visitaaponce.com

80 Pernikahan Dini di Jawa Timur akibat Kecelakaan

80% Pernikahan Dini di Jawa Timur akibat Kecelakaan
Ilustrasi.(DOK Pribadi.)

PROGRAM KB Nasional mengalami dinamika yang luar biasa. Keberhasilan menurunkan total fertility rate (TFR) dan laju pertumbuhan penduduk (LPP) sudah diakui secara nasional dan internasional.

Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo mengatakan Indonesia menjadi rujukan dunia dalam bidang kependudukan. Penghargaan internasional Population Award yang diterima Presiden merupakan bentuk pegakuan dunia internasional atas keberhasilan program KB. Indonesia menjadi proyek percontohan bagi negara-negara lain untuk menjalankan program KB di negaranya masing-masing.

Hasto juga sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas yang telah dicapai oleh Provinsi Jawa Timur. "Saya sangat berterima kasih dan memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Gubernur Jawa Timur dan jajarannya yang telah begitu peduli terhadap perkembangan Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana Nasiona (Bangga Kencana)," kata Hasto dalam keterangannya, Selasa (7/9).

"Bu Gubernur sudah memimpin Jawa Timur dengan baik, karena TFR di Jawa Timur untuk seluruh Pulau Jawa relatif terjaga dengan baik. Bahkan angkanya sekarang ini 1,9 lebih sedikit," tambahnya.

Oleh karena itu, sekali lagi pihaknya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, apalagi Gubernur juga sudah memberikan komitmen yang besar untuk pencegahan perkawinan usia anak dengan membuat surat edaran sosialisasi pentingnya mencegah perkawinan dini. "Jawa Timur yang dengan total TFR-nya sudah di bawah 2, tentu kami berharap akan menjadi leading di dalam program percepatan penurunan stunting. Ini karena untuk penurunan TFR sudah tidak sebesar di provinsi lain," jelasnya.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan tingginya angka nikah usia dini di Jawa Timur pada bulan kedua saat dirinya mendapat mandat. "Di beberapa kabupaten yang angka nikah dini usianya menurut saya masih harus didorong untuk diturunkan. Ternyata hampir 80% pernikahan terjadinya karena MBA (married by accident)," paparnya.

Data yang dimiliki Pemerintah Provinsi Jawa Timur menunjukkan angka nikah dini di wilayah itu terbilang cukup tinggi saat ini. Berdasarkan data Dispensasi Nikah di wilayah itu, hampir 80% pernikahan dini terjadi akibat accident atau kehamilan yang mendahului.

Baca juga: Ancaman Varian Mu, Pemerintah Tak Gegabah Turunkan Level PPKM

"Kehamilan yang mendahului menyebabkan terjadi unwanted pragnancy, lalu terjadi pula unwanted children. Bagaimana kita bisa melakukan penanganan masalah ini secara komprehensif, termasuk di dalamnya Dispensasi Nikah," pungkas Khofifah. (OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat