visitaaponce.com

Kepala BRIN Ungkap Kebun Raya Bogor Sudah Sesak

Kepala BRIN Ungkap Kebun Raya Bogor Sudah Sesak
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko(MI/Dede S)

KEPALA Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengatakan saat ini kondisi Kebun Raya Bogor (KRB) sudah dalam keadaan penuh dan sesak. Oleh karena itu, sejumlah koleksi akan dialihkan ke beberapa kebun raya lainnya yang dikelola Kebun Raya Indonesia atau BRIN.

Hal itu diungkapkan Kepala BRIN dalam sambutannya di pembukaan Griya Anggrek, Kebun Raya Bogor di Kota Bogor, Jawa Barat, dalam rangka HUT Kebun Raya Bogor ke-205, Rabu (18/5) lalu.

"Karena KRB ini juga sudah mulai sesak. Koleksi-koleksi ke depan akan kita alihkan ke Cibinong dan mungkin Puspitek atau Tarogong atau Rumpin, mana saja. Karena di sini sudah sangat sesak. Saya pikir proses aklimatisasi (penyesuaian) mungkin juga sudah kita lakukan di tempat yang lain saja," ungkapnya.

Dia menyebut KRB ini adalah kebun raya pertama dan salah satu dari 45 kebun raya yang dikelola BRIN (Kebun Raya Indonesia) di seluruh Indonesia. Sebagiannya dikelola bersama-sama dengan pemerintah daerah.

"Jadi, kebun raya ini sudah berusia 205 tahun, itu harus bisa menjadi role model kebun raya yang lain".

Revisi Perpres

Pada kesempatan itu, Kepala BRIN juga menjelaskan Kebun Raya itu memiliki lima fungsi. Pertama menjadi riset. Kedua menjadi tempat konservasi, ketiga jasa lingkungan. Kemudian edukasi dan wisata (eduwisata).

Kebun raya, lanjutnya, bukan cagar alam akan tetapi pusat konservasi ekssitu. Kebun raya itu sebenarnya bikinan, sama halnya dengan taman-taman kota, tapi lebih sistematis dan basisnya riset.

"Jadi, kalau teman-teman tidak bikin riset, kebun raya saya tutup, saya bilang gitu. Itu saya tegaskan betul. Saya tutup edukasi dan wisatanya," tegasnya.

Meskipun ada lima fungsi, Kepala BRIN menjelaskan saat ini untuk seluruh pengelolaan kebun raya diintegrasikan.

"Ini yang ingin saya sampaikan pada kesempatan ini, sekaligus saya mengundang nanti dari pemerintah kabupaten/kota di seluruh Indonesia, provinsi dan kampus, universitas. Kita sangat berharap kebun raya kita semakin diperkuat di berbagai daerah," jelasnya.

"Kan tadi, karena programnya sudah digabung di BRIN semua, jadi semua program itu kita jadikan satu dengan lokus di kebun raya masing-masing," tuturnya.

Terkait hal itu, pihaknya sudah merencanakan akan dilakukan pertemuan-pertemuan baik dengan pihak pemerintah daerah maupun dengan pihak Kementrian PUPR yang dalam hal ini membahas soal pembangunan infrastuktur.

"Saya juga sudah agendakan pertemuan bilateral dengan Pak Bas (Menteri PUPR) membahas khusus kebun raya, karena kami akan mengubah Perpres kebun raya," tukasnya.

Baca juga: Di Usia 205 Tahun Kebun Raya Bogor Bermetamorfosa Menjadi Pusat Rujukan

Menurutnya, di Perpres (peraturan presiden) itu nanti, akan ada soal pembangunan atau pembuatan kebun raya-kebun raya di kampus-kampus.

"Kebun raya kampus kita akomodasi. Mungkin nanti Pak Hendriyan, misal IPB bisa diajak, karena halamannya luas. Karena program kebun raya nasional masih tetap ada di Pak Hendriyan," pungkasnya.

Pun demikian juga di seluruh kampus BRIN, semua akan dijadikan atau dibuat kebun raya, termasuk yang di Cibinong.

"Insya Allah akan kita resmikan Agustus, Insya Allah dengan pak Presiden dan Bu Mega. Kemudian juga yang di Puspitek, itu kita jadikan kebun raya. Itu 500 hekatre. Belum lagi yang di Tarogong. Di Bogor kebanyakan di kabupaten, salah satunya ada di Rumpin. Kemudian di Garut ada di Pameungpeuk. Pokoknya ada lahan di atas 10 hektare, saya minta jadikan kebun raya".(OL-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat