visitaaponce.com

Dompet Dhuafa Hadirkan Para Pegiat Kemanusiaan di Panggung Public Expose 2022

 Dompet Dhuafa Hadirkan Para Pegiat Kemanusiaan di Panggung Public Expose 2022
Founder Karya Tunanetra Dimas Prasetyo Muharram(DOK DOMPET DHUAFA)

DOMPET Dhuafa menggelar Public Expose 2022 yang merupakan bentuk pelaporan kinerja kemanusiaan, Dompet Dhuafa di Gedung Smesco Indonesia, Jakarta, Selasa (4/1) dan Rabu (5/1).

Public Expose 2022 menjadi salah satu rangkaian dari agenda tahunan Indonesia Humanity Summit (IHitS) yang diinisiasi oleh Dompet Dhuafa untuk mengumpulkan setiap insan masyarakat Indonesia yang memiliki visi dan misi yang sama.

Dompet Dhuafa mengajak seluruh masyarakat untuk bersiap menghadapi tantangan-tantangan kemiskinan yang dihadapi saat ini dan di masa yang akan datang. Pada Public Expose 2022, Dompet Dhuafa mencoba menampilkan gambaran kondisi sosial, ekonomi dan kemanusiaan, serta tantangan yang akan dihadapi.

Dalam acara tersebut turut hadir Vice President IHH Humanitarian Relief Foundation Resad Baser, Founder Karya Tunanetra Dimas Prasetyo Muharram, dan Ketua Pakdarwis (Kelompok Sadar Wisata Nglanggeran) Mursidi.

Resad Baser menyampaikan bahwa terdapat langkah-langkah penting untuk masa depan jaringan dalam pekerjaan kemanusiaan. Namun, satu hal yang jelas dari penelitian dan pengalaman IHH beserta jaringan, baik di dalam sektor kemanusiaan ataupun yang lebih luas, dunia kemanusiaan telah terglobalisasi dan saling terhubung.

Tentunya dengan itu, semakin besar dan sulit tantangan yang akan dihadapi. Maka semakin penting untuk bekerja sama untuk mengatasinya.

"Ada langkah-langkah penting untuk masa depan jaringan dalam pekerjaan kemanusiaan dan proses aplikasi tidak langsung. Tetapi satu hal yang jelas dari penelitian dan pengalaman kami dengan jaringan, baik di dalam sektor kemanusiaan dan lebih luas lagi di dunia kita yang terglobalisasi dan saling terhubung. Semakin besar dan berat tantangan yang dihadapi, semakin penting kerja sama untuk mengatasinya,” ujarnya.

Baca juga: Wapres: Toleransi, Kunci Merawat Keberagaman di Indonesia

Founder Karya Tunanetra Dimas Prasetyo Muharram mengatakan, sebenarnya pandemi Covid-19 ini mengenalkan ke semua orang apa yang dirasakan oleh teman-teman disabilitas.

"Semuanya orang menggunakan platform daring, tidak keluar rumah, dan semuanya serba terbatas. Para disabilitas pun untuk belajar melalui daring," jelasnya.

Dimas beserta tim disabilitas telah membuat platform untuk menampung keterampilan-keterampilan temen-temen disabilitas pada teknologi komputer kepada para tunanetra. Tidak sampai di situ saja, orang kepercayaan Kementerian Komunikasi dan Informatika ini juga sedang mengembangkan platform untuk memberdayakan teman-teman disabilitas yang memiliki kemampuan berbahasa asing, ataupun skill-skill yang lain.

Selanjutnya, Ketua Pakdarwis (Kelompok Sadar Wisata Nglanggeran) Mursidi memaparkan inovasi yang diinisiasinya, yaitu Pokdarwis. Keberadaan Pokdarwis menjadi sebuah institusi lokal yang terdiri atas para pelaku kepariwisataan yang memiliki kepedulian dan tanggung jawab untuk memberdayakan masyarakat lokal khususnya para petani.

"Pokdarwis menjadi sebuah kelompok yang bergerak secara swadaya melakukan pengembangan kepariwisataan berdasarkan potensi lokal dan kreativitas yang dimiliki oleh desa," tegasnya.

Mursidi mengaku, Pokdarwis terbukti berpengaruh signifikan dalam meningkatkan kualitas program atraksi desa dan menggerakkan masyarakat lokal untuk memajukan potensi pariwisata di desanya.

Tidak hanya itu, Pokdarwis juga telah mendorong masyarakat yang mencari penghasilan di luar negeri (TKI) untuk kembali ke desanya dan turut mengembangkan potensi desa. (A-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat