visitaaponce.com

Gejala Batu Ginjal, Nyeri di Perut Bagian Bawah

Gejala Batu Ginjal, Nyeri di Perut Bagian Bawah
Ilustrasi(Freepik)

PENYAKIT batu ginjal banyak dialami oleh penduduk Indonesia, terutama kaum pria. Adapun faktor-faktor yang berperan pada pembentukan batu ginjal/kandung kemih meliputi ras, keturunan, jenis kelamin, bakteri, kurang minum, air minum jenuh mineral, pekerjaan, makanan, dan suhu tempat kerja.

Batu ginjal adalah massa keras menyerupai batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih dan biasa menyebabkan nyeri, pendarahan, penyumbatan aliran kemih atau infeksi.  

Baca juga: Kristal di Urine belum Tentu Pertanda Batu Ginjal

Batu ini bisa terbentuk di dalam ginjal (batu ginjal) maupun di dalam kandung kemih (batu kandung kemih). Proses pembentukan batu ini disebut urolitiasis (litiasis renalis, nefrolitiasis).

Gejala batu ginjal

Gejala batu ginjal perlu dikenali agar dapat ditangani segera. Berikut ini adalah beberapa gejala batu ginjal:

1. Nyeri dan sakit pada perut bagian bawah dan punggung  

Batu ginjal bisa mengakibatkan seseorang merasakan nyeri yang sangat menyakitkan di bagian bawah perut dan punggung.  

Kondisi ini disebut juga dengan istilah kolik ginjal. Nyeri dapat terjadi ketika batu bergerak di dalam ureter dan menghambat aliran urine dari ginjal ke kandung kemih.

Nyeri yang muncul bisa terjadi secara tiba-tiba, hilang-timbul, dan semakin terasa parah saat ureter berkontraksi untuk mendorong batu keluar. 

Rasa nyeri tidak hanya bisa Anda alami di area pinggang, punggung, dan perut, tetapi juga bisa menjalar hingga ke selangkangan.

Sementara itu, beberapa orang bahkan menganggap sakit punggung akibat batu ginjal lebih menyakitkan ketimbang kontraksi melahirkan. 

Nyeri punggung akibat batu ginjal bisa dimulai dengan rasa pegal-pegal dan bisa meningkat menjadi kram parah. Selain punggung, nyeri hebat juga dapat menjalar ke bagian bawah tulang rusuk, perut bagian bawah, hingga selangkangan.  

Pada pria, batu ginjal juga mengakibatkan rasa sakit pada buah zakar dan ujung penis. 

2. Mual atau muntah  

Batu ginjal juga bisa berefek pada sistem pencernaan. Penderita bisa merasakan mual hingga muntah parah.  

3. Dorongan untuk buang air kecil 

Beberapa penderita batu ginjal merasa ingin buang air kecil terus menerus. Hal ini disebabkan karena lokasi batu ginjal yang muncul di dekat kandung kemih.  

Keberadaan batu ginjal dapat mengiritasi dan menyebabkan dinding kandung kemih berkontraksi. Hal ini lantas menimbulkan perasaan ingin buang air kecil.  Kontraksi bahkan bisa terjadi saat kandung kemih kosong sehingga jumlah urin yang keluar pun bisa jadi hanya sedikit. 

4. Demam 

Orang dengan batu ginjal dapat mengalami demam, jika batu menghalangi aliran urine. Demam memang gejala yang jarang, namun ini bisa menandai kondisi kronis.  

Dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk menghilangkan batu ginjal dengan metode Extracorporeal shock wave lithotripsy (ESWL). 

ESWL adalah tindakan untuk menangani batu ginjal dengan memecahnya menggunakan gelombang kejut.  Kepingan pecahan batu ginjal nantinya akan keluar bersama air seni.  

5. Urine terkontaminasi darah

Dikutip dari Medline Plus, batu ginjal dapat dengan mudah mengiritasi jaringan halus yang melapisi saluran kemih, termasuk di dalam ureter.  

Saluran kemih yang teriritasi bisa berdarah sehingga mengakibatkan urine kemerahan, terlihat seperti cairan teh atau cola. 

6. Rasa nyeri atau terbakar saat kencing  

Jika Anda merasakan sakit dengan sensasi terbakar saat buang air kecil, bisa jadi penyebabnya adalah batu ginjal.  Kebanyakan orang mengalami nyeri saat kencing ketika batu ginjal bergerak melalui ureter dan semakin mendekati kandung kemih.  

Namun, nyeri dan sensasi terbakar saat buang air kecil belum tentu disebabkan karena batu ginjal. Kondisi ini bisa saja karena infeksi saluran kemih. 

Oleh karena itu, apabila Anda sering merasa sakit dengan sensasi terbakar saat buang air kecil, segera kunjungi dokter atau layanan kesehatan terdekat. 

Cara mengatasi batu ginjal dapat dilakukan secara mandiri maupun dengan bantuan medis. Cara mengatasi batu ginjal juga akan disesuaikan dengan tipe dan gejala penyakit yang timbul. Batu ginjal yang memiliki ukuran kecil dapat dikeluarkan dengan sendirinya. 

Caranya adalah dengan minum air putih sebanyak minimal 8 gelas sehari, guna menghasilkan urine lebih banyak dan batu ginjal dapat ikut serta keluar. 

Jika timbul rasa sakit, Anda dapat meminum obat nyeri yang dijual bebas, seperti ibuprofen dan naproxen. 

Jika batu ginjal berukuran lebih besar dan tidak dapat dikeluarkan dengan minum banyak air putih, maka ada beberapa cara lain yang dapat dilakukan dengan bantuan medis, yaitu:

1. Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL)

Prosedur ESWL merupakan prosedur yang paling umum dilakukan untuk penderita batu ginjal di Amerika Serikat. 

ESWL menggunakan gelombang kejut yang dapat meledakkan batu menjadi potongan-potongan kecil. Potongan-potongan kecil tersebut akan lebih mudah dikeluarkan melalui urin. 

Prosedur ESWL ini dapat memakan waktu sekitar satu jam dan Anda sekitar satu jam kemudian. Prosedur ESWL tidak melibatkan operasi tetapi masih ada rasa sakit yang ditimbulkan.

2. Ureteroscopy

Prosedur ureteroscopy menggunakan teropong tipis dan fleksibel untuk menemukan dan mengeluarkan batu. Cara ini dilakukan dengan kondisi pasien yang tidak sadarkan diri. 

Dokter akan memasukkan teropong tipis dan fleksibel melalui kandung kemih dan ureter ke dalam ginjal. Dokter akan menggunakan keranjang kecil untuk mengeluarkan batu-batu kecil dan akan menggunakan laser jika batu memiliki ukuran lebih besar.

3. Nefrolitotomi perkutan

Cara lain yang dapat dilakukan dokter untuk mengeluarkan batu ginjal adalah dengan membuat lubang kecil di punggung dekat organ ginjal. Jika prosedur ini dilakukan, maka Anda mungkin harus tinggal di rumah sakit selama beberapa hari. (OL-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat