visitaaponce.com

Sektor Energi Bisa Jadi Ruang Bagi Perempuan untuk Berkembang

Sektor Energi Bisa Jadi Ruang Bagi Perempuan untuk Berkembang
Webinar PLN Women Empowerment, Stronger Than Before, Jumat (18/2).(DOK.MI/Tangkapan Layar)

ENERGI merupakan salah satu kebutuhan pokok yang menunjang kehidupan sehari-hari masyarakat. Dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga, perempuan merupakan pengguna energi yang dominan, seperti untuk memasak, mencuci, dan lain-lain.

Namun, stereotip yang berkembang di masyarakat membuat perempuan seakan hanya mampu memanfaatkan energi dalam mengerjakan kegiatan domestiknya. Padahal, menurut Wakil Ketua Komnas Perempuan Olivia Chadidjah Salampessy, perempuan juga bisa memaksimalkan perannya jika diberi ruang, kepercayaan, dan kesempatan.

“Mari perlahan-lahan kita keluar dari cara pandang kita untuk kemudian sama-sama memahami bahwa energi itu juga ruang bagi perempuan untuk bisa berkembang,” kata Olivia dalam webinar PLN Women Empowerment, Stronger Than Before, Jumat (18/2).

Ia mencontohkan, di beberapa daerah yang kesulitan energi listrik, ada best practice dari perempuan-perempuan hebat yang sudah mau mencoba memanfaatkan energi bersih, energi terbarukan. Dalam hal ini dapat dilihat bagaimana perempuan menjadi contoh pemanfaatan waktunya yang jadi efektif, kemudian mereka bisa berpeluang untuk meningkatkan ekonomi keluarga..

“Kalau perempuan tidak diberi ruang untuk memahami manfaat dari energi yang bisa dia kelola di luar pemahaman tradisional atau konservatifnya, maka sulit bagi perempuan untuk berkembang. Padahal kan seluruh perempuan di Indonesia bisa bertumbuh dan berkembang,” imbuhnya.

Baca juga: Percepat Transisi Energi Bersih dan Digitalisasi Pengelolaan Energi

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Enterprise Business PT Indonesia Comnets Plus, Julita Indah mengungkapkan, terkait dengan kondisi energi, PLN saat ini sedang mengembangkan program transmisi energi yang sejalan dengan aspirasi untuk mencapai net-zero emission.

Dia menjelaskan, strategi dekarbonisasi yang dilakukan antara lain dengan menghentikan pembangunan dan pengoperasian PLTU eksisting secara bertahap hingga meningkatkan pembangunan EBT. Dalam program transmisi energi tersebut, PLN juga melibatkan peran perempuan di setiap tahapnya.

“Dalam program dekarbonisasi ini sudah ada wanita dalam setiap tahap-tahap tersebut, mulai dari perencanaan, pendanaan, pelaksanaan bahkan kemudian monitoring dan evaluasi sampai penelitian dan pengembangan,” tuturnya.

“Di setiap lini ini ada srikandi-srikandi PLN yang berperan aktif bahkan mungkin memiliki peran utama di posisi ini,” imbuhnya.

Lebih lanjut dia menuturkan, salah satu aksi dalam meningkatkan peran perempuan dalam dekarbonisasi PLN adalah menjalin kerja sama dengan USAID dan dengan Konsorsium Global Power System Transformation (G-PST).

“Berbagai program pengembangan kapasitas ini dilakukan yaitu dengan pendampingan dan pelibatan jaringan perempuan untuk mendukung peningkatan kepemimpinan dan keterlibatan perempuan dalam transisi energi di Indonesia sekaligus mendukung women economic empowerment, selaras dengan tujuan kesetaraan gender,” tandasnya. (A-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat