Cairan Berbahaya tidak Boleh Disimpan di Botol Mineral
![Cairan Berbahaya tidak Boleh Disimpan di Botol Mineral](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/12/d33c2541c1369ae23872c520b8fd6c07.jpg)
PAKAR kesehatan anak dari Unit Kerja Koordinasi Gastrohepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Ariani Dewi Widodo mengingatkan cairan berbahaya, seperti minyak tanah, tidak boleh disimpan dalam botol air mineral karena berisiko terminum anak.
"Cairan berbahaya tidak boleh ditempatkan di botol air mineral, paling sering itu air aki dan minyak tanah karena hati-hati sekali minyak tanah itu warnanya sama dengan air," kata Ariani, dikutip Minggu (10/12)
Selain minyak tanah, benda cair yang juga dikatakan berbahaya termasuk soda api, deterjen, pembersih lantai, sabun cuci piring, sabun cuci tangan, dan benda-benda lain dengan sifat asam dan basa.
Baca juga: Pola Asuh Buruk Salah Satu Penyebab Terjadinya Perundungan
Ariani menjelaskan, benda cair dengan sifat asam seperti air aki akan menyebabkan perih begitu terkena jaringan, sehingga biasanya begitu tertelan, anak akan langsung berteriak kesakitan.
Sementara itu, cairan basa dikatakan lebih berbahaya karena tidak cepat terasa efeknya begitu tertelan dalam volume tertentu, misalnya sabun cuci piring. Tetapi, begitu cairan berkontak dengan jaringan maka menyebabkan kerusakan jaringan yang parah dan ini tidak terdeteksi pada detik-detik pertama.
"Setelah cairan tidak bersentuhan lagi dengan jaringan, kerusakan masih terus berjalan. Karena itu hati-hati sekali dengan cairan yang sifatnya basa," saran Ariani.
Baca juga: Ayah Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa belum Ditahan
Ariani mengingatkan, bukan hanya botol air mineral, cairan berbahaya juga jangan ditaruh dalam semua botol minuman seperti botol jus dan botol air ion.
"Kadang-kadang kalau kita bilang botol air mineral yang kenal kita, bayi-bayi tidak tahu itu minuman atau bukan. Kalau cairan berwarna, anak-anak kecil mungkin akan tertarik lalu minum," ujar dia.
Kemudian, meskipun ada di wadah seharusnya, orangtua disarankan tidak menempatkan cairan berbahaya di bawah atau lokasi yang terjangkau anak seperti di lemari bawah wastafel. Alih-alih sana, simpanlah cairan itu di lemari yang tinggi dan dikunci. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Perpres Perlindungan Anak di Ranah Daring dalam Proses Sinkronisasi
Penyakit Kawasaki, Kenali dan Waspadai Gejalanya
Ayah di Alor Ditangkap Karena Aniaya Anak
Apakah Telepati Pada Anak Kembar Benar Ada?
Pertengkaran Anak-anak saat Liburan, Ini Cara Mengatasinya
DAK Non Fisik Perlu Dimaksimalkan untuk Tangani Isu Perempuan dan Anak
5,8 Juta Balita Alami Masalah Gizi
Donor Darah Berikan Sejumlah Manfaat Kesehatan
Ini Gejala Stroke di Usia Muda dan Cara Pencegahannya
Ini Makanan Berwana Putih yang Harus Di Waspadai Penderita Diabetes dan Hipertensi!
8 Manfaat Buah Sawo Bagi Kesehatan yang Jarang Diketahui
Kata Dokter, Olahraga Sambil Nonton Drakor Cukup
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap