visitaaponce.com

RI, ASEAN dan Jerman Perkuat Kerja Sama Penanganan Sampah Laut

RI, ASEAN dan Jerman Perkuat Kerja Sama Penanganan Sampah Laut
Seorang anak mencari sampah plastik yang berserakan di pantai wilayah Kota Ternate, Maluku Utara.(Antara)

KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Sekretariat ASEAN dan Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) berinisiatif memperkuat kerja sama dalam bidang sirkularitas plastik untuk penanganan sampah laut.

Kerja sama ini merupakan Proyek ASEAN-Jerman yang berfokus pada isu ekonomi sirkular dan kesadaran lingkungan, khususnya penanganan sampah di laut. Dialog kebijakan menggali informasi, pengetahuan, strategi serta menjadi wadah pembelajaran dan bertukar informasi tentang sirkularitas plastik untuk mengatasi sampah laut di ASEAN yang diterapkan di Indonesia. 

Adapun hasil dialog nantinya akan dijadikan rekomendasi untuk Proyek Reduce, Reuse, Recycle To Protect The Marine Environment And Coral Reefs (3RproMar) terkait isu-isu yang relevan dan dapat dieksplorasi untuk kerja sama pembangunan selanjutnya.

Baca juga: KKP Paparkan 3 Strategi Ekonomi Biru di G20 Bali

Dalam rangkaian pembukaan dialog diisi oleh beberapa narasumber, yaitu Direktur Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Pesisir dan Laut KLHK Dasrul Chaniago. Menurutnya, sampah laut mayoritas bersumber dari daratan, khususnya kegiatan domestik perilaku masyarakat. 

Pencemaran sampah laut menjadi permasalahan lintas batas wilayah. Keberadaan sampah laut dapat mengganggu ekosistem dan pariwisata yang berdampak pada perekonomian. "Perlu dilakukan pemantauan sampah laut dan kerja sama dari berbagai pihak untuk penanganan dan pengurangannya,” kata Dasrul dalam keterangan resmi, Jumat (2/12).

David Tantow, atas nama Kedutaan Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia, ASEAN dan Timor Leste, menyampaikan bahwa pihaknya menyambut baik dan akan terus mendukung rencana proyek ini. Indonesia akan melanjutkan peran kepemimpinannya dengan keketuaan ASEAN untuk tahun 2023 dan dapat mengandalkan Jerman sebagai mitra yang kuat.

Baca juga: Kasus Tumpahan Minyak Montara, Luhut: PTTEP Setuju Bayar US$129 Juta

“Proyek ini memegang peranan penting sebagai salah satu bentuk komitmen dan dukungan pemerintah Jerman untuk menjaga kerja sama internasiona, yang telah terjalin lama antara kedua negara. Khususnya, pada topik lingkungan yang berkelanjutan," jelas David.

Pada komponen nasional yang dilaksanakan di Indonesia, Proyek 3RproMar dilaksanakan untuk mendukung negara-negara anggota ASEAN dalam rangka peningkatan kapasitas implementasi untuk mengurangi kebocoran sampah berbasis darat. Tujuannya, melindungi lingkungan laut di tingkat lokal dan transisi strategi menuju ekonomi sirkular.

Proyek ini telah dimulai sejak Juli 2020 dan akan dilaksanakan hingga Juni 2025. Pada implementasi proyek 3RproMar di level nasional, GIZ menjalin kerjasama dengan Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian LHK.(OL-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat