta.

Karena, menurut Tirta, tidak tepat menyalahkan masyarakat karena dianggap sudah santai menghadapi covid-19. "Ini kesalahan sistemik. Salahnya kita tidak antisipasi. Pemerintah terlalu ngayem-ngayem, meminta masyarakat tenang dan optimistis banget, serta tidak mau jujur kalau kita berantakan. Untungnya sekarang mulai jujur," ujar Tirta. (X-15)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat