visitaaponce.com

Orangtua Punya Peran Penting Tekan Jumlah Kasus DBD

Orangtua Punya Peran Penting Tekan Jumlah Kasus DBD
Diskusi media bertema “Perlindungan Keluarga dari Bahaya Demam Berdarah Dengue” pada Rabu (20/7).(Ist)

PT Takeda Indonesia, perusahaan biofarmasi terkemuka, turut memperingati Hari Anak Nasional yang jatuh pada tanggal 23 Juli dengan menyelenggarakan diskusi media bertema “Perlindungan Keluarga dari Bahaya Demam Berdarah Dengue” pada Rabu (20/7).

Diskusi yang digelar secara daring ini turut menghadirkan narasumber dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

DBD atau demam berdarah dengue merupakan penyakit infeksi virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, dengan tingkat keparahan yang dapat merenggut nyawa dibandingkan dengan demam dengue biasa.

Baca juga : Demam Pasien DBD Turun di Hari Ketiga tidak Berarti Sembuh

Berdasarkan data dari Kemenkes selama semester 1 tahun 2022, secara kumulatif terdapat 52.313 kasus dengue di kabupaten atau kota di 34 provinsi Indonesia.

Angka tersebut merupakan peningkatan hingga lebih dari dua kali lipat dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, sebesar 19.156 pada Juni 2021.

Untuk itu, Takeda Indonesia mengambil langkah konkret untuk mendukung program Pemerintah dalam upaya pencegahan penyebaran dengue.

Baca juga : DBD Bisa Sebabkan Anak Alami Gangguan Tumbuh Kembang

General Manager PT Takeda Indonesia Andreas Gutknecht, mengatakan, “PT Takeda Indonesia berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah menuju Zero Dengue Death pada 2030.'

"Hal ini bisa tercapai dengan meningkatkan kesadaran orang tua maupun anak-anak akan bahaya Dengue,” kata Andreas dalam keterangan, Rabu (20/7).

“Seperti diketahui,Indonesia merupakan salah satu negara dengan hiperendemi dengue di mana kasus dengue cenderung mengalami peningkatan saat peralihan musim hujan ke musim kemarau," jelasnya.

Baca juga : Cegah Stunting, Calon Ibu Perlu Dibekali Pemahaman Gizi yang Baik

"Karena itu, orang tua perlu meningkatkan kewaspadaan akan gejala dengue serta ciri yang menyertainya,” ucap Andreas.

Lebih lanjut, setiap orang berisiko terjangkit dengue, tidak terbatas pada umur, jenis kelamin, di mana mereka tinggal, maupun gaya hidup. Oleh karena itu, seluruh anggota keluarga memiliki risiko yang sama terjangkit dengue.

Melansir data dari Kemenkes RI, jumlah kasus dengue dapat ditemukan pada seluruh kelompok usia, dimana pada rentang usia 5-14 tahun dan 15-44 tahun, masing-masing sebanyak 36,10% dan 38,01%.

Baca juga : Tidak Semua Susu Sama, Empat Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pilih Susu Anak

Sedangkan jumlah kasus kematian akibat Dengue paling banyak adalah pada kelompok usia 5-14 tahun, yaitu sebanyak 40,58%.

Berangkat dari hal tersebut, Takeda Indonesia menilai perlunya sumber informasi terpercaya yang dapat menjadi referensi keluarga dan masyarakat mengenai pencegahan Dengue.

“Kami memperkenalkan situs  www.cegahdbd.com ini sebagai platform informasi Dengue dan pencegahannya yang dapat diakses oleh masyarakat luas," katanya.

Baca juga : Waspadai Anemia pada Anak Bisa Hambat Tumbuh Kembang

"Selain itu, Takeda juga mengajak masyarakat untuk bergabung dalam kampanye 'Jentik Jari' yang menandakan semangat bersama untuk pencegahan Dengue yang komprehensif dan cermat, termasuk dengan motede pencegahan inovatif,” kata Andreas.

Dengan tingginya jumlah anak-anak hingga remaja yang terkena bahkan meninggal dunia akibat dengue ini, Ketua UKK Infeksi & Penyakit Tropis, IDAI, Dr. dr. Anggraini Alam, Sp.A(K), mengatakan,“Orangtua memiliki peran yang sangat penting dalam meminimalisir jumlah kasus dengue."

"Para orang tua diharapkan mewaspadai adanya individu yang terjangkit dengue di lingkungan rumah, sekolah, tempat penitipan anak, maupun tempat bermain anak," katanya.

Baca juga : Orangtua Diingatkan Pantau Tumbuh Kembang Anak untuk Deteksi Dini Diabetes

"Apabila anak demam, berilah banyak minum, istirahat, dan segera ke layanan kesehatan untuk memastikan apakah ia terinfeksi oleh virus dengue," jelas dr.Anggraini.

"Apabila anak Anda dengue, upayakan setiap hari dapat berkonsultasi ke dokter dan waspadalah apabila anak memasuki fase penurunan demam yaitu di hari ke-3 sampai ke-7 sakit," ucapnya.

Pada fase tersebut, anak mungkin menunjukkan tanda bahaya seperti muntah-muntah, nyeri perut hebat, perdarahan hidung atau tempat lain, tangan teraba lembab/anyep, gelisah, kejang, atau sulit dibangunkan.

Baca juga : Upaya Pencegahan Pneumonia pada Anak 

"Apabila ditemukan tanda bahaya, segeralah membawa anak ke rumah sakit atau puskesmas dengan tempat perawatan karena kondisi dapat berlanjut menjadi berat (severe dengue) yang mengancam kehidupan,akibat terjadinya kebocoran plasma hebat, perdarahan berat dan kerusakan organ.” tambah dr. Anggraini.

Terkait hal ini, pemerintah telah menargetkan penurunan angka kejadian dengue hingga kurang dari 10 per 100.000 penduduk pada tahun 2024 dan nol kasus kematian akibat dengue pada tahun 2030.

Untuk mencapai target tersebut, pemerintah melakukan berbagai upaya, antara lain dengan melakukan penguatan sistem surveilans serta manajemen kejadian luar biasa, penguatan tata laksana secara komprehensif, dan meningkatkan partisipasi dari kemandirian masyarakat.

Baca juga : Cairan Berbahaya tidak Boleh Disimpan di Botol Mineral

Selain itu, upaya meningkatkan komitmen pemerintah pusat maupun daerah serta partisipasi mitra dan multi sektor, dan mengembangkan kajian penelitian sertainovasi untuk penetapan kebijakan pengendalian Dengue ke depannya.

“Kami optimis bahwa dsengue dapat dikendalikan dan angka kejadian hingga kematian dapat ditekan secara signifikan," kata Dirjen Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM., MARS,

"Hal ini tentunya dapat tercapai jika seluruh masyarakat dari berbagai sektor turut berpartisipasi dalam pencegahan dengue dimulai dari lingkungan masing-masing, ” kata dr.Maxi.

Baca juga : Banyak Remaja tidak Sadar Mengidap Skoliosis

“Oleh karena itu kami mengapresiasi Takeda Indonesia atas partisipasi aktifnya dalam membangun kesadaran masyarakat akan bahaya dengue dan pentingnya pencegahan dengue, " jelasnya. (Nik/OL-09)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat