Samsung Turut Dukung Tingkatkan Kompetensi Guru SMK
![Samsung Turut Dukung Tingkatkan Kompetensi Guru SMK](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/11/fad029031c33ac40176cc2218dff0929.jpg)
SAMSUNG dengan program pendidikan Samsung Tech Institute (STI) berkolaborasi dengan Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Otomotif dan Elektronika (BBPPMPV BOE) Malang, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), mengadakan training of trainers (ToT) untuk guru-guru SMK yang berada di bawah binaan STI, di BBPPMPV BOE Malang, Jawa Timur.
Kegiatan ini melibatkan 114 guru dari 76 SMK dari berbagai daerah di Indonesia.
Program ToT kali inibertujuan untuk menyelaraskan program STI dengan kurikulum Merdeka dari Kemendikbudristek, dan pada akhirnya untuk meningkatkan kompetensi guru.
Melalui ToT, nantinya SMK yang akan mengembangkan konsentrasi Hand Held Product (HHP), Digital Appliance (DA), maupun Audio Video (AV) akanmampu menghasilkan lulusan yang siap diserap industri maupun berwirausaha.
Ennita Pramono, Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia mengatakan program ToT ini adalah bagian dari upaya penyelarasan kurikulum dan implementasidari program link and match antara pendidikan dan dunia usaha.
Baca juga: Lulusan Langsung Kerja, Kemenperin Cetak 899 Wisudawan di Makassar
“Kami mengapresiasi support yang luar biasa dari Kemendikbudristek melaluiBBPPMPV BOE sejak diadakannya kegiatan ini pertama kalinya pada 2020," laya Ennita dalam keterangan pers, Senin (28/11).
"Kami berharap melalui program ini kompetensi guru-guru SMK semakin meningkat, khususnya dalam halkeselarasankurikulum dengan kebutuhan industri dan penguatan soft skills, sehingga pendidikan vokasi seperti SMK betul-betul bisa mencetak lulusan yang siap kerja atau siap berwirausaha,” papat Ennita.
Dukungan penuh terhadap kegiatan ToT ini diberikan oleh BBPPMPV BOE karena lembaga ini mempunyai tugas pokok antara lainmelaksanakan pengembangan penjaminan mutu pendidikan vokasi sesuai dengan bidangnya.
Selain menyusun program pengembangan penjaminan mutu pendidikan vokasi dan pelaksanaannya, BBPPMPV BOE juga memfasilitasi pelaksanaan peningkatan kompetensi PTK pada pendidikan vokasi dan melaksanakan kerja sama di bidang pengembangan penjaminan mutu pendidikan vokasi.
Dr. I Gusti Made Ardana, Kepala BBPPMPV BOE menyambut positif pelaksanaan kegiatan ToT denganfokus para guruSTI.
“Jika merujuk pada data yang ada, masih banyak guru di Indonesia memiliki kemampuan terbatas dalam menguasai Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Maka yang kita lakukan ini sudah sesuai dengan upaya untuk meningkatkan literasi teknologi guru-guru kita," jelas I Gusti.
"Selain itu, kegiatan ini juga sudah mengacu pada tiga dari enam strategi implementasi kurikulum Merdekamelaluikomunitas belajar, berbagi praktik baik, dan bekerja sama dengan mitra pembangunan," jelasnya.
Implementasi kurikulum Merdeka di jenjang SMK akan memperluat link and match antara pendidikan dan industri.
Sebab kurikulum ini, menurut I Gusti, memiliki struktur yang lebih sederhana dan mendalam, lebih relevan dan interaktif serta fleksibel untuk mengikuti perkembangan teknologi, sehingga dapat dimanfaatkan untuk menyiapkan siswa SMK menghadapi perubahan yang cepat di industri.”
Para peserta ToTpun mengakui banyak manfaat yang didapatkan dari pelatihan tersebut.
Sigit Yuwono, guru mata pelajaran teknik audio video di SMK Muhammadiyah 3 Weleri, Kendal, Jawa Tengah, mengatakan terkesan dengan materi soft skills.
“Ini sangat bermanfaat bagi anak-anak didik saya, terutama tentang bagaimana bersikap terhadap orang lain.Nanti ketika mereka bekerja akan sangat bermanfaat saat mereka berhadapan dengan customer dan sebagainya," katanya.
"Materi ini sangat luar biasa, semoga nanti bisa diimplementasikan di sekolah,” ucap Sigit Yuwono, yang sudah empat kali mengikuti kegiatan STI ini," ujar Sigit.
Sementara itu, Anggun Desrivawany, guru mata pelajaran pengembangan perangkat lunak dan game di SMK Negeri 1 Beringin, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, mengatakan bangga berkesempatan mempelajari kompetensi baru seperti teknologi smartphone Samsung.
“Bagi siswa kami, karena jurusan kami itu basic-nya adalah pemrograman komputer, adanya materi teknologi smartphone ini membuat kompetensi mereka juga bertambah dan mereka juga merasakan suasana yang baru,” ujar Anggun yang sudah kali kedua mengikuti pelatihan ToT di STI.
ToT yang digelar STI tahun ini merupakan upaya penyelarasan program STI dengan kurikulum Merdeka.
Penyelarasan kurikulum ini dipadukan dengan materi dari Samsung seperti pengenalan produk-produk terbarusmartphone, audio visual seperti TV dan perangkat audio.
Selain itu, ada pengenalan digital appliance seperti mesin cuci, kulkas, dan penyejuk udara.Para peserta juga mendapatkan materi mengenai penguatan soft skills.
“Lulusan yang dihasilkan SMK perlu memilikisoft skillsyang baik, bukan hanya hard skills,tetapimereka juga harusmemiliki karakter yang kuat. Itu juga menjadi salah satu fokus dalam kurikulum Merdeka karena di era disrupsiinisoft skills sangat diperlukan,” kata Dr. Miftahu Soleh, M.Sc, Kepala Departemen Listrik dan Elektronika BBPPMPV BOE Malang, yang menjadi salah satu pelatih di kegiatan training of trainers itu.
Samsung Tech Institute sendiri sejak awal merupakan program pendidikan dari Samsung yang menyelaraskan kurikulum SMK dengan kompetensi yang dibutuhkan industri.
Program STI memberikan kesempatan bagi para siswa untuk memiliki keahlian yang sesuai dengan kebutuhan industri, serta mampu memperbesar peluang kerja ketika mereka lulus. Inisiatif ini sekaligus mendukung program link and match yang digaungkan oleh pemerintah sejak tahun 2017.
Lebih lanjut mengenai Corporate Social Responsibility Samsung, bisa dilihat di #atau dapat mengunjungi news.samsung.com/id. (RO/OL-09)
Terkini Lainnya
92.888 Guru Lulus Program Pendidikan Guru Penggerak
Disiplin Positif dan Asset-Based Thinking: Solusi Tingkatkan Kualitas Pembelajaran
Guru di Pangandaran Curi Komputer demi Judi Online
Pemetaan Guru Madrasah Acuan Kesesuaian Standar Kompetensi
Perlukah ‘Punishment’ jika Anak tidak Masuk Ranking 10 Besar saat Terima Rapor? Bagaimana Cara Menyikapinya?
Polisi Tiongkok Tangkap Tersangka Penusukan Empat Guru Perguruan Tinggi AS
SMK Khusus Cat Jawab Kebutuhan Industri
Wuling Donasi Mesin untuk SMK dan Universitas di Jateng dan DIY
Masyarakat Respons Positif Kehadiran SMK Asy-Syarif Mitra Industri
SMK Asy-Syarif Mitra Industri Hadir untuk Mewujudkan Impian Siswa Bekerja di Luar Negeri
Korban Perundungan, Siswi SMK di Bandung Barat Meninggal Dunia
Pendaftaran PPDB Jawa Tengah Dibuka 11 Juni 2024
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap