visitaaponce.com

Beswan Djarum Ditantang Kembangkan Keahlian Berpikir Kritis

Beswan Djarum Ditantang Kembangkan Keahlian Berpikir Kritis
Ilustrasi(Antara)

SEJAK 1984 Djarum Foundation melalui Program Djarum Beasiswa Plus secara konsisten mendukung pendidikan di Indonesia, berbagai pelatihan soft skills telah diberikan kepada 12.886 mahasiswa/i berprestasi.

Hari ini, Bakti Pendidikan Djarum Foundation memperkenalkan Beswan Djarum 2021/2022 yang terpilih sebagai pemenang pertama Writing Competition Beswan Djarum 2021/2022 kategori eksakta, Najla Rasikha Putri Harza dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember dan kategori noneksakta, Andi Ameera Sayaka Cakravastia dari Institut Teknologi Bandung.

Program Manager Bakti Pendidikan Djarum Foundation Abraham Delta Oktaviari mengungkapkan, melalui writing competition, para Beswan Djarum (sebutan bagi penerima program Djarum Beasiswa Plus) dirangsang untuk berani berpikir kritis terhadap berbagai permasalahan yang sedang dihadapi bangsa Indonesia.

Mereka ditantang untuk memberikan kontribusi positif sebagai solusi. Menuangkan gagasannya dalam bentuk karya tulis yang merepresentasikan kualitas berpikir kreatif dan inovatif, kemudian diuji melalui sebuah ajang kompetisi.

Dengan mengangkat tema Masa Depan ke-Indonesia-an, Beswan Djarum ditantang membuat karya tulis yang mampu memberikan gagasan baru dan menjadi solusi terhadap berbagai isu yang ada di Indonesia.

“Writing Competition Beswan Djarum 2021/2022 merupakan sarana dan wahana para penerima Djarum Beasiswa Plus melatih dirinya untuk menuangkan ide kreatif dan inovatifnya dalam mengasah kepekaan dan merespon berbagai permasalahan yang ada di tengah-tengah masyarakat berdasarkan keilmuan yang sedang ditekuninya. Kami bangga melihat karya tulis mereka telah memunculkan ide baru yang dapat menyentuh beragam isu sosial masyarakat. Tentunya ini menjadi langkah awal Beswan Djarum untuk berkontribusi pada masyarakat dan bangsa,” ujar Abraham dalam konferensi pers yang diselenggarakan secara virtual, Kamis (13/10).

Pada kesempatan itu, Guru Besar Institut Pertanian Bogor Ronny Rachman Noor mengungkapkan, salah satu hal yang sangat menarik pada Writing Competition Beswan Djarum 2021/2022 adalah, ide yang dituangkan dalam tulisan banyak yang merupakan pengalaman pribadi penulis, seperti permasalahan kesejahteraan atlet, kasus kekerasan seksual yang dialami oleh rekannya, kasus kesehatan terkait meninggalnya bayi karena kekurangan oksigen menjelang kelahiran serta permasalahan kesehatan masyarakat.

Ketua Dewan Juri Beswan Djarum ini juga menyatakan, dengan ide yang didasari oleh pengalaman nyata, para peserta writing competition mencoba untuk menuangkan ide kreatifnya untuk mengatasi berbagai masalah yang sedang dihadapi masyarakat.

“Hal lain yang menarik adalah peningkatan soft skills berupa teknik komunikasi dan meyakinkan idenya kepada orang lain, saling menghargai ide dan saling belajar di antara peserta sehingga sesama peserta dapat memperoleh pengetahuan tambahan dari penyampaian ide-ide finalis yang berasal dari kategori eksakta dan noneksakta,” ucap dia.

Fetal oximeter
Sebagai informasi, pemenang I kategori eksakta ialah Najla Rasikha Putri Harza dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya dengan topik Oksimeter Janin Non-Invasif Untuk Mendeteksi Hipoksia Kandungan Menggunakan Kontrol Optode dan Algoritma Ekstraksi Sinyal Janin.

Dalam karya tulisnya, penulis memberikan data WHO, bahwa 23% kematian bayi yang baru lahir disebabkan oleh Birth Asphyxia. Maka dikembangkan alat oksimeter janin yang non-invasif agar dapat digunakan secara aman dan portable di mana saja.

Metode yang diajukan penulis adalah Optode Control and Fetal Signal Extraction Algorithm. Metode ini menangkap sinyal gabungan dari ibu dan janin, lalu dengan algoritma ekstraksi akan memisahkan sinyal janin, kemudian menghasilkan informasi terkait tingkat dan status SpO2 janin.

Berdasarkan karya tulis, Najla merancang sebuah sistem terintegrasi yang terdiri dari hardware dan software untuk melakukan pengukuran SpO2 janin secara non-invasif. Alat ini disebut dengan Fetox (Fetal Oximeter).

Sistem ini terdiri dari hardware berupa detector band yang berisikan emitter dan detector untuk mengemisikan foton dan menangkap sinyal pantulan foton, control board untuk mengontrol kerja detector band dan melakukan ekstraksi sinyal janin, serta piranti lunak untuk menampilkan visualisasi data SpO2 janin.

Tujuan utama dari Fetox adalah untuk membantu mengurangi tingginya kematian bayi disebabkan birth asphyxia, serta memberikan alternatif metode pengukuran SpO2 secara non-invasif.

Aplikasi berSATU
Pemenang I kategori noneksakta adalah Andi Ameera Sayaka Cakravastia dari Institut Teknologi Bandung yang mengangkat topik mengenai Bersatu: Aplikasi Terintegrasi Untuk Memaksimalkan Potensi Atlet Serta Mempersiapkan Dan Menjamin Masa Depan Atlet Indonesia.

Latar belakang dari karya tulis ini adalah kepedulian penulis terhadap para pahlawan olahraga Indonesia yang harus berjuang sekuat tenaga demi mendapatkan kehidupan yang layak selepas karir olahraganya. Aplikasi berSATU dilengkapi dengan berbagai fitur bantuan layanan serta edukasi dari berbagai aspek, seperti; karier atlet profesional, finansial, kesehatan mental, pendidikan, dan sosial.

Melalui aplikasi terintegrasi berSATU penulis berharap dapat membantu menyelesaikan permasalahan dengan memaksimalkan potensi atlet serta membantu para atlet mempersiapkan masa depannya.

Ameera juga menjelaskan bahwa berdasarkan data, 7 dari 10 mantan atlet Indonesia mengaku saat ini hidupnya belum sejahtera secara finansial. Mereka rela mengorbankan masa muda demi membela tanah air, sehingga mereka harus kehilangan kesempatan untuk mempersiapkan masa depan mereka di dunia olahraga profesional.

Aplikasi berSATU hadir untuk membantu para atlet muda Indonesia memaksimalkan potensi mereka sebagai atlet dan mempersiapkan masa depan setelah karir olahraga mereka berakhir. Selain layanan edukasi, berSATU juga akan menerapkan pendekatan rantai nilai untuk dapat memetakan pihak-pihak yang terlibat dalam memberikan pelayanan persiapan karir guna menunjang prestasi dan masa depan atlet-atlet Indonesia. (H-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat